tirto.id - Disiplin menerapkan 3M adalah langkah sederhana tapi wajib dilakukan siapa saja agar tidak terpapar COVID-19 saat liburan.
Sebagaimana diketahui bahwa pada 27 Oktober hingga 1 November 2020 ini terjadi momentum libur panjang tapi di sisi lain pandemi Corona belum surut.
Per 21 Oktober 2020 seturut data dari Satgas COVID-19 kasus terkonfirmasi bertambah 4.432 kasus baru dengan total kasus terkonfirmasi sebanyak 377.541 kasus.
Satgas COVID-19 pun mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan saat liburan lantaran ini cara untuk menekan penyebaran virus Corona.
Penerapan 3M dapat dilakukan dengan menjalankan setidaknya 3 perilaku disiplin, yaitu memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Menurut penjelasan Satgas COVID-19 berdasarkan penelitian internasional, memakai masker kain dapat menurunkan risiko penularan COVID-19 sebesar 45 persen.
Lebih baik lagi adalah mengenakan masker bedah yang mampu menekan penyebaran virus Corona hingga 70 persen.
Berikutnya adalah mencuci tangan untuk menurunkan risiko penularan COVID-19 sebesar 35 persen. WHO menyarankan menggunakan sabun/antiseptik selama 20-30 detik.
Apabila tidak ada atau tidak dapat menggunakan air dan sabun, dapat memakai cairan yang berbasis setidaknya 60 persen alkohol seperti hand sanitizer.
Penerapan 3M yang paling utama adalah menjaga jarak atau physical distancing dengan jarak minimal 1 meter, termasuk dengan menghindari kerumunan.
Satgas COVID-19 mengingatkan jika hal tersebut dilakukan maka akan dapat meminimalisir risiko penyebaran COVID-19 hingga 85 persen.
Selain disiplin dalam menerapkan 3M, memilih tempat wisata yang berada di zona aman adalah langkah antisipasi agar tidak terpapar COVID-19.
Dalam talkshow "Imun Kuat Libur Panjang Aman" di Media Center Satgas Penanganan COVID-19 Graha BNPB Jakarta pada Rabu (21/10/2020), Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia, Dr. dr. Tri Yunis Miko Wahyono, MSc mengimbau masyarakat memilih tempat wisata di zona hijau saat liburan.
Pemilihan zona aman menjadi prioritas dalam menentukan lokasi berlibur dan hindari zona merah karena berisiko tinggi terpapar Corona.
Meski begitu, apabila tetap memutuskan untuk berlibur ke tempat wisata yang terletak di zona merah, perlu menggunakan protokol kesehatan ketat.
"Mau jalan ke mall atau kemana pun di zona merah itu berisiko. Makanya jangan lupa pakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan, cuci tangan pakai sabun," ujarnya sebagaimana dikutip dari situs web covid-go.id.
Tri Yunis juga menekankan lima hal yang perlu diperhatikan masyarakat terkait panduan liburan aman dari paparan COVID-19.
Pertama yaitu hindari percikan air liur saat berbicara lantaran penyebaran virus Corona terjadi melalui penularan droplet, dari percikan air liur.
Berikutnya yaitu hindari kerumunan yang menyebabkan tak ada jarak. Pilih daerah wisata yang tak terlalu padat.
Ketiga adalah status zonasi lokasi wisata yang bakal dituju sebaiknya diketahui lebih awal, apakah statusnya zona hijau, kuning, oranye, atau merah.
Selanjutnya yaitu memastikan lokasi hiburan yang dituju berada di tempat terbuka. Hindari ruangan tertutup yang tidak masuk cahaya matahari dan udara.
Terakhir yakni pastikan kondisi tubuh fit atau sehat sebelum memutuskan berangkat liburan. Apabila kondisi fisik bermasalah sebaiknya tunda rencana liburan.
Membiasakan dan mewajibkan diri untuk mematuhi protokol kesehatan merupakan salah satu kunci agar virus COVID-19 dapat ditekan penyebarannya.
Meski begitu dibutuhkan perilaku disiplin dari dari sendiri, juga sangat perlu untuk dilakukan secara kolektif dengan penuh kesadaran.
----------------
Artikel ini terbit atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
Editor: Agung DH