tirto.id - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo menargetkan pengadaan 74 bus listrik pada 2022. Hal tersebut sebagai awal dari perjalanan Jakarta menuju 100 persen bus listrik pada 2030.
Syafrin menuturkan, langkah itu sebagai upaya Jakarta dalam mencapai emisi nol pada 2050, ditunjukkan melalui Peraturan Gubernur 09/2021 tentang rencana aksi dalam pengembangan karbon rendah (low carbon).
"Saat ini, kami melakukan proses pengadaan bus listrik serta mempersiapkan depot dan infrastruktur pengisian daya, dalam rangka mewujudkan 74 bus listrik Transjakarta di tahun 2022 sebagai awal dari perjalanan kita menuju 100 persen bus listrik di tahun 2030," kata Syafrin di acara Jakarta E-Mobility yang digelar sea daring, Rabu (2/3/2022).
Oleh karena itu, kata Syafrin, implementasi transportasi tidak bermotor, MRT, LRT, BRT, kendaraan listrik, dan kewajiban penggunaan biofuel adalah praktik berkelanjutan yang perlu didorong dan diwujudkan oleh Pemprov DKI saat ini.
Sedangkan Direktur Operasional dan Keselamatan Transjakarta, Yoga Adiwinarto mempresentasikan rencana elektrifikasi Transjakarta dan perkembangan saat ini terkait rencana tersebut.
Transjakarta memulai dengan mengelektrifikasi bus Non-BRT, karena lebih sederhana untuk mengimplementasikannya, di mana depo dapat menjadi tempat untuk mengisi daya baterai ulang, untuk bus koridor, diperlukan tempat pengisian ulang berbasis koridor.
"Setelah selesai dengan bus Non-BRT dan bus pengumpan low entry, kami akan mulai mengelektrifikasi Bus Rapid Transit (BRT) atau bus di dalam koridor," ujar Yoga.
Komitmen Transjakarta adalah untuk menyokong rencana Kota Jakarta untuk membuat kota bebas polusi dan layak udara huni, sehingga misi bersih dapat tercapai. Kami berharap pada 2025 dapat mencapai capaian 50% armada Transjakarta terelektrifikasi,” pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri