Menuju konten utama

Dinsos DKI: Temuan Beras Rusak Diduga Bansos Tak Tersalurkan

Dinsos DKI Jakarta bakal menelusuri temuan tumpukan beras rusak di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Dinsos DKI: Temuan Beras Rusak Diduga Bansos Tak Tersalurkan
Pekerja mengangkat karung beras bantuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebelum didistribusikan ke masyarakat di Bulog Divre Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (13/8/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

tirto.id - Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menelusuri temuan tumpukan beras rusak di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Beras rusak itu diduga berasal dari program bantuan sosial (bansos) COVID-19 yang tidak tersalurkan.

"Kami tunggu saja itu barang siapa," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari di Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2023).

Premi mengklaim tidak tahu menahu temuan tumpukan beras rusak dan menguning di salah satu gudang di Pulo Gadung.

Meski begitu, Premi mengakui Dinsos DKI Jakarta pernah memiliki kontrak kerja sama dengan Perumda Pasar Jaya untuk penyaluran beras bansos. Akan tetapi, ia bilang kontrak kerja sama itu sudah berakhir per 31 Desember 2020.

"Intinya memang kami pernah berkontrak dengan Perumda Pasar Jaya," ucap Premi.

Premi menegaskan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) atas kerja sama dengan Pasar Jaya sudah dilakukan pada 2021. Kerja sama itu juga diawasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Inspektorat DKI Jakarta hingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Saya sudah pernah jelaskan juga ke KPK," katanya.

Dia memastikan Dinsos DKI Jakarta siap memberikan keterangan kepada aparat penegak hukum untuk membantu mengusut temuan beras rusak di Pulo Gadung.

Salah seorang warganet bernama Rudi Valinka melalui akun Twitter @kurawa mengunggah rekaman video dan foto berisi temuan salah satu perusahaan konsultan dan audit multinasional di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (9/1/2023).

Tumpukan karung beras itu diduga bantuan sosial COVID-19. "Temuan dugaan korupsi program Bansos Pemprov DKI tahun 2020 senilai Rp2,85 triliun," twit Rudi Valinka.

Dalam rekaman video berdurasi sekitar 29 detik itu juga memperlihatkan sejumlah petugas sedang menyortir beras yang sudah dikemas dalam ukuran lima kilogram. Beras tersebut sudah dalam kondisi rusak, menguning sehingga tidak layak konsumsi.

Baca juga artikel terkait BERAS BANSOS

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan