Menuju konten utama
Pendidikan Geografi

Dinamika Perairan Darat di Permukaan Sungai: Pembagian & Manfaatnya

Sungai dijelaskan sebagai massa air yang secara alami mengalir di permukaan dari sumbernya air hingga akhirnya sampai ke arah muara.

Dinamika Perairan Darat di Permukaan Sungai: Pembagian & Manfaatnya
Foto udara lokasi mata air Sungai Tamborasi, di Kecamatan Tamborasi, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Jumat (1/10/2021). Sungai Tamborasi diklaim sebagai yang terpendek di dunia karena panjang sungai ini hanya 20 meter. ANTARA FOTO/Jojon/aww.

tirto.id - Perairan darat, khususnya di permukaan terbagi menjadi beberapa jenis yang salah satu di antaranya adalah sungai. Aliran air ini ternyata juga memiliki klasifikasinya masing-masing berdasarkan sumber air, arah aliran, debit atau volume, dan pola alirannya.

Melansir catatan situs Sumber Belajar Kemdikbud, perairan darat dijabarkan sebagai seluruh bentuk perairan yang letaknya di permukaan (darat). Dinamika perairan darat itu sendiri punya beberapa macam, mulai dari sungai, danau, dan rawa.

Lantas, bagaimana dinamika perairan darat di permukaan yang disebut sungai ini?

Definisi dan Pembagian Wilayah Sungai

Sungai dijelaskan sebagai massa air yang secara alami mengalir di permukaan dari sumbernya air hingga akhirnya sampai ke arah muara.

Sumber air itu sendiri disebutkan berasal dari air hujan, air tanah yang mengalir dari celah-celah batu, dan hasil pencairan es (biasa disebut dengan gletser). Terkait dengan muara (tempat air berhenti mengalir), bertempat di sungai lain, danau, dan laut.

Ternyata, sungai juga memiliki bagian atau wilayahnya masing-masing, yakni hulu, tengah, dan hilir. Pada wilayah hulu sungai, dapat dicirikan dari arusnya yang deras, erosi mengarah ke dasar, lembahnya curam (membentuk huruf V), kadang memiliki air terjun, tidak mengalami pengendapan, dan memiliki batu-batu besar serta runcing.

Kemudian, bagian tengah sungai dicirikan dengan arus yang kurang deras, erosi mengarah ke samping, bentuknya bergelombang (berkelok), terjadi pengendapan, dan terdapat batu berbentuk bulat dengan bentuk yang lebih kecil dari bagian hulu.

Terakhir, terdapat wilayah hilir sungai yang dicirikan dengan airnya yang tenang, sedimentasi lebih marak, erosi mengarah ke samping, berkelok, kadang ditemukan ujung/potongan (disebut kali mati), dan terdapat batu berukuran kecil.

Selain pembagian wilayah atau bagian sungai, aliran air ini juga diklasifikasikan berdasarkan sumber air, arah aliran, debit atau volume, serta pola alirannya.

Berikut ini penjelasan mengenai klasifikasi berdasarkan aspek-aspek yang berbeda tersebut, seperti dikutip dalam modul Geografi Kelas X (2020).

1. Klasifikasi berdasarkan sumber air

Setidaknya, terdapat empat jenis sungai yang dibedakan berdasarkan asal air alirannya. Klasifikasi tersebut terdiri atas sungai yang alirannya bersumber dari mata air tanah, air hujan, gletser atau pencairan es, dan campuran (pencairan es dan air hujan).

2. Klasifikasi berdasarkan arah aliran

Terdapat lima jenis sungai yang dibedakan dari arah alirannya, mulai dari sungai konsekuen, insekuen, subsekuen, obsekuen, dan resekuen. Berikut penjelasan mengenai kelimanya:

  1. Konsekuen: aliran searah dengan lereng
  2. Insekuen: arah aliran sungai tidak teratur
  3. Subsekuen: anak sungai yang arah aliran lurus dengan sungai konsekuen
  4. Obsekuen: anak sungai subsekuen yang arah alirannya bertolak belakang dengan induknya, yakni konsekuen
  5. Resekuen: sungai subsekuen yang arah alirannya sejajar dengan sungai induknya, yakni konsekuen

3. Klasifikasi berdasarkan debit atau volume

Terdapat empat jenis klasifikasi pada sungai berdasarkan aspek debitnya, yakni sungai permanen, periodik atau musim, intermitten, dan ephermeral. Berikut penjelasan masing-masing jenisnya.

  1. Permanen: debit air tetap seiring berjalannya waktu.
  2. Periodik: bila musim hujan debit air banyak, bila kemarau berkurang.
  3. Intermittent: bila musim hujan debit air banyak, sedangkan kemarau benar-benar kering.
  4. Ephermeral: jika hujan, debit airnya hanya sedikit.

4. Klasifikasi menurut pola alirannya

Pembagian jenis sungai berdasarkan pola aliran ini terdiri dari 8 klasifikasi. Berikut ini jenis-jenis tersebut beserta penjelasan singkatnya:

  1. Dendritik: aliran membentuk seperti akar.
  2. Trellis: aliran membentuk persegi dan bersiku (kelokan bersudut 90 derajat)
  3. Rectangural: berbentuk siku juga namun terbentuk akibat patahan di permukaan sebuah area.
  4. Paralel: aliran sejajar dengan sungai induk.
  5. Radial sentripetal: aliran membentuk titik temu dari beberapa sungai (biasanya tengahnya cekungan).
  6. Radial sentrifugal: dari puncak yang mengerucut, air mengalir ke arah bawah.
  7. Annular: pola melingkar dan biasanya ada di dataran tinggi.
  8. Pinnate: pola mengalir dari anak-anak sungai dan bertemu di induk sungai

Manfaat Sungai

Berikut ini adalah beberapa manfaat sungai:

  1. Menyimpan dan mengalirkan air hujan
  2. Dapat dijadikan pembangkit listrik
  3. Dapat menjadi pusat ekosistem
  4. Bisa dijadikan tempat bekerja (sumber mata pencaharian)
  5. Bisa dijadikan tempat wisata
  6. Sumber air untuk kehidupan sehari-hari
  7. Mencegah terjadinya banjir.

Baca juga artikel terkait DINAMIKA PERAIRAN DARAT atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Maria Ulfa