tirto.id - Ketua Dewan Pengawas TVRI Arief Hidayat Thamrin menyoroti program Kuis Siapa Berani di bawah kepemimpinan mantan Direktur Utama TVRI Helmy Yahya. Arief mengatakan setengah pengeluaran program tersebut mengalir ke PT Krakatoa.
Hal itu disampaikan Arief saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Selasa (21/1/2020).
"Dikerjakan bersama dengan PT Krakatoa. Tak usahlah saya sebutkan di sini siapa petinggi perusahaan itu. Kuis Siapa Berani memerlukan biaya per hari dua paket sebesar Rp146.533.000. Dan Rp76.780.000 untuk PT Krakatoa," jelas Arief di ruang rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta.
Dana tersebut, kata Arief, belum termasuk penyewaan alat-alat seperti lampu di setiap siarannya mencapai Rp12 juta. "Ada unsur inefisiensi anggaran," kata dia.
Arief menyebut hingga saat ini program Kuis Siapa Berani telah menghasilkan 200 episode.
"Namun, program ini kami rasa tidak sesuai dengan Undang-Undang Asas Umum Pemerintahan yang Baik dan juga tidak masuk sebagai salah satu objek pemeriksaan BPK," ujarnya.
Rapat dengan pendapat antara Komisi I DPR dan Dewan Pengawas TVRI membahas pemecatan Helmy sebagai Dirut TVRI.
Pimpinan Dewan Pengawas TVRI yang hadir adalah Arief Hidayat Thamrin, Supra Wimbarti, Maryuni Kabul Budiono, Pamungkas Trishadiatmoko, dan Made Ayu Dwie Mahenny.
Jajaran Komisi I DPR RI yang hadir adalah Wakil Ketua Komisi I Fraksi PKS Abdul Kharis Almasyhari, Wakil Ketua Komisi I Fraksi Partai Gerindra, Bambang Kristiono, Dave Laksono, Syarif Hasan, hingga Efendi Simbolon.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Gilang Ramadhan