Menuju konten utama

Densus 88 Tangkap 5 Terduga Teroris di Sukoharjo

Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah rumah terduga teroris, N, di Kabupaten Sukoharjo. Tim pun menyita buku, gawai, busur dan anak panah.

Densus 88 Tangkap 5 Terduga Teroris di Sukoharjo
Petugas kepolisian melakukan penjagaan saat dilakukan penggeledahan di salah satu rumah terduga teroris di Jatikuwung, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (4/6/2018). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

tirto.id - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap lima terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo, Kamis (25/1/2024). Penangkapan dilakukan di tempat berbeda.

Dikutip dari Antara, lima terduga teroris yaitu S, warga Polokarto, P (warga Desa Pondok Nguter), M (warga Pondok Grogol), dan SS (warga Desa Palur Polokarto). Sementara itu, N (50) ditangkap di kediamannya di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Tim Densus 88 pun sudah menggeledah rumah N. Penggeledahan ke rumah warga tersebut dilakukan selama lebih dari satu jam. Beberapa warga terlihat berkumpul di sekitar rumah terduga teroris. Kepala Dusun Plumbon Wetan, Dwi Maryanto, mengatakan, pengamanan N, terkait dengan jaringan teroris.

"Habis subuh yang bersangkutan dijemput. Terus tadi pagi saya dapat pemberitahuan dari Babinkamtibmas bahwa ada penggeledahan dan saya diminta untuk mendampingi," kata Dwi.

Dia mengatakan penggeledahan tersebut dilakukan mulai siang hari. Dari penggeledahan tersebut, Tim Densus mengamankan sejumlah barang bukti mulai dari buku, gawai, busur panah, dan anak panah.

"Tadi kayaknya anak panahnya ada empat yang diamankan," ungkap Dwi.

Lebih lanjut, dia mengakui agak terkejut dengan kejadian tersebut mengingat yang bersangkutan tidak pernah melakukan kegiatan yang aneh.

"Setahu saya hanya petani, sama jualan susu kedelai. Biasa saja di masyarakat, enggak ada yang aneh-aneh," ucap Dwi.

Salah seorang warga sekitar lokasi itu, Ihsan mengatakan selama ini N merupakan warga biasa yang sehari-hari bekerja sebagai petani, peternak, dan produksi susu kedelai.

"Dia kelahiran sini, kerjanya produksi susu kedelai di rumah, siangnya nyari rumput dan tani. Normal sekali kehidupannya," kata Dwi.

Baca juga artikel terkait TERORISME

tirto.id - Flash news
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin