tirto.id -
"Jadi, pada tanggal 29 atau 30 September, kami akan menggelar nonton bareng film G-30-S PKI. Saya tidak akan ragu untuk menonton itu," kata Dedi Mulyadi di Kota Bandung, Selasa (25/9) seperti diberitakan Antara.
Deddy akan mengundang seluruh unsur koalisi yang tergabung dalam Tim Kampanye Daerah Jabar, termasuk para kepala daerah pendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Nobar ini terbuka juga buat masyarakat. Kapasitasnya bisa sampai 1.000 orang. Bahkan, kami akan menyiapkan kopi dan bajigur," katanya.
Dedi menjelaskan manfaat dari nonton bareng film tersebut ialah ia ingin menghapus stigma terkait dengan pendukung Jokowi yang alergi terhadap film yang disutradarai almarhum Arifin C. Noer.
"Jadi, urgensinya kami tidak ada problem apa pun dengan menonton film itu. Selama ini, ada stigma seolah-olah kalau tidak nonton, tidak anti-PKI," katanya.
Menurut dia, saat ini persoalan film atau cap tidak anti-PKI tidak usah menjadi perdebatan. Selain tidak bermutu, persoalan fundamentalis dan komunis sudah tidak relevan karena saat ini pertarungan lebih pada figur capres dan cawapres serta kerja partai.
"Saya ingin menghilangkan dikotomi. Dikotomi bukan berbahaya, melainkan tidak memiliki nilai pendidikan buat rakyat. Sekarang seperti ada cap partai sebelah sini kekiri-kirian, sebelah sana kanan. Dari dahulu, posisi Golkar itu di tengah. Kami ingin memberi warna," katanya.
Ia mengatakan bahwa pola kampanye pasangan Jokowi-Ma`ruf akan mengemukakan keberhasilan dan bagaimana tim kampanye daerah menjawab persoalan maupun kekurangan yang harus dilakukan petahana tersebut.
"Kepala daerah yang mendukung pun diminta menunjukkan kinerja pelayanan publik agar suaranya diikuti oleh warga," ujarnya.