tirto.id - Proses seleksi CPNS 2019 sudah berakhir. Pengumuman hasil kelulusan peserta seleksi CPNS 2019 telah dilaksanakan oleh instansi-instansi pemerintah pembuka rekrutmen, baik di daerah maupun pusat, pada Jumat, 30 Oktober 2020.
Namun, berdasarkan informasi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), ternyata masih ada 11.580 formasi CPNS 2019 yang kosong, alias tidak terisi.
Data Kedeputian Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) BKN menunjukkan 11.580 formasi kosong itu terdiri atas perincian sebagai berikut:
- 3.640 formasi Jabatan Fungsional Umum
- 2.695 formasi Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan
- 2.361 formasi Jabatan Fungsional Tenaga Guru
- 2.001 formasi Jabatan Fungsional Tenaga Teknis
- 883 formasi Jabatan Fungsional Tenaga Dosen.
Deputi Bidang Sinka BKN, Suharmen menjelaskan jabatan yang formasinya tidak terisi sebenarnya masih diperlukan. Karena itu, BKN mengarahkan agar instansi penyedia lowongan formasi kosong tersebut kembali mengusulkan jabatan yang tidak terisi kepada Kementerian PANRB, sehingga bisa dibuka lagi lowongannya dalam seleksi berikutnya.
"Namun pemenuhan usulan itu akan tergantung pada kuota formasi yang ditetapkan Kementerian PANRB," kata Suharmen dalam siaran pers BKN yang diterima Tirto pada Minggu (1/11/2020).
Statistik Kelulusan Hasil Seleksi CPNS 2019
BKN mengumumkan, sesuai dengan update data per 31 Oktober 2020, sebanyak 138.791 peserta dinyatakan lulus seleksi CPNS 2019. Data itu diperoleh setelah proses optimalisasi dilakukan. Para peserta yang lolos seleksi itu akan mengisi 150.371 formasi yang dibuka oleh pemerintah.
Peserta yang sudah dinyatakan lulus seleksi CPNS 2019 itu akan mengisi kategori posisi, dengan perincian berikut ini:
- 3.469 jabatan Dosen
- 55.039 jabatan Guru
- 27.457 Tenaga Kesehatan
- 52.826 Tenaga Teknis.
Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama BKN, Paryono mengatakan, adanya 11.580 formasi tidak terisi diketahui setelah proses optimalisasi berlangsung.
Adapun yang dimaksud dengan optimalisasi adalah pengisian formasi jabatan kosong oleh peserta dengan kualifikasi pendidikan sama, lulus passing grade dan berperingkat terbaik.
Sebelum dilakukan optimalisasi, jumlah peserta lulus hanya 129.825. Kemudian pascaoptimalisasi, jumlah peserta lulus menjadi 138.791 orang.
"Karena sudah melalui tahap optimalisasi, maka jumlah formasi kosong tersebut sudah tidak dapat diisi oleh peserta dengan kategori apa pun," kata Paryono.
Data Kedeputian Sinka BKN juga menunjukkan dari total jumlah peserta lulus pascaoptimalisasi itu sebanyak 60,93 persen (84.562) merupakan peserta perempuan. Sedangkan 39,07 persen sisanya (54.229) adalah peserta laki-laki.
Selain itu, apabila dilihat dari segi umur maka perincian detailnya adalah berikut ini:
- 60.673 orang berusia 26-30 tahun
- 43.626 orang berusia 21-25 tahun
- 32.054 orang berusia 31-35 tahun
- 2.081 orang berusia 18-20 tahun
- 357 orang berusia 36-40 tahun.
Selain itu, data Kedeputian Sinka BKN juga memperlihatkan 10 perguruan tinggi asal pelamar lulus yang terbanyak. Sepuluh kampus tersebut, secara berurutan adalah:
- Universitas Terbuka
- Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
- Universitas Sebelas Maret (UNS)
- Universitas Negeri Semarang (Unnes)
- Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
- Universitas Diponegoro (Undip)
- Universitas Negeri Makassar (UNM)
- Universitas Sumatera Utara (USU)
- Universitas Sriwijaya (Unsri).
Editor: Agung DH