Menuju konten utama

Dana Pemda di Bank Terus Meroket, Capai Rp203 T Hingga Agustus 2022

Sri Mulyani Indrawati mencatat, jumlah simpanan dana pemerintah daerah (Pemda) ada di perbankan mencapai Rp203,42 triliun hingga akhir Agustus 2022.

Dana Pemda di Bank Terus Meroket, Capai Rp203 T Hingga Agustus 2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan pers tentang realisasi pelaksanaan APBN.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat, jumlah simpanan dana pemerintah daerah (Pemda) yang ada di perbankan mencapai Rp203,42 triliun hingga akhir Agustus 2022. Posisi ini naik Rp9,96 triliun atau 5,15 persen dibandingkan posisi Juli sebelumnya yang hanya Rp193,46 triliun.

"Tahun lalu posisi Agustus dana pemda di perbankan hanya Rp178,95 triliun. Ini berarti pemda memiliki uang cukup besar di perbankan hingga Agustus jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," kata Sri Mulyani dalam APBN Kita, Rabu (26/9/2022).

Sri Mulyani mengatakan, dana pemda di perbankan yang besar itu akibat penerimaan daerah yang melonjak tinggi disertai transfer dari pemerintah pusat. Sementara dari sisi belanja daerah masih tertahan.

"Masih tingginya saldo dana pemda di perbankan ini antara lain disebabkan oleh belum optimalnya realisasi belanja daerah sampai Agustus 2022," jelasnya.

Bendahara Negara itu melanjutkan, secara wilayah, Jawa Timur memiliki saldo tertinggi simpanan di bank mencapai Rp27,18 triliun pada Agustus 2022. Sementara Sulawesi Barat merupakan yang paling rendah yaitu Rp1,12 triliun.

Sementara berdasarkan provinsi, per Agustus 2022 nominal saldo tertinggi berada di DKI Jakarta sebesar Rp10,94 triliun. Sedangkan terendah berada di Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp345,26 miliar.

"Untuk itu kita akan terus mendorong daerah agar bisa selesaikan APBD secara akuntabel dan tepat sasaran sehingga perekonomian di daerah meningkat dan tumbuh," jelasnya.

Baca juga artikel terkait DANA PEMDA DI BANK atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang