tirto.id - Balas dendam dengan pornografi atau revenge porn merupakan tindak kejahatan yang merugikan. Korban yang mengalami revenge porn dapat mengalami serangkaian dampak negatif pada psikologisnya, salah satunya depresi.
Kasus revenge porn, belakangan marak dibicarakan di media sosial menyusul viralnya unggahan pengguna akun Twitter @zanatul_91. Melalui sebuah utas (thread) ia menceritakan kronologi sang adik menjadi korban pemerkosaan, kekerasan, dan revenge porn.
Ironisnya, adik pengguna akun @zanatul_91 itu kesulitan memperoleh keadilan dan rasa aman. Pengguna akun tersebut mengklaim sang adik juga memperoleh intimidasi.
Dampak Revenge Porn bagi Psikologis Korban
Revenge porn adalah salah satu jenis pelecehan yang dilakukan dalam ranah siber.
Pelaku revenge porn mengancam korban akan menyebarkan foto atau video porno yang menampilkan dirinya di internet. Tujuan revenge porn beragam, yaitu ingin mempermalukan, memeras, hingga menyebabkan korban tertekan.
Mudasir Kamal dan William J. Newman dalam Journal of the American Academy of Psychiatry and the Law Online (2016) menyebutkan bahwa revenge porn dapat mengakibatkan konsekuensi kesehatan mental seumur hidup bagi korban.
Mereka menemukan bahwa 80 hingga 93 persen korban mengalami tekanan emosional yang signifikan setelah foto eksplisit mereka dirilis. Tekanan emosional ini mirip seperti korban pornografi anak dan pelecehan seksual.
Berikut beberapa dampak psikologis bagi korban revenge porn yang perlu diwaspadai:
- depresi;
- masalah mengendalikan emosi;
- rasa bersalah ekstrem;
- kecemasan;
- paranoia;
- rasa rendah diri atau merasa diri tidak berharga;
- keinginan untuk bunuh diri.
Efek Revenge Porn Bagi Kehidupan Korban
Tidak hanya memicu serangkaian masalah psikologis, revenge porn juga bisa memengaruhi kehidupan korban dalam jangka panjang.
Murca, Cunha, dan Almeida dalam jurnal Sexuality & Culture (2023) menemukan bahwa revenge porn dapat mengganggu kehidupan korban sepanjang hidup mereka.
Hal ini karena tindakan kriminal tersebut menyebabkan korban mengalami gangguan di berbagai aspek kehidupannya, termasuk:
1. Masalah sosial
Ada banyak kasus di mana korban revenge porn menarik diri atau bahkan terasing dari kehidupan sosialnya.
Bagi korban yang hidup di lingkungan sosial tidak mendukung, ia rentan mengalami penghinaan dan pelecehan verbal dari orang lain setelah konten pornonya disebar.
2. Masalah pendidikan
Korban revenge porn anak yang masih di usia sekolah berisiko terganggu pendidikannya. Mereka cenderung mengalami serangkaian masalah seperti kecemasan, ketakutan, dan kesulitan fokus dalam menjalani kehidupannya di sekolah.
Selain itu, mereka juga harus menghadapi penilaian sosial tentang diri mereka dari teman-teman sebaya. Hal ini menyebabkan banyak korban revenge porn kesulitan menyelesaikan pendidikannya dengan lancar.
3. Masalah pekerjaan dan ekonomi
Pendidikan yang tidak tuntas atau tidak sempurna pada korban revenge porn memengaruhi masa depannya. Ini bisa membuat ia kesulitan memperoleh pekerjaan dengan gaji layak menyebabkan ekonominya terdampak.
Tidak hanya itu, budaya background check yang umum dilakukan banyak perusahaan saat ini juga dinilai tidak menguntungkan korban revenge porn yang konten eksplisitnya tersebar di internet.
Editor: Yantina Debora