Menuju konten utama

Dampak Positif Angin Muson Barat Bagi Lingkungan & Bahayanya

Berikut adalah dampak positif dan negatif angin muson barat bagi lingkungan.

Dampak Positif Angin Muson Barat Bagi Lingkungan & Bahayanya
Ilustrasi HL Angin Muson. tirto.id/getty image

tirto.id - Angin muson merupakan angin yang bertiup setiap 6 bulan sekali dan selalu berganti arah. Berikut adalah dampak positif dan negatif angim muson barat bagi lingkungan.

Angin muson terbentuk karena dipengaruhi oleh perubahan letak terbit matahari dan intensitas cahaya matahari pada wilayah tersebut.

Di Indonesia terdapat dua jenis angin muson, yaitu angin muson barat dan angin muson timur. Angin muson barat bertiup pada bulan Oktober sampai April, sementara angin muson timur bertiup dari mulai bulan April hingga Oktober.

Menurut Repositori UNY, angin muson barat bertiup ketika kedudukan semua matahari berada di belahan bumi bagian selatan yang menyebabkan penyinaran matahari di benua Australia lebih tinggi dibanding penyinaran matahari di benua Asia.

Hal tersebut mengakibatkan tekanan udara di benua Australia mencapai tahap minimum sementara tekanan udara di benua Asia mencapai batas minimum yang menyebabkan angin bertiup dari arah Asia ke Australia atau dari utara ke selatan Indonesia.

Angin ini bertiup melalui Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan yang kemudian menyebabkan angin muson barat membawa uap air yang banyak dan menjadi salah satu penyebab musim penghujan di Indonesia.

Dampak Positif dan Negatif Angin Muson Barat

Angin muson barat yang dikenal sebagai pembawa musim hujan di Indonesia tentu sangat berdampak bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat di Indonesia. Dilansir dari laman Pusat Krisis Kemkes dan laman Sumber Belajar Kemdikbud, berikut adalah dampak positif dan negatif angin muson barat terhadap lingkungan di Indonesia.

Dampak Positif

1. Membantu Pertanian

Sebagai negara agraris yang bergerak di bidang pertanian, curah hujan yang dibawa oleh angin muson barat sangat bermanfaat untuk membantu petani memulai mengolah lahan pertanian. Hujan yang turun juga akan menyebabkan tanah menjadi subur.

2. Membantu Irigasi

Curah hujan tinggi juga bisa menjadi sumber air bagi sistem irigasi untuk mengairi sawah.

3. Mengurangi Polusi Udara

Ketika hujan turun akibat angin muson barat, polusi dan debu yang berada di udara akan larut dan hanyut bersama air hujan dan menyebabkan udara menjadi lebih sejuk.

4. Mengurangi Risiko Kebakaran Hutan

Musim hujan yang dibawa oleh angin muson barat juga dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan yang disebabkan oleh keringnya tumbuh-tumbuhan di sana.

Dampak Negatif

1. Penyebab Banjir

Curah hujan yang terlalu tinggi jika tidak dibarengi oleh sistem saluran air yang memadai akan rentan menjadi penyebab banjir.

2. Masalah Kesehatan

Banjir dan hujan yang tinggi juga akan menimbulkan banyak masalah kesehatan seperti flu, diare, hingga demam berdarah karena banyaknya nyamuk-nyamuk yang keluar dari sarangnya

3. Penyebab Tanah Longsor

Intensitas hujan yang tinggi terutama pada daerah lereng dan perbukitan akan menyebabkan tanah menjadi longsor, terutama apabila kondisi hutan telah gundul dan bannyaknya alih fungsi lahan.

4. Produktivitas Pertanian Menurun

Meskipun curah hujan dapat membantu petani dalam mengolah tanah pertaniannya, jika intensitas hujan terlalu tinggi maka akan timbul berbagai masalah seperti sungai meluap, tanah persaawahan tergenang, ancaman gagal panen dan sulitnya menjemur hasil panen.

Baca juga artikel terkait DAMPAK NEGATIF atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yulaika Ramadhani