tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan jumlah pencari kerja maupun mereka yang sedang berstatus pengangguran meningkat signifikan di tengah pandemi mencapai 13 juta orang. Jumlah itu berasal dari jumlah pengangguran saat ini yang ditambah mereka yang terdampak pandemi.
“Setiap tahun yang butuh kerja 13 juta,” ucap Airlangga dalam webinar bertajuk, “Outlook 2021: The Years of Opportunity”, Rabu (21/10/2020).
Jika dirinci angka 13 juta itu berasal dari 6,9 juta penganggur yang membutuhkan kerja, 3,5 juta pekerja yang terdampak COVID-19 sehingga dirumahkan atau di-PHK, dan 3 juta angkatan kerja baru dari lulusan sekolah dan universitas.
Meski jumlahnya melonjak di tengah pandemi, ia bilang pemerintah sudah menyiapkan strateginya. Misalnya mendorong mereka menjadi wirausaha sampai UMKM. Pemerintah, katanya, juga akan mendorong 64,13 juta dari total 64,19 juta UMKM untuk masuk kategori formal alih-alih posisi saat ini yang masih informal. Hal ini diklaim Airlangga sudah dijawab melalui UU Cipta Kerja yang memangkas perizinan berusaha.
Meski demikian, prediksi pelaku usaha menghasilkan angka lebih besar lagi. Pengusaha memperkirakan jumlah pencari kerja pada 2020 ini saja lebih banyak 3 juta orang dari prediksi pemerintah.
Pasalnya rata-rata industri mengalami penurunan signifikan di tengah pandemi. Data Kementerian Keuangan memperkirakan tahun 2020 ekonomi akan terkontraksi 0,61 persen sampai 1,7 persen.
“Kita tahu bersama, pengangguran terbuka sudah 7 juta dan diperkirakan akan tambah 5 sampai 6 juta. Sehingga total akan jadi 16 juta,” ucap Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Perkasa Roeslani dalam webinar bertajuk, “Outlook 2021: The Years of Opportunity”, Rabu (21/10/2020).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Restu Diantina Putri