Menuju konten utama

Dampak Kekeringan yang Terjadi di Provinsi Jabar, Jateng & Jatim

Curah hujan yang sangat rendah juga memicu bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jawa Barat.

Dampak Kekeringan yang Terjadi di Provinsi Jabar, Jateng & Jatim
Warga mengambil air bersih di Dusun Cicurug, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (21/8/2023). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerima laporan dari BPBD Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur perihal bahaya kekeringan. Solusi jangka pendek dilakukan pemerintah daerah terdampak dengan distribusi air bersih kepada warga.

“Bencana hidrometeorologi kering dialami 28 kecamatan yang tersebar di 11 Kabupaten Provinsi Jawa Barat hingga 23 Agustus 2023. Sebanyak 19.464 KK membutuhkan bantuan air bersih. Total 525.500 liter air bersih telah didistribusikan BPBD kepada masyarakat di wilayah terdampak kekeringan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 Agustus 2023.

Wilayah terdampak kekeringan antara lain Kabupaten Bogor, Bekasi, Sukabumi, Bandung Barat, Garut, Cirebon, Subang, Ciamis, Majalengka, Karawang dan Pangandaran. Wilayah kecamatan terbanyak yang mengalami kekeringan di Kabupaten Bogor yakni 13 kecamatan.

Ketiga belas kecamatan terdampak kekeringan di Kabupaten Bogor antara lain Kecamatan Jasinga, Citeureup, Babakan Madang, Jonggol, Rancabung, Ciseeng, Cibungbulang, Sukajaya, Cisarua, Leuwisadeng, Tanjungsari, Cariu dan Tenjo.

Merespons kondisi kekeringan di wilayah, BPBD bekerja sama dengan PDAM dalam pendistribusian air kepada warga. BPBD juga berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan lahan warga yang terdampak. Lantas luas lahan terdampak kekeringan masih dalam proses pendataan.

Kekeringan Jawa Tengah dan Jawa Timur

Di Provinsi Jawa Tengah, BPBD mencatat empat kabupaten mengalami kekeringan. Dampak musim kemarau sudah dirasakan warga sejak Juli 2023. Keempat kabupaten terdampak kekeringan yaitu Kabupaten Kendal, Klaten, Temanggung, dan Sragen.

Data BPBD Provinsi Jawa Tengah menyebutkan 3.320 KK atau 11.027 jiwa terdampak di sejumlah wilayah. Masing-masing BPBD kabupaten telah memberikan bantuan air bersih kepada warga. Laporan terkini pada Kamis, 24 Agustus, menyebutkan kebutuhan air sudah terpenuhi.

“Sementara di Kabupaten Jember, kekurangan suplai air dirasakan warga Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat. 247 KK di desa ini terdampak kekeringan. BPBD Kabupaten Jember telah mendistribusikan air kepada para warga. Selain itu, dua tandon untuk menampung bantuan air. BPBD juga mendistribusikan bantuan sabun cair," terang Muhari.

Kebakaran Hutan dan Lahan Jawa Barat

Curah hujan yang sangat rendah juga memicu bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jawa Barat. Di 15 wilayah administrasi kabupaten atau kota mengalami karhutla. Teridentifikasi 39 kecamatan yang tersebar di 15 kabupaten terdampak karhutla periode 1 Januari-23 Agustus 2023.

BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat, ke-15 wilayah terdampak kebakaran yaitu Kabupaten Karawang, Purwakarta, Subang, Bogor, Sumedang, Majalengka, Bandung Barat, Cirebon, Kuningan, Garut, Bandung. Sedangkan wilayah kota, daerah terdampak mencakup Kota Sukabumi, Cimahi, Bandung dan Bogor.

Kerugian dampak kebakaran tercatat lahan pertanian mencapai 156 hektare. BPBD Provinsi pik telah melakukan koordinasi dengan BPBD se-kabupaten dan kota di wilayahnya. Koordinasi juga dilakukan dengan organisasi perangkat daerah, khususnya menyangkut antisipasi kerugian lahan warga. BPBD provinsi dan pihak terkait berupaya mengantisipasi dampak karhutla yang semakin meluas.

Baca juga artikel terkait KEKERINGAN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz