Menuju konten utama

Dampak Banjir Lahar Dingin Semeru di Lumajang Hari Ini, 8 Februari

Aliran lahar dingin dari Gunung Semeru di Lumajang menghanyutkan sebuah mobil pengangkut BBM, pada hari ini. 

Dampak Banjir Lahar Dingin Semeru di Lumajang Hari Ini, 8 Februari
Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar terlihat dari Desa Oro Oro Ombo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (17/1/2021). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc.

tirto.id - Arus deras banjir lahar dingin (lahar hujan) Gunung Semeru pada Senin sore (8/2/2021) membuat hanyut sebuah mobil pengangkut bahan bakar minyak (BBM) untuk alat berat penambang pasir.

Mobil pengangkut BBM tersebut terseret arus banjir lahar Semeru di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Indra Wibowo Leksana menjelaskan penyebab kejadian itu.

"Memang benar sebuah kendaraan roda empat hanyut terseret derasnya lahar dingin Gunung Semeru, karena mobil itu diparkir terlalu dekat dengan aliran sungai yang dilalui lahar dingin, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu," kata Indra pada Senin, 8 Februari 2021, seperti dilansir Antara.

Kejadian hanyutnya mobil pengangkut BBM itu sempat terekam video yang berdurasi 30 detik dan beredar di sejumlah grup Whatsapp.

Indra menjelaskan kendaraan tersebut dalam kondisi tidak berpenumpang dan sopirnya sedang ke salah satu warung di sekitar lokasi kejadian.

Dia juga mengklaim petugas BPBD sudah mengingatkan para penambang pasir untuk mewaspadai ancaman lahar dingin Gunung Semeru.

"Laporan yang kami terima telah terjadi hujan dengan intensitas sedang - tinggi pada Senin pukul 13.00 WIB, bahkan Pos Pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur mencatat getaran banjir pada angka amplitudo maksimal 22 mm pada pukul 15.39 WIB," kata Indra.

Secara visual, lanjut dia, debit air banjir aliran lahar dingin Gunung Semeru di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang terpantau besar, sehingga masyarakat dan penambang diimbau selalu waspada.

"Setiap hari satu regu petugas BPBD Lumajang yang berjumlah tujuh orang dan dibantu relawan secara bergantian melakukan pemantauan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Semeru," ujarnya.

Berdasarkan data BPBD Lumajang, tercatat dampak banjir lahar dingin Semeru juga menyebabkan pipanisasi di Desa Supiturang kembali mengalami kerusakan. Krip penahan yang berada di sekitar tanggul Dusun Kamar Kajang juga rusak.

Indra menambahkan untuk peninjauan lapangan akan dilanjutkan pada Selasa besok (9/2), karena kondisi sudah gelap dan mobil terseret derasnya lahar dingin belum terpantau keberadaannya.

"Pusdalops telah berkoordinasi dengan Kepala Desa Supiturang untuk melakukan peninjauan lapangan terkait dampak banjir lahar dingin dan sopir kendaraan diketahui selamat karena sedang berada di luar mobil," ujar dia.

Mengutip data laman Magma Indonesia, laporan pemantauan situasi Gunung Semeru pada Senin (8/2/2021), untuk periode pukul 12:00-18:00 WIB, menunjukkan aktivitas sebagai berikut:

  • 20 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 70-115 detik.
  • 4 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 35-50 detik.
  • 1 kali gempa Getaran Banjir dengan amplitudo 26 mm, dan lama gempa 4800 detik.

Hingga hari ini, Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level 2. Masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru, dan radius jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak G. Semeru.

Masyarakat juga diminta menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Selain itu, potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan, juga perlu diwaspadai.

Ancaman bahaya lain yang perlu diwaspadai adalah aliran lahar di jalur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

BMKG sebelumnya memperingatkan adanya potensi hujan lebat dengan level Siaga dan Waspada pada Senin (8/2/2021) hingga Selasa pagi (9/2/2021) di sejumlah provinsi, termasuk Jawa Timur, dengan rincian:

1. Banten (siaga)

2. Jakarta (siaga)

3. Jabar (siaga)

4. Jateng (siaga)

5. Bengkulu (waspada)

6. Lampung (waspada)

7. DIY (waspada)

8. Jatim (waspada)

9. Bali (waspada)

10. NTB (waspada)

11. NTT (waspada)

12. Sulteng (waspada)

13. Sulsel (waspada)

14. Papua Barat (waspada)

15. Papua (waspada)

Sementara untuk periode 9 Februari 2021 (pukul 07.00) sampai 10 Februari 2021 (pukul 07.00) atau besok, BMKG juga telah memberi peringatan potensi dampak Hujan Lebat berupa banjir atau banjir bandang di sejumlah provinsi berikut ini:

1. Jateng (Siaga)

2. Jatim (Siaga)

3. Bengkulu (Waspada)

4. Lampung (Waspada)

5. Banten (Waspada)

6. Jakarta (Waspada)

7. Jabar (Waspada)

8. DIY (Waspada)

9. Bali (Waspada)

10. NTB (Waspada)

11. Kaltara (Waspada)

12. Kaltim (Waspada)

13. NTT (Waspada)

14. Papua Barat (Waspada).

Baca juga artikel terkait GUNUNG SEMERU atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH