Menuju konten utama

Daftar Tradisi Natal di Berbagai Daerah Indonesia dan Maknanya

Daftar tradisi Natal di Indonesia, antara lain Marbinda/Marhobas di Sumatera Utara hingga Rabo-Rabo di Jakarta.

Daftar Tradisi Natal di Berbagai Daerah Indonesia dan Maknanya
Sejumlah peserta menampilkan tarian adat Dayak Kalimantan Tengah saat mengikuti Parade Natal 2022 di Stadion Sanaman Mantikei, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/12/2022). Usai ditiadakan dua tahun akibat pandemi COVID-19, parade dalam rangka menyambut Hari Raya Natal 2022 itu kembali digelar dengan diikuti ribuan peserta dari pelajar, mahasiswa, dan seluruh elemen masyarakat umat kristiani di Kota Palangka Raya. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/hp.

tirto.id - Perayaan Natal jatuh pada 25 Desember tiap tahunnya. Natal merupakan perayaan tahunan bagi umat kristiani di seluruh dunia.

Perayaan Natal pada umumnya diidentikkan dengan ornamen-ornamen khas seperti pohon cemara yang dihiasi lampu-lampu, sinterklas, dan pernak-pernik lainnya. Perayaan ini juga berdekatan dengan tahun baru Masehi.

Natal merupakan perayaan hari kelahiran Yesus Kristus. Hingga saat ini masih terdapat kontroversi tentang penetapan hari lahir Yesus Kristus pada 25 Desember.

Dilansir dari Antara, menurut Pendeta Yuda D. Hawu Haba M.Th., spekulasi mengenai tanggal kelahiran Kristus terjadi sekitar tahun 7-4 SM atau 6 SM.

Pendeta Yuda menambahkan bahwa 25 Desember awalnya merupakan perayaan untuk menghormati Dewa Matahari dalam tradisi Kekaisaran Romawi.

Perayaan untuk menghormati Dewa Matahari itu dilaksanakan pada 25 Desember karena matahari berada di posisi yang menyebabkan waktu siang lebih lama daripada waktu malam.

Kaisar Konstantinus Agung kemudian meminta rakyatnya untuk menggabungkan ibadah kepada Dewa Matahari dengan ibadah kepada Kristus.

Terdapat beberapa pihak yang menunjukkan sikap kontranya terhadap penetapan tanggal tersebut, salah satunya adalah Agustinus dari Afrika Utara yang mengatakan bahwa pada tanggal tersebut orang jangan beribadah pada matahari, tetapi kepada Kristus.

Tradisi Natal di Berbagai Daerah di Indonesia

Umat Kristiani di Indonesia tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini menyebabkan umat Kristiani di berbagai daerah memiliki tradisi perayaan Natal khas tersendiri. Dilansir dari laman Wonderful Indonesia, berikut adalah tradisi Natal di berbagai daerah di Indonesia.

1. Marbinda/Marhobas (Sumatera Utara)

Marbinda merupakan tradisi penyembelihan hewan, sementara Marhobas merupakan tradisi ketika para pria memasak hasil sembelih. Tradisi tersebut dilakukan setiap menjelah Natal oleh masyarakat Batak Toba di Sumatera Utara.

Tradisi ini dilakukan untuk membangun kebersamaan, rasa gotong royong, dan rasa syukur antar masyarakat sekitar.

Hewan yang disembelih pada Marbinda biasanya adalah hewan berkaki empat seperti sapi, kerbau, atau babi, yang merupakan hasil tabungan warga selama berbulan-bulan.

Daging tersebut akan dibagi-bagikan kepada warga dan orang yang dipercaya membagikan daging akan terpilih sebagai kepala desa periode selanjutnya.

2. Rabo-Rabo (Jakarta)

Rabo-Rabo merupakan tradisi yang dapat ditemui di Jakarta tepatnya di kawasan Kampung Tugu, Cilincing.

Kampung tersebut didominasi oleh pemeluk agama Kristen keturunan portugis. Rabo-Rabo sendiri berarti "mengekor-ekor" yaitu ketika semua orang berkeliling kampung, mengunjungi rumah-rumah sambil menyanyikan lagu keroncong.

3. Wayang Wahyu (Jawa)

Di beberapa gereja di Jawa terdapat sebuah pertunjukkan wayang yang bernama Wayang Wahyu.

Pertunjukan wayang ini mengambil berbagai kisah yang ada di dalam Alkitab dan diselenggarakan menjelang Natal.

Tradisi ini pertama kali muncul di tahun 1960-an dengan tujuan mengingatkan umat Katolik untuk menjalin keharmonisan antar sesama.

4. Ngejot dan Penjor (Bali)

Meskipun Bali identik dengan umat Hindu, terdapat pula umat Kristiani di Bali yang memiliki tradisi perayaan Natal yang disebut Ngejot dan Penjor.

Tradisi Ngejot merupakan tradisi ketika warga saling membagikan makanan, sementara Penjor merupakan bambu-bambu tinggi melengkung yang sering dipasang saat hari raya Galungan di bagian rumah sebagai rasa syukur terhadap Tuhan.

5. Kunci Taon (Sulawesi Utara)

Di Kota Manado, Sulawesi Utara, terdapat tradisi perayaan Natal sekaligus tahun baru yang dinamakan Kunci Taon.

Kunci Taon biasa dilaksanakan pada awal minggu Desember hingga awal bulan Januari. Tradisi ini diawali dengan rangkaian ibadah di Gereja, lalu berziarah ke makam kerabat.

Saat berziarah, biasanya mereka akan meletakkan lampu hias di atas makam. Setelah itu tradisi ini ditutup dengan pawai keliling kampung sambil mengenakan kostum-kostum menarik.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari