tirto.id - Daftar prestasi kontingen Indonesia sepanjang sejarah Olimpiade sejak debut di Helsinki 1952, sampai saat ini kontingen Merah Putih mampu membawa pulang berbagai medali termasuk emas. Prestasi terbaik Indonesia terjadi ketika Olimpiade 1992 di Barcelona (Spanyol), dengan total membawa pulang 9 medali (2 emas, 5 perak, 2 perunggu).
Indonesia pernah mengalami masa suram, lantaran sejak debut pada Olimpiade 1952 di Hensinki, Finlandia, kontingen Merah Putih selalu gagal membawa pulang medali dalam 5 edisi beruntun.
Baru ketika di Olimpiade Munich 1972, Indonesia berhasil membawa pulang 4 medali (2 emas, 1 perak, 1 perunggu) yang seluruhnya disumbangkan cabor (cabang olahraga) bulu tangkis.
Edisi 1972 untuk pertama kalinya badminton dipertandingkan di Olimpiade, namun masih berupa cabor demontrasi alias laga eksebisi. Bulu tangkis kemudian resmi menjadi salah satu cabor Olimpiade mulai edisi 1992 di Barcelona, Spanyol.
Hasil Olimpiade Terbaik Kontingen Indonesia
Usai membawa pulang 4 medali dari Olimpiade 1972 kontingen Indonesia kembali gagal merebut medali pada 3 edisi berikutnya, menyusul absennya cabor badminton dari daftar event.
Baru ketika Olimpiade 1988 di Seoul, Korea Selatan, Merah Putih sukses membawa pulang 1 medali perak dari cabor panahan. Hasil tersebut tercatat sebagai medali pertama kontingen Indonesia dari cabor resmi di Olimpiade.
Hasil terbaik kontingen Indonesia kemudian terjadi pada 4 tahun kemudian di Olimpiade Barcelona 1992. Indonesia total membawa pulang 9 medali, dengan cabor bulu tangkis menjadi penyumbang terbanyak. Beda dengan Munich 1972, kali ini badminton sudah menjadi cabor resmi di Barcelona 1992.
Di Barcelona 1992 kontingen Merah Putih mendapat 5 medali dari bulu tangkis, terdiri 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Prestasi tersebut masih ditambah 4 medali dari cabor Taekwondo, yakni 3 perak dan 1 perunggu.
Salah satu momen bersejarah di Olimpiade Barcelona 1992 adalah keberhasilan Susi Susanti (tunggal putri) dan Alan Budi Kusuma (tunggal putra), mereka sukses meraih medali emas badminton. Kedua atlet tersebut kemudian menikah dan mendapat julukan sebagai pengantin Olimpiade Barcelona.
Akan tetapi, prestasi kontingen Indonesia di Olimpiade tidak pernah lagi bisa lebih baik dari capaian Olimpiade Barcelona 1992. Meski terhitung kerap membawa pulang medali emas, yakni edisi 1996, 2000, 2004, 2008, dan 2020, para atlet Tanah Air selalu gagal melampaui capaian Olimpiade 1992.
Bahkan ketika Olimpiade London 2012, untuk pertama kalinya sejak 1992, Indonesia gagal membawa pulang medali emas. Kontingen Merah Putih hanya merebut 2 perak dan 1 perunggu, yang semuanya diperoleh dari cabor angkat besi.
Ketika Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Indonesia kembali berhasil meraih medali emas lagi dari cabor bulu tangkis. Hal yang sama terjadi di Olimpiade Tokyo 2020 (2021). Di Tokyo lalu, Indonesia mampu mengantongi 5 medali (1 emas, 1 perak, 3 perunggu).
Jelang Olimpiade 2024, kontingein Indonesia berhasil meloloskan 29 atlet dari 26 disiplin olahraga yang akan bertanding. Kini Jonatan Christie dan kawan-kawan diharapkan bisa meraih hasil terbaik, dan melampaui capaian Olimpiade 1992.
Daftar Prestasi Indonesia Sepanjang Sejarah Olimpiade
Berikut daftar prestasi kontingen Indonesia sepanjang sejarah keikutsertaan di ajang Olimpiade:
- Olimpiade 1952: 3 atlet, 0 medali
- Olimpiade 1956: 30 atlet, 0 medali
- Olimpiade 1960: 22 atlet, 0 medali
- Olimpiade 1968: 6 atlet, 0 medali
- Olimpiade 1972: 6 atlet, 0 medali
- Olimpiade 1976: 7 atlet, 0 medali
- Olimpiade 1984: 16 atlet, 0 medali
- Olimpiade 1988: 29 atlet, 1 perak
- Olimpiade 1992: 42 atlet, 2 emas, 2 perak, 1 perunggu
- Olimpiade 1996: 40 atlet, 1 emas, 1 perak, 2 perunggu
- Olimpiade 2000: 47 atlet, 1 emas, 3 perak, 2 perunggu
- Olimpiade 2004: 38 atlet, 1 emas, 1 perak, 2 perunggu
- Olimpiade 2008: 24 atlet, 1 emas, 1 perak, 4 perunggu
- Olimpiade 2012: 22 atlet, 2 perak, 1 perunggu
- Olimpiade 2016: 28 atlet, 1 emas, 2 perak
- Olimpiade 2020: 28 atlet, 1 emas, 1 perak, 3 perunggu
- Olimpiade 2024: 29 atlet, --
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Oryza Aditama