tirto.id - Pandemi virus corona (Covid-19) mengubah kehidupan banyak orang. Banyak perubahan itu juga tidak jarang membikin sebagian orang merasa tertekan. Apalagi, pandemi membatasi aktivitas di kehidupan sehari-hari. Lambat laun, perasaan tertekan itu bisa berujung pada stres.
Sebuah hasil riset tim peneliti University of North Carolina Chapel Hill dan Harvard Medical School menyimpulkan, 55 persen informan dalam riset itu mengaku menjadi lebih stres pada bulan Mei dibanding Januari 2020, atau saat masa awal pandemi Covid-19. Riset ini melibatkan 1.500 warga usia dewasa di Amerika Serikat.
Center for Disease Control and Prevention (CDC), lembaga kesehatan pemerintah AS, mencatat bahwa banyak orang mengalami stres karena perubahan perilaku saat pandemi, mulai dari adanya pembatasan mobilitas, keharusan isolasi mandiri, hingga tekanan untuk selalu menjaga kebersihan untuk terhindar dari Covid-19.
Selain itu, pekerjaan yang menumpuk hingga beban perekonomian yang semakin berat juga bisa menjadi pemicu stres.
Mengutip penjelasan dari American Psychological Association, stres adalah respons emosional yang disebabkan oleh masalah eksternal, seperti konflik, tekanan kerja, hingga penyakit kronis, dan banyak hal lainnya.
Stres menjadikan tubuh waspada terhadap hal-hal tersebut. Gejalanya: degup jantung kian cepat, tangan berkeringat, dan terkadang menjadi ceroboh karena tidak bisa mengontrol emosinya.
Sedangkan secara emosional, stres dapat terlihat dari adanya gejala depresi, kecemasan, mudah marah, gairah seks menurun, ingatan melemah, sulit berkonsetrasi, perilaku kompulsif, hingga susasana hati (mood) yang mudah berubah.
Selain bisa diredakan dengan berbagai macam terapi, stres dapat diatasi pula melalui konsumsi sejumlah jenis makanan. Berikut daftar makanan pereda stres.
Kalkun
Medicaldaily mencatat, triptofan, asam amino pada kalkun menghasilkan serotonin. Bahan kimia tersebut mengatur rasa lapar, dan kebahagiaan. Sebuah studi tahun 2006 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi 1 gram triptofan tiga kali sehari mengalami perubahan suasana hati, membuat mereka menjadi lebih tenang.
Ikan
Makanan laut seperti Tuna, Salmon dan Trout mengandung asam lemak omega-3, yang tidak hanya menurunkan peradangan, tetapi juga kecemasan. Sebuah studi yang dilakukan pada mahasiswa kedokteran pada tahun 2011, menemukan bahwa suplemen omega-3 setiap hari dapat membantu menurunkan kecemasan hingga 20 persen.
Biji-bijian
Biji-bijian mengandung karbohidrat yang merangsang produksi serotonin, dikenal juga sebagai obat antidepresan, yang secara alami mengatur suasana hati. Tidak hanya itu, serotonin memiliki manfaat tambahan, membuat Anda merasa kenyang untuk mencegah makan berlebihan. Tentu saja, roti gandum utuh dan oatmeal adalah pilihan yang lebih baik daripada nasi atau roti putih.
Cokelat
Cokelat mengandung zat yagn dapat mengurangi hormon stres. Juga antioksidan yang bisa membantu pembuluh darah Anda rileks, menurunkan tekanan dan meningkatkan sirkulasi darah.
Ubi jalar
Ubi jalar termasuk sumber karbohidrat kaya nutrisi yang dapat membantu menurunkan kadar hormon stres kortisol. Dengan kandungan nutrisi yang penting untuk respons stres, seperti vitamin C dan kalium.
Kimchi
Sayur fermentasi yang biasanya dibuat dengan kubis napa dan daikon, sejenis lobak, mengandung bakteri menguntungkan yang disebut probiotik dan tinggi vitamin, mineral, dan antioksidan. Sudah banyak riset yang menyimpulkan bahwa makanan fermentasi dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.
Telur
Telur sering disebut sebagai multivitamin alami karena kandungan nutrisinya, vitamin, mineral, asam amino, dan antioksidan yang dibutuhkan untuk merespons stres. Telur juga kaya akan kolin, yang terbukti memainkan peran penting dalam kesehatan otak dan dapat mencegah stres.
Kerang
Kerang, termasuk juga tiram, mengandung asam amino tinggi seperti taurin yang berpotensi memperbaiki suasana hati. Taurin dan asam amino lainnya diperlukan untuk menghasilkan neurotransmiter seperti dopamin, yang penting untuk mengatur respons stres. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa taurin mungkin memiliki efek antidepresan.
Brokoli
Sayuran ini merupakan sumber makanan terkonsentrasi dari beberapa nutrisi, termasuk magnesium, vitamin C, dan folat yang telah terbukti dapat memerangi gejala depresi. Brokoli juga kaya akan sulforaphane, senyawa sulfur yang memiliki sifat pelindung saraf, serta menawarkan efek menenangkan dan antidepresan.
Kacang Mete
Kacang mete merupakan sumber zinc yang sangat baik untuk tubuh. Karena tubuh tidak memiliki cara untuk menyimpan zinc, penting untuk mendapatkannya setiap hari. Kandungan pada kacang mete juga diyakini bisa mengurangi kecemasan dan depresi.
Blueberry
Blueberry dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk perbaikan suasana hati. Buah beri ini kaya akan antioksidan flavonoid yang memiliki efek anti-inflamasi dan pelindung saraf yang kuat, dapat membantu mengurangi peradangan terkait stres dan melindungi dari kerusakan sel terkait stres, diwartakan prevention.
Bubuk matcha
Matcha adalah sumber asam amino yang lebih baik daripada jenis teh hijau lainnya, karena dibuat dari daun teh hijau yang ditanam di tempat teduh. Proses ini meningkatkan kandungan senyawa tertentu, termasuk L-theanine, asam amino non-protein dengan sifat pereda stres yang kuat. Melansir dari Health.com, dalam studi selama 15 hari, 36 orang mengonsumsi kue yang mengandung 4,5 gram bubuk matcha setiap hari, mengalami penurunan kadar stres.
Teh Chamomile
Ramuan Chamomile telah lama digunakan sebagai peredam stres alami. Teh dan ekstraknya telah terbukti meningkatkan kualitas tidur nyenyak serta mengurangi gejala kecemasan dan depresi.
Penulis: Desika Pemita
Editor: Addi M Idhom