tirto.id - Penyakit ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut diklasifikasikan dalam International Classification of Diseases (ICD)-10.
ICD-10 adalah edisi kesepuluh dari Klasifikasi Penyakit Internasional, yang merupakan sistem pengkodean medis yang dirancang oleh World Health Organization (WHO).
ICD-10 pertama kali dirilis oleh WHO pada tahun 1992, di Indonesia sistem pengkodean ini sudah diterapkan sejak 1997.
WHO memaparkan, ICD memiliki berbagai kegunaan secara global dan memberikan pengetahuan penting mengenai tingkat, penyebab, dan konsekuensi dari penyakit dan kematian manusia di seluruh dunia melalui data yang dilaporkan dan diberi kode ICD.
Istilah klinis yang dikodekan dengan ICD merupakan dasar utama untuk pencatatan kesehatan dan statistik penyakit di perawatan primer, sekunder dan tersier, serta sertifikat penyebab kematian.
Data dan statistik ini mendukung sistem pembayaran, perencanaan layanan, administrasi kualitas dan keselamatan, serta penelitian layanan kesehatan.
Panduan diagnostik yang terkait dengan kategori ICD juga menstandarkan pengumpulan data dan memungkinkan penelitian skala besar.
Daftar Kode ICD-10 Penyakit ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi yang dapat mengganggu pernapasan normal. Infeksi ini sangat berbahaya bagi anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Seperti ditulis Healthline, infeksi ini dapat memengaruhi sistem pernapasan bagian atas, yang dimulai dari sinus dan berakhir di pita suara, atau sistem pernapasan bagian bawah, yang dimulai dari pita suara dan berakhir di paru-paru.
Orang yang menderita ISPA akan mengalami sejumlah gejala seperti hidung tersumbat, baik di sinus hidung atau paru-paru; hidung meler; batuk; sakit tenggorokan; nyeri tubuh; hingga kelelahan.
Dalam dunia medis secara internasional, berdasarkan tingkat, penyebab, dan konsekuensi dari penyakitnya, ISPA dikategorikan ke dalam sejumlah kode medis yang tercantum dalam ICD-10.
Berikut ini adalah daftar ICD-10 untuk ISPA versi 2016, yang dikutip dari laman WHO:
J00 Nasofaringitis akut [flu biasa]
J01 Sinusitis akut
J01.0 Sinusitis maksilaris akut
J01.1 Sinusitis frontal akut
J01.2 Sinusitis etmoidal akut
J01.3 Sinusitis sphenoidal akut
J01.4 Sinusitis pansinusitis akut
J01.8 Sinusitis akut lainnya
J01.9 Sinusitis akut, tidak ditentukan
J02 Faringitis akut
J02.0 Faringitis streptokokus
J02.8 Faringitis akut karena organisme tertentu lainnya
J02.9 Faringitis akut, tidak ditentukan
J03 Radang amandel akut
J03.0 Tonsilitis streptokokus
J03.8 Radang amandel akut karena organisme lain yang ditentukan
J03.9 Tonsilitis akut, tidak ditentukan
J04 Radang tenggorokan dan trakeitis akut
J04.0 Radang tenggorokan akut
J04.1 Trakeitis akut
J04.2 Laringotrakeitis akut
J05 Laringitis obstruktif akut [croup] dan epiglottitis
J05.0 Laringitis obstruktif akut [croup]
J05.1 Epiglottitis akut
J06 Infeksi saluran pernapasan atas akut pada beberapa tempat yang tidak ditentukan
J06.0 Laringofaringitis akut
J06.8 Infeksi saluran pernafasan atas akut lainnya pada beberapa tempat
J06.9 Infeksi saluran pernapasan atas akut, tidak ditentukan
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra