tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI. Keputusan itu berdasarkan Surat Presiden yang dikirimkan kepada DPR, Rabu (3/11/2021).
Pengumuman nama menantu mantan Kepala BIN A.M. Hendropriyono itu disampaikan langsung Ketua DPR RI Puan Maharani di Gedung Parlemen. Maka kursi Kasad saat ini masih kosong dan perlu ada pengganti Andika.
Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies Khairul Fahmi menyatakan sebagai pembina kemampuan dan kesiapsiagaan matra darat, Kasad nantinya harus memastikan aspek-aspeknya terjaga dengan baik.
"Terutama yang menyangkut integritas dan kapabilitas atau kompetensi prajurit, kesadaran dan kepatuhan pada hukum terutama bagi para personel yang bertugas di wilayah konflik, serta memberikan dukungan kuat bagi upaya pemeliharaan dan peningkatan kemampuan terutama yang berbasis teknologi," kata dia ketika dihubungi Tirto, Jumat (5/11/2021).
Di tubuh TNI AD memang banyak jenderal bintang tiga yang mumpuni, baik yang bertugas di lingkungan TNI AD maupun di luar. Namun, sebagian besar sudah cukup senior dan menjelang pensiun. Maka, Khairul berpendapat, yang paling berpeluang sebagai kandidat pengganti Jenderal Andika adalah Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman dan Kasum TNI Letjen Eko Margiyono.
"Di atas kertas, nama Letjen Dudung memang diunggulkan dan dinilai sebagai jago istana. Tapi saya kira Letjen Eko Margiyono juga bukan tidak mungkin karena masa aktifnya lebih panjang hingga tahun 2025 dan dari segi kapabilitas sangat layak. Keduanya juga memiliki kekayaan pengalaman tugas dan jabatan. Pernah memimpin pasukan, memimpin satuan teritorial, bertugas di lembaga pendidikan bahkan di lingkungan intelijen," jelas dia.
Pergantian Kasad juga harus mempertimbangkan proyeksi regenerasi kepemimpinan TNI. Karena siapapun yang menjabat, mestinya akan berpeluang juga menjadi Panglima TNI setelah Jenderal Andika. Sementara, Letjen Dudung kurang diuntungkan dari segi usia. Masa aktifnya akan berakhir pada November 2023, sama seperti Laksamana Yudo Margono, artinya, akan kecil kemungkinan untuk menguat di bursa Panglima.
Jika pengisian jabatan itu sekaligus mempertimbangkan regenerasi kepemimpinan TNI setelah Andika, selain dari jajaran bintang tiga, tidak tertutup juga peluang mempromosikan seorang perwira bintang dua dari generasi 90-an dalam waktu dekat untuk kemudian disiapkan sebagai Kasad.
"Saya kira ada sejumlah perwira bintang dua dari generasi 90-an yang layak diorbitkan ke bintang tiga, atau bahkan bintang empat dalam waktu dekat," imbuh Khairul.
Berikut ini daftar lengkap jenderal bintang tiga dilansir dari situs TNI AD:
1. Wakil KSAD Letjen TNI Bakti Agus Fadjari
2. Irjenad Letjen TNI Benny Susianto
3. Koorsahli KSAD Letjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi
4. Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman
5. Danpusterad Letjen TNI Teguh Arief Indratmoko
6. Danpuspomad Letjen TNI Chandra W. Sukotjo
7. Ka RSPAD Gatot Soebroto Letjen TNI dr. Albertus Budi Sulistya
8. Dankodiklat Letjen TNI AM. Putranto
9. Danpussenif Letjen TNI Arief Rahman
10. Kasum TNI Letjen Eko Margiyono
11. Kepala BAIS TNI Letjen TNI Joni Supriyanto
12. Pangkogabwilhan III Letjen TNI Jeffry Apoly Rahawarin
Komisi I DPR RI akan mengadakan uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI pada Sabtu (6/11/2021) pukul 10.00 WIB. Hal tersebut setelah melalui persetujuan seluruh fraksi dalam rapat internal Komisi I pada hari ini, Kamis (4/11/2021).
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin menyebut pengajuan Andika oleh Jokowi adalah pilihan tepat.
“Menurut hemat saya penunjukan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI sudah memenuhi persyaratan dan merupakan pilihan yang tepat," ujar dia, Rabu.
Ia lantas menyebut daftar pertanyaan soal proses fit and proper test kepada Andika. Hal tersebut meliputi alutsista sesuai minimum essential force, pengembangan disiplin prajurit hingga soal kesejahteraan prajurit. “Termasuk di dalamnya membahas situasi Papua dan situasi aktual Laut Cina Selatan dan masalah-masalah lainnya," sambung Hasanuddin.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri