tirto.id - Setara Institute merilis daftar indeks kota toleran (IKT) di Indonesia. Lembaga ini mengumumkan 10 kota di Indonesia yang dinilai paling toleran saat ini. Penilaian bahwa 10 kota itu paling toleran berdasar riset Setara Intitute di 94 kota di Indonesia.
Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan perumusan IKT bertujuan untuk mempromosikan kota-kota yang dinilai mampu membangun toleransi.
"Kami sangat mengapresiasi walikota yang mampu meningkatkan index toleransi yang tinggi," ujar Hendardi dalam pemaparan hasil riset dan penganugerahan Penghargaan Kota Toleran 2018 di Hotel Ashley, Jakarta Pusat pada Jumat (7/12/2018).
Setara Institute memberlakukan empat kriteria agar sebuah kota layak dianggap toleran. Keempat kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah kota agar bisa dinilai toleran adalah:
1. Pemerintah kota memiliki regulasi yang kondusif bagi praktik dan promosi toleransi; 2. Pernyataan dan tindakan aparatur pemerintah kota tersebut kondusif; 3. Tingkat peristiwa dan pelanggaran kebebasan keberagamaan rendah atau tidak ada sama sekali; 4. Upaya dalam tata kelola keberagaman identitas keagamaan warganya dapat dinilai baik.
Hasil dari riset Setara Institute di 94 kota di Indonesia menyimpulkan 10 kota layak dianggap paling toleran, berikut daftar dan peringkat skornya:
1. Singkawang (6.513)
2. Salatiga (6.477)
3. Pematang Siantar (6.477)
4. Manado (6.030)
5. Ambon (5.960)
6. Bekasi (5.890)
7. Kupang (5.857)
8. Tomohon (5.833)
9. Binjai (5.830
10. Surabaya (5.823)
Hendardi berharap kota-kota tersebut bisa mempertahankan statusnya sebagai kota toleran. Hal ini agar bisa memacu kota-kota lainnya untuk bisa meningkatkan toleransi di wilayahnya masing-masing.
"Kedepannya toleransi bukan hanya menjadi tanggung jawab satu atau dua kota. Tapi menjadi tanggung jawab kita semua," ujar Hendardi.
Acara pengumuman daftar 10 kota toleran tersebut dihadiri oleh delegasi sepuluh kota, Mendagri Tjahyo Kumolo, Kepala BPIP Hariyono. Namun, Menag Lukman Hakim Saifuddin yang direncanakan hadir sebelumnya, berhalangan datang di acara itu.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Addi M Idhom