tirto.id - Presiden Prabowo Subianto bercerita tentang ide program makan bergizi gratis (MBG) muncul hingga curhat terkait keracunan yang terjadi beberapa hari terakhir.
Prabowo semula mengaku mendapatkan ide soal program MBG saat mengikuti sejumlah Pemilihan Presiden (Pilpres). Ia mengaku kalah dalam sejumlah Pilpres tersebut, yakni pada 2009, 2014, 2019. Prabowo kemudian memenangkan Pilpres 2024.
"Saya telah kampanye, mengikuti Pilpres, saya rasa sudah lima kali dalam 20 [tahun], 25 tahun terakhir. Dari lima kali [empat kali] saya Pilpres, empat kali [tiga kali] saya kalah, yang terakhir saya menang," ucapnya saat berpidato di Forbes Global CEO Conference yang berlokasi di salah satu hotel di Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2025).
Saat kampanye berkali-kali itu, Prabowo mengaku kerap menemui anak-anak kecil yang menyambutnya. Mantan Menhan RI itu pun melihat anak-anak kecil itu berdiri dan melambaikan tangan.
Ia lantas menghampiri anak-anak kecil tersebut dan bertanya berapa usia mereka. Prabowo mengira seorang anak kecil laki-laki yang ia tanyai berusia lima empat tahun. Namun, anak kecil itu mengaku ternyata sudah berusia 10 tahun.
Di kesempatan yang sama, Prabowo mengira seorang anak kecil perempuan berusia lima tahun. Akan tetapi, anak kecil perempuan itu mengaku sudah berusia 11 tahun.
"Dan itu banyak, saya terkejut, saya melihat langsung secara fisik, saya melihat [fenomena stunting], saya melihat malnutrisi, saya melihat kemiskinan dengan mata saya sendiri," ucap pria yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Dari fenomena tersebut, Prabowo kemudian menyadari ada sejumlah negara yang menyediakan program makan siang gratis. Misalnya, Inggris, Amerika Serikat, Brasil, hingga India.
Menurut Prabowo, salah satu negara tersebut memiliki pendapatan per kapita yang lebih rendah daripada Indonesia. Namun, pemimpin negara tersebut berani mengambil resiko untuk menerapkan program makan gratis.
"Jadi, saya bilang ke tim, kalau India bisa, kenapa Indonesia enggak bisa? India juga sudah menerapkan program itu sejak 2010," kata purnawirawan TNI itu.
Prabowo lantas memamerkan program MBG kini sudah disalurkan kepada 35,4 juta penerima. Kemudian, terdapat 11.900 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) alias dapur MBG.
Di satu sisi, ia mengakui adanya keracunan imbas MBG. Namun, Prabowo mengeklaim angkanya tergolong kecil, yakni 0,0007 persen.
"Saya enggak mau membuat alasan, kami meyakini program ini akan mencapai nol kesalahan [keracunan]," tuturnya.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































