tirto.id - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Bobby Rasyidin, memperkenalkan diri kepada para anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam Rapat Kerja di Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (20/8/2025).
Sebagai Dirut KAI baru, Bobby curhat bahwa dia merupakan seseorang yang sebelumnya berkecimpung di industri pertahanan. Ini jelas bidang yang sama sekali berbeda dari jabatannya saat ini di KAI.
"Nama saya Bobby Rasyidin, Pak. Bobby Rasyidin sebagai Direktur Utama PT Kereta Api. Sebelumnya saya direktur utama PT LEN Industri (Persero), holding industri pertahanan. Jadi, agak sedikit berbeda dari pertahanan ke kereta api," katanya, memperkenalkan diri.
Meski begitu, baik PT LEN Industri maupun KAI, menurut Bobby, keduanya sama-sama berbicara soal ketahanan bangsa dan negara. Di PT LEN Industri yang menjadi target adalah ketahanan pertahanan sedangkan di KAI terkait ketahanan sosial.
"Sama-sama bicara ketahanan bangsa, ketahanan negara, yang tadinya ketahanan pertahanan sekarang ketahanan sosial," ujarnya.
Selain Bobby, Indarto Pamoengkas yang kini menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Umum KAI juga merupakan jebolan PT LEN Industri. Namun, setelah mengabdikan dirinya di industri pertahanan, Indarto lantas mengikuti Boby ke KAI.
"Sebelumnya saya mendampingi Pak Bobby di PT LEN Industri kurang lebih 4 tahun," tutur dia.
Sementara itu, Bobby Rasyidin ditetapkan sebagai Direktur Utama KAI pada 12 Agustus 2025, menggantikan Didiek Hartantyo. Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danantara Asset Management nomor SK-223/MBU/08/2025 dan SK.038/DI-DAM/DO/2025 tanggal 12 Agustus 2025.
Diketahui, sebelum ditarik ke KAI, Bobby Rasyidin dikenal luas sebagai figur penting di sektor industri pertahanan. Sejak 10 Desember 2020 hingga 21 Februari 2025, ia menduduki jabatan Direktur Utama PT Len Industri yaitu Holding BUMN Defend ID.
Bobby menggantikan Zakky Gamal Yasin. Ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-388/MBU/12/2020. Selain itu, dirinya juga menjabat sebagai Komisaris PT Len Industri setelah melepas jabatan Direktur Utama PT Len.
Selama menjabat di Len Industri, ia konsisten memperjuangkan kemandirian teknologi nasional, menjalin kemitraan dengan pemain global, dan membawa inovasi ke ranah alutsista dalam negeri.
Namanya sebenarnya telah dikenal karena ia pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Alcatel Lucent Indonesia. Di usia 38 tahun, dirinya merupakan profesional muda asal Indonesia pertama yang dipercaya menduduki posisi puncak di salah satu vendor jaringan dan solusi telekomunikasi terbesar dunia asal Prancis tersebut.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































