Menuju konten utama

COVID-19 'Masuk' Penjara, Lebih dari 100 Napi Tertular

Corona menyebar di penjara. Lebih dari 100 tahanan tertular. 

COVID-19 'Masuk' Penjara, Lebih dari 100 Napi Tertular
Kepala Rutan Kelas IIA Maesa Yansen (kiri) menyampaikan pesan-pesan kepada warga binaan yang memenuhi syarat pembebasan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Maesa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (2/4/2020). ANTARAFOTO/Basri Marzuki/foc.

tirto.id - Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Reynhard Silitonga mengatakan virus COVID-19 sudah masuk di penjara. Ia menyebut total tahanan maupun narapidana yang terpapar lebih dari 100 orang.

Pernyataan ini ia sampaikan dalam diskusi yang digelar Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia (MAHUPIKI) secara daring, Senin (29/6/2020). Awalnya kriminolog dari UI, Iqrak Sulhin, mengatakan ada 67 narapidana dan 5 petugas lapas yang positif Corona berdasarkan data Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Ditjen PAS tertanggal 10 Juni.

"Jumlahnya lebih dari itu. Sekarang itu di Sungguminasa (Lapas Perempuan Kelas II A Sungguminasa, Gowa, Sulawesi Selatan) itu sudah 106," kata Reynhard merespons pernyataan Iqrak.

Reynhard juga menyebut ada 35 warga rumah tahanan Pondok Bambu Jakarta Timur yang terpapar COVID-19. "Di Wisma Atlet sisa enam yang masih dirawat," kata Reynhard, sementara sisanya dinyatakan sembuh.

Kemenkumham sebelumnya menggelar program asimilasi dan integrasi besar-besaran untuk mencegah COVID-19 masuk sel. Mereka mengatakan situasi lapas yang terlalu penuh sangat riskan jadi tempat virus menyebar. Selain itu mereka juga tak lagi memperbolehkan tahanan dikunjungi sanak saudara, dengan alasan yang sama.

Reynhard tak ingin program ini disebut gagal karena ternyata COVID-19 tetap masuk ke penjara. Ia bilang "kami juga sudah berusaha laksanakan protokol kesehatan," namun "namanya penyakit tentu tak bisa [dicegah 100 persen]."

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Rio Apinino