tirto.id - Sekjen BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bagas Adhadirgha meminta sektor perbankan melonggarkan pembayaran kredit usaha selama masa darurat corona.
Saat ini banyak pengusaha yang mengeluhkan omset maupun perputaran bisnisnya stagnan bahkan menurun. Hal itu terjadi di hampir semua sektor usaha, baik ritel, pariwisata, manufaktur, jasa, infrastruktur sampai pertambangan.
“Penurunan ekonomi ini mulai dirasakan oleh para pengusaha, khususnya anggota HIPMI yang mayoritas masih berskala menengah,” ujar Bagas dalam keterangan resmi yang dietrima Tirto, Rabu (18//2020).
Para pengusaha meminta pemerintah memberikan imbauan kepada bank supaya mempertimbangkan kondisi tersebut. Terutama terhadap sejumlah kewajiban keuangan pengusaha baik di perbankan maupun pajak.
“Kami mendorong agar Perbankan memberi kelonggaran terkait kewajiban bulanan para pengusaha terkait imbas Covid-19,” imbuhnya.
Menurutnya, sebagian besar pengusaha muda ini memiliki tanggungan cicilan terhadap perbankan. Kredit tersebut merupakan kewajiban yang selama ini dipenuhi.
“Karena ada kondisi seperti ini, dimana aktivitas masyarakat keluar rumah dibatasi dalam jangka waktu lama, maka otomatis berdampak di dunia usaha,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Bidang Ekonomi, Pajak dan Perbankan BPP HIPMI Ajib Hamdani mengaku sudah menjajaki komunikasi dengan pihak perbankan pada Selasa (17/3/2020). Sejumlah pengurus BPP sudah menemui pimpinan Bank Nasional Indonesia (BNI).
“BNI akan memberikan relaksasi kebijakan sehingga bisa menstimulus perekonomian di masa yang kurang positif ini,” kata dia.
Ajib berharap, hal ini diikuti oleh seluruh bank-bank di Indonesia. Baik di kantor pusat maupun daerah. HIPMI siap untuk membantu perumusan dan skema yang terbaik agar perekonomia Indonesia tetap berjalan.
“Kami akan minta Perbankan bisa lebih mensupport dunia usaha sehingga perekonomian tetap bisa berjalan dengan bagus. Kemudahan-Kemudahan kredit perlu menjadi perhatian pemerintah dan Perbankan,” tandasnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana