Menuju konten utama

Imbas Corona, Bank Mulai Antisipasi Kredit Bermasalah di Pariwisata

Perbankan mulai khawatir akan kesulitan pembayaran pinjaman di sektor pariwisata.

Imbas Corona, Bank Mulai Antisipasi Kredit Bermasalah di Pariwisata
Bank tua yang terukir dalam batu atau beton. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Perbankan tengah bersiap-siap menghadapi dampak virus corona COVID-19. Sejumlah kekhawatiran akan kesulitan pembayaran pinjaman menjadi perhatian terutama pada sektor pariwisata yang relatif terdampak signifikan akibat turunnya arus orang.

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan risiko ini perlu diantisipasi. Bank Mandiri katanya akan berupaya membantu untuk paling tidak agar mereka bisa punya waktu sedikit lebih panjang untuk menunda pembayaran.

“Ya misal hotel di Bali kalau hotel udah turun-turun okupansi ya masa kami harus nunggu dia [kredit] macet baru ini. Ya kami bantu lah,” ucap Royke kepada wartawan saat ditemui di kompleks Bank Indonesia, Kamis (5/3/2020).

“Kalau sudah tutup repotlah tenaga kerjanya mau ke mana,” tambahnya.

Royke mengatakan bila dampak virus Corona COVID-19 ini berkepanjangan bukan tidak mungkin rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bisa naik ke 0,2-0,3 persen. Di samping sektor pariwisata, kekhawatiran ini juga mencangkup sektor industri manufaktur yang turut terdampak karena persoalan bahan baku.

“Sudah antisipasinya duluan ya. Jadi kami biasanya bank takutnya kredit macet likuiditas sulit tapi ternyata sudah dijawab duluan [oleh otoritas],” ucap Royke.

Direktur Utama CIMB Niaga Tigor M. Siahaan menambahkan sektor yang akan mengalami kendala dalam kredit memang tidak jauh dari pariwisata. Pasalnya kunjungan wisata mancanegara relatif berkurang seperti di Bali.

Namun, Tigor mengaku masih optimis lantaran pemerintah sudah sempat turun tangan melalui pembebasan pajak hotel dan restoran di 10 destinasi dan 33 kabupaten kota. Jika dibandingkan saat perekonomian terdampak oleh virus SARS, menurutnya sektor pariwisata juga berpeluang untuk pulih.

“Pengalaman kita ada pemulihan bentuk V (grafik turun lalu naik lagi). Kami sangat optimis akan memberi sedikit ruang lagi,” ucap Tigor kepada wartawan saat ditemui di kompleks Bank Indonesia, Kamis (5/3/2020).

Sementara itu Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo menyatakan Corona tentu akan memengaruhi sejumlah sektor. Namun, ia sendiri mengaku belum tahu spesifiknya di sektor mana kredit perbankan juga akan terimbas.

“Belom tau, tapi kita sudah antisipasi pasti ada sedikit pelemahan. Semua kan, dunia usaha banyak ketakutan-ketakutan,” ucap Herwidayatmo.

Baca juga artikel terkait PARIWISATA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto