tirto.id - Dalam materi bahasa Inggris, analytical exposition textadalah jenis teks yang berisi pemikiran rinci dari penulisnya mengenai tema isu aktual yang ada di kehidupan sekitar. Contoh singkatnya dapat dilihat di tulisan-tulisan opini media massa, poster, dan iklan.
Secara umum, teks exposition memiliki dua bentuk, yaitu analytical exposition dan hortatory exposition. Sebagaimana dijelaskan di atas, analytical exposition dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, hortatory exposition adalah teks yang bertujuan memengaruhi pembacanya untuk percaya atau melakukan sesuatu dengan memberikan alasan-alasan pendukung.
Dalam Modul Pembelajaran Bahasa Inggris: Analytical Exposition Text (2020), kedua jenis teks exposition tersebut masuk ke dalam jenis teks argumentatif, yang penggunaan kalimatnya memakai pola simple present tense. Hanya saja, analytical exposition text tidak memiliki tendensi melakukan suatu ajakan kepada pembaca berbuat sesuatu dari teks argumentatif yang dibuat penulis.
Fungsi sosial dari teks analytical exposition adalah meyakinkan pembaca mengenai pentingnya ide yang diangkat, dan menganalisis topik utamanya dengan pengembangan argumen-argumen pendukung.
Analytical exposition text kerap ditemui pada kolom opini di media massa, poster kampanye, hingga iklan yang berkaitan dengan kejadian di seputar kehidupan.
Bagian-bagian Teks Analytical Exposition
Teks analytical exposition memiliki beberapa bagian dalam penyusunannya. Bagian awal merupakan thesis, lalu dilanjutkan dengan arguments dan conclusion. Mengutip Modul Pembelajaran SMA: Bahasa Inggris (2020), penjelasan masing-masing bagian tersebut seperti berikut:
1. Thesis
Thesis merupakan topik yang diangkat penulis untuk disampaikan kepada pembaca. Umumnya, thesis akan ditempatkan pada paragraf awal dalam sebuah teks. Ketika menyampaikan topik yang diangkat, biasanya disertai pendapat penulis tentang pentingnya masalah yang dikupas.
2. Arguments
Setelah paragraf thesis selesai, penulis akan menyampaikan argumennya. Dalam paragraf ini, penulis memaparkan berbagai pendapatnya yang mendukung topik utama.
Pada teks analytical exposition, setidaknya ada dua argumen yang disampaikan. Semakin banyak argumen yang dikemukakan, maka teks tersebut memiliki peluang untuk lebih dipercaya pembaca. Pembaca akan memberikan perhatian lebih pada topik yang diangkat.
3. Reiteration/Conclusion
Reiteration atau conclusion merupakan paragraf penutup pada akhir teks analytical exposition. Isinya berupa penegasan kembali mengenai posisi dan pendapat penulis terkait topik utama.
Contoh Teks Analytical Exposition Singkat
Di bawah ini dituliskan contoh teks analytical exposition singkat. Penulis mengambil thesis tentang perlunya pelarangan mobil di perkotaan. Lalu, penulis mengemukakan tiga argumennya di sana, lalu diakhiri dengan conclusion berupa penegasan kembali pentingnya melarang mobil melaju di perkotaan.
Contoh Teks Analytical Exposition:
Cars should be banned in the city. As we all know, cars create pollution, and cause a lot of road deaths and other accidents.
Firstly, cars, as we all know, contribute to most of the pollution in the world.Cars emit a deadly gas that causes illnesses such as bronchitis, lung cancer, and ‘triggers’ off asthma. Some of these illnesses are so bad that people can die from them.
Secondly, the city is very busy. Pedestrians wander everywhere and cars commonly hit pedestrians in the city, which causes them to die. Cars today are our roads biggest killers.
Thirdly, cars are very noisy. If you live in the city, you may find it hard to sleep at night, or concentrate on your homework, and especially talk to someone.
In conclusion, cars should be banned from the city for the reasons listed.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Fadli Nasrudin