tirto.id - Contoh penerapan salah satu prinsip pengambilan keputusan guru penggerak adalah memutuskan untuk menskors murid yang kedapatan minum-minuman keras di lingkungan sekolah sesuai peraturan yang ditetapkan sekolah. Contoh pengambilan keputusan guru penggerak tersebut diambil dari prinsip berpikir berbasis peraturan.
Sebenarnya masih terdapat beberapa prinsip lain yang dapat diambil guru penggerak dalam pengambilan keputusan. Namun sebelum membahas lebih jauh, alangkah lebih baiknya jika memahami pentingnya pengambilan keputusan bagi guru penggerak terlebih dahulu.
Dikutip dari situs web Pemerintah Provinsi Jambi, guru penggerak adalah pemimpin dalam proses belajar-mengajar. Tugasnya adalah membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa secara menyeluruh, aktif, dan proaktif. Ia juga berfungsi sebagai contoh bagi guru lain untuk menerapkan pendekatan belajar yang berfokus pada siswa, sekaligus agen perubahan dalam ekosistem pendidikan.
Lantaran perannya yang begitu penting bagi proses pembelajaran di sekolah, guru penggerak harus memiliki pemahaman pengambilan keputusan yang baik. Tidak hanya pengambilan keputusan yang berkaitan dengan siswa, melainkan juga terkait masalah umum di sekolah.
Prinsip Pengambilan Keputusan Guru Penggerak
Dalam pelaksanaannya, guru penggerak dituntut memahami prinsip dasar pengambilan keputusan sebagaimana pemimpin. Prinsip-prinsip pengambilan keputusan harus diterapkan oleh guru penggerak sesuai karakter pribadi masing-masing. Berikut ini 3 prinsip pengambilan keputusan guru penggerak:
1. Prinsip Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Prinsip berpikir berbasis rasa peduli adalah pengambilan keputusan sesuai pemikiran diri sendiri, dan yang orang lain lakukan kepada kita. Prinsip ini cenderung mengandalkan rasa peduli kepada sesama dalam proses pengambilan keputusan. Prinsip Care-Based Thinking cocok diterapkan oleh para guru yang memiliki empati tinggi, rasa kasih sayang, dan kepedulian.2. Prinsip Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
Prinsip berpikir berbasis peraturan adalah pengambilan keputusan sesuai aturan-aturan yang diterapkan, terutama di lingkungan sekolah. Prinsip Rule-Based Thinking dapat diterapkan untuk para guru yang berorientasi pada sikap jujur dan komitmen yang kuat untuk tunduk pada peraturan.3. Prinsip Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
Prinsip berpikir berbasis hasil akhir adalah pengambilan keputusan dengan tujuan membahagiakan sebagian orang yang terdampak. Prinsip Ends-Based Thinking tepat diterapkan oleh para guru yang reflektif dan memiliki jiwa sosial tinggi.Contoh Penerapan Prinsip Pengambilan Keputusan Guru Penggerak
Contoh pengambilan keputusan sehari-hari guru penggerakan dapat ditemui dengan mudah di lingkungan sekolah. Contoh pengambilan keputusan berdasarkan 3 prinsip guru penggerak sebagai berikut:
1. Contoh penerapan prinsip pengambilan keputusan berbasis rasa peduli
- Guru memutuskan untuk memberitahu murid bahaya dari tawuran.
- Guru memutuskan untuk memberitahu murid bahaya dari penggunaan narkoba.
- Guru memutuskan untuk memberitahu murid pentingnya edukasi seksual serta bahaya seks di luar nikah.
- Guru memutuskan untuk memberitahu murid pentingnya saling menghargai di antara teman.
- Guru memutuskan untuk memberitahu murid pentingnya memikirkan kelangsungan hidup setelah lulus sekolah.
2. Contoh penerapan prinsip pengambilan keputusan berbasis peraturan
- Guru memutuskan untuk menskors murid yang kedapatan minum-minuman keras di lingkungan sekolah sesuai peraturan yang ditetapkan sekolah.
- Guru memutuskan untuk menskors murid yang kedapatan mengikuti aksi tawuran sesuai peraturan yang ditetapkan sekolah.
- Guru memutuskan untuk menyerahkan murid kepada kepolisian yang terlibat tindak kejahatan.
- Guru memutuskan untuk melarang penggunaan narkoba bagi pelajaran sesuai peraturan sekolah dan negara.
- Guru memutuskan menskors siswa yang terlambat datang ke sekolah tanpa keterangan yang jelas.
3. Contoh penerapan prinsip pengambilan keputusan berbasis hasil akhir
- Guru memutuskan pembelajaran sesekali dengan penggunaan handphone untuk mengajarkan akses cepat terhadap informasi.
- Guru memutuskan tidak menunjukan tingkat pemeringkatan nilai kepada siswa, namun lebih mengutamakan untuk memberikan kepada peserta didik untuk meningkatkan kapasitas pembelajarannya di masa mendatang.
- Guru memutuskan untuk melakukan penilaian dengan rentang nilai, semisal nilai 90-100 adalah A. Contoh penilaian tersebut dilakukan untuk menghilangkan anggapan bahwa nilai adalah segalanya.
- Guru memutuskan untuk memilih metode pembelajaran sesuai keinginan siswa, sehingga mereka lebih santai dalam menerima materi.
- Guru memutuskan untuk memilih metode pembelajaran dengan mempertimbangkan observasi dari hasil kompetensi siswa setelah memakai beberapa metode mutakhir.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin