tirto.id - Mengarang cerita liburan sekolah untuk anak SD menjadi salah satu tugas yang kerap diberikan guru. Siswa-siswi kerap disuruh membuat karangan cerita liburan, tepatnya setelah kembali masuk sekolah.
Adapun mengarang cerita liburan sekolah untuk anak SD 3 paragraf bisa dijadikan sebagai referensi. Murid bisa membaca contoh karangan dalam artikel ini sebelum menulis pengalaman liburannya.
Sehubungan dengan itu, mengarang cerita liburan sekolah untuk anak SD 5 paragraf bisa disajikan dalam bentuk cerpen. Karya ini dijadikan opsi lantaran cerpen bersifat sederhana, ringan, serta didasarkan pengalaman nyata.
Kumpulan Contoh Mengarang Cerita Liburan Sekolah untuk Anak SD
Mengarang cerita liburan sekolah untuk anak SD kelas 4 atau 5 bisa ditulis ringkas maupun rinci. Namun demikian, siswa pada umumnya lebih memilih untuk menulis cerita yang sederhana.
Oleh karena itu, peserta didik bisa menulis karangan menggunakan 3 sampai 5 paragraf saja. Contoh mengarang cerita liburan sekolah untuk anak SD menjadi gambaran tersendiri bagi siswa ketika mereka diminta menginformasikan pengalamannya.
Apalagi, mereka telah melalui waktu kurang lebih tiga pekan selama liburan. Hal ini juga bisa menjadi kesenangan tersendiri, khususnya ketika berbagi cerita di kelas bersama teman-teman.
Adapun waktu liburan biasanya diisi oleh siswa untuk bertamasya bersama keluarga. Pengalaman selama liburan sekolah ini dapat dijadikan cerita menarik untuk dibagikan dengan kawan sekelas.
Berikut contoh mengarang cerita liburan sekolah untuk anak SD kelas 5 dan 4.
Pengalaman Waktu Liburan Sekolah
Oleh: Dwi Kirana SalsabillaHari ini aku bahagia karena akan berlibur di rumah nenek di desa. Aku sangat senang karena bertemu kakek dan nenek yang memang sudah lama tidak aku jumpa. Kota ini berada dekat dengan pegunungan jadi hawanya dingin dan sejuk.
Aku dan keluarga sampai juga di Kota Kutoarjo pada pukul 12.00 WIB. Turun dari bus, perutku terasa lapar dan haus. Ayah mengajak kami pergi mencari makan siang di daerah sekitar pasar dekat terminal. Di sana banyak sekali penjual makanan kaki lima. Mulai dari bakso dan makanan khas Kota Kutoarjo yaitu Kupat Tahu.
Makanan khas ini terdiri dari tahu dan kupat yang dipotong lalu disiram kuah kecap dengan taburan bawang goreng dan seledri segar.
Hmmmmm enaknya…, batinku sambal menelan ludah.
Selesai makan kami mencari angkutan umum agar segera sampai di rumah, kami sudah letih sekali. Sesampai di rumah nenek, ternyata sudah banyak saudara yang menunggu kedatanganku dan keluarga.
“Wah ramai juga yang datang, ya Yah…,” kataku.
Setelah bersalam-salaman dengan saudara dan juga tetangga, kami langsung bergegas istirahat. Sementara aku langsung bermain bersama adik sepupu. Aku bermain di sawah. Saat bermain di sana ada teman saudaraku. Aku diperkenalkan kepada beberapa teman-temannya dan kami bermain dengan seru sekali.
Ternyata bermain di sini sangat menyenangkan. Salah satu permainan yang seru adalah saat kami bermain di dekat air terjun di sana ada sungai kecil yang biasa dipakai saudaraku dan teman-temannya berenang, sesaat aku ragu untuk masuk ke sungai itu karena aku tidak begitu mahir berenang.
“Ica, lihat sini kita berenang yuk airnya segar,” ujar Siska saudaraku.
Ayah sering kali menceritakan kepadaku saat kecil sering bermain air dan berenang di sungai kecil ini. Jika liburan sekolah ayah dan teman-temannya bisa seharian bermain di sini. Aku jadi penasaran juga sih, bagaimana asyiknya bermain air.
“Huuuuu anak kota seperti dia, mana berani lompat berenang ke sungai,” celetuk salah satu anak dari belakang.
Jadi sebel juga sih, mendengar dia berbicara seperti itu. Ini kan pengalaman pertamaku jadi ya wajar kalo aku ragu dan sedikit takut.
Memang jika di rumah aku lebih sering bermain gadget dan menonton televisi. Karena di Surabaya tidak ada sungai dan air terjun seperti ini. Jadi jika aku tidak mencoba sekarang pasti akan menyesal.
Sebenarnya Ayah sering mengingatkan aku untuk mulai belajar berenang. Ayah bilang berenang itu bisa melatih keberanian dan rasa percaya diri. Tapi aku tetap saja mengelak dan sering bilang.
“Nanti ya Ayah, kan aku sering dapat banyak PR dari sekolah,” alasanku.
Sekarang aku baru sadar bahwa ajakan Ayah untuk belajar berenang memang penting, jadinya sekarang aku kurang percaya diri. Aku pun berjanji, mulai sekarang jika Ayah mengajak aku berolahraga aku akan segera melakukan saran Ayah.
Entah kenapa aku suka menunda–nunda, aku harus berubah lebih baik dan lebih disiplin diri. Aku segera tersadar dari lamunan dan menjawab ejekan dari teman–teman yang sudah menunggu aku untuk terjun dari tepi sungai.
“Yeeee … siapa takut, aku berani ko,” sahutku.
Aku akan buktikan bahwa anak kota macam aku adalah anak yang pemberani dan harus melawan rasa takut dan juga ragu-ragu. Kemudian Siska menunggu dan menyemangatiku dari dalam sungai.
“Oke, siap-siap ya awas wonder women meluncur,” kataku.
Byuuurrrr … suara gemercik air sungai saat aku melompat masuk.
“Ica, kamu emang keren…!” pekik teman teman yang lain.
Seharian kami bermain dan tertawa-tawa sampai tidak terasa kalau kami sudah melewati waktu berjam-jam. Saat perut terasa kami berlarian menuju kebun. Di kebun ini kami memetik buah-buahan yang banyak macamnya mulai dari buah rambutan, sawo, apel, dan juga buah jeruk.
Wah… enak sekali kalo mau makan buah tinggal petik ya… batinku.
Di sini aku menginap selama 3 hari, Ayah pulang keesokan hari setelah mengantar aku dan kakakku. Karena ayah harus kembali bekerja di kota dan tidak bisa berlama – lama di desa.
Selama liburan di rumah nenek ternyata berat badanku jadi bertambah, itu karena aku banyak makan masakan nenek yang rasanya memang enak sekali. Nenek membuat masakan khas keluarga kami, yaitu kupat sayur dan ayam bumbu kuning. Biasanya disebut dengan bumbu Terik.
“Hmmmmm…ini enak banget nek…,” kataku sambal nyengir. Sementara nenek hanya tersenyum mendengar perkataanku
Setelah beberapa aku menginap, saatnya aku pulang ke Surabaya karena memang waktu liburan sekolah sudah habis. Hari terakhir di rumah nenek, pakde mengajak aku pergi naik mobil ke suatu tempat. Setelah sampai di sana aku melihat banyak sekali sapi, ternyata itu adalah peternakan sapi dan kambing milik pakde di desa.
Di sana aku diajari cara memerah susu dan meminum susu sapi segar. Sepulang dari peternakan sapi pada malam hari aku diajak melihat pasar malam. Di sana aku dan saudaraku bermain roda gila, kemudian beli jajan, pulang, dan tidur.
Contoh Teks Mengarang Cerita Liburan Sekolah untuk Anak SD 3 Paragraf
Mengarang cerita liburan sekolah untuk anak SD bisa ditulis secara singkat menggunakan 3 paragraf. Dengan begitu, siswa langsung menulis peristiwa-peristiwa penting saat liburan.
Berikut sejumlah contoh mengarang cerita liburan sekolah untuk anak SD 3 paragraf.
Contoh 1
Salah satu hal penting yang aku ingat ketika liburan kemarin adalah kunjungan sepupu dari Jawa Timur. Kendati kami tidak sering berkomunikasi, namun kami sangat akrab ketika bertemu.Saudaraku itu bernama Toni, sementara kegemarannya adalah menonton sepak bola. Selama menginap di rumahku, Toni sempat mengajak diriku untuk menyaksikan tim kebanggaannya bertanding.
Aku dan Toni menikmati pertandingan itu, kemudian ibu menyuguhkan camilan ringan untuk kami berdua. Dengan adanya Toni di rumahku, liburan kemarin terasa sangat singkat.
Contoh 2
Ayahku merupakan sosok yang sangat aku banggakan. Hal ini kusebutkan karena ayah sering mengeluarkan ide-ide menarik, khususnya ketika momen liburan sekolah kemarin.Ia mengajakku untuk bertamasya ke sebuah taman, menggelar tikar, kemudian menikmati makanan. Kendati sangat sederhana, momen ini terbilang berharga karena ayah sebenarnya banyak sibuknya.
Adapun ibuku ikut serta menemani kami tamasya di taman tersebut. Suasana kala itu terbilang cukup tenang, diiringi oleh suara burung yang berkicau dan gemercik air kolam taman.
Contoh 3
Kendati aku tidak pergi ke mana-mana saat liburan sekolah kemarin, tapi ada satu momen paling berkesan yang perlu aku ceritakan. Saat liburan, aku melakukan camping di halaman belakang rumah.Kebetulan, kala itu pamanku sedang cuti dan datang ke kediaman kami. Ayah dan paman bersepakat untuk membangun tenda sederhana, kemudian menyalakan api unggun untuk memeriahkan malam liburan.
Mereka berdua sibuk bernyanyi, sementara aku dan ibu sibuk menyantap barbeque. Ayah dan pamanku masih bertahan hingga aku pergi, bahkan dari kamar masih terdengar suaranya.
Contoh 4
Sebagai orang kota, perjalanan menuju rumah nenek yang lokasinya di pedesaan tentu menjadi hal yang menarik. Saat liburan sekolah kemarin, aku pergi ke dusun tempat kelahiran nenekku.Lingkungan di sana terbilang cukup asri karena posisinya ada di kaki gunung, bahkan sepanjang mata memandang tampak hijau keseluruhannya. Selain itu, ada pula sungai yang aku gunakan sebagai tempat mandi dan bermain air.
Aku juga tidak lupa berkunjung ke peternakan milik pamanku dan bermain dengan sapi jinak miliknya. Kendati liburan ini hanya berlangsung tiga hari, aku sudah cukup puas bermain di sana.
Contoh 5
Liburan sekolahku di rumah mungkin akan terasa membosankan tanpa adanya kegiatan lomba. Pada liburan sekolah kemarin, remaja di RT wilayahku mengadakan lomba untuk anak-anak.Sebagai anak yang masih lincah serta suka bermain, aku langsung ikut mendaftar. Lomba yang dibuka bermacam-macam sehingga aku mengikuti semua jenis pertandingannya.
Salah satunya lomba permainan benteng yang kebetulan aku dan timku adalah juaranya. Kendati berkeringat cukup deras, namun kami cukup bahagia karena mendapatkan hadiah sepatu baru.
Contoh Mengarang Cerita Liburan Sekolah untuk Anak SD 4 Paragraf
Selain cerita 3 paragraf, siswa-siswi juga bisa menggunakan 4 paragraf untuk menceritakan pengalaman liburannya. Dengan begitu, tulisannya akan menjadi lebih rinci dari contoh yang disajikan di atas.
Berikut contoh mengarang cerita liburan sekolah untuk anak SD 4 paragraf.
Contoh 1
Selama liburan sekolah, aku tidak pergi ke mana-mana dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu di rumah. Dengan begitu, aku bisa lebih akrab dengan seluruh anggota keluarga.Jarangnya aku berinteraksi karena lebih sering sekolah, kini aku bisa melihat kegiatan mereka satu per satu. Mulai dari ayah yang berangkat kerja di pagi hari, ibu yang memasak setiap hari, hingga kakak yang suka menonton drakor di depan TV mati.
Ketika ibu memasak, aku suka membantu untuk memotong bawang ataupun bahan-bahan lainnya. Saat merasa bosan, aku sering mengambil HP kakakku sehingga dirinya marah.
Liburan sekolahku di rumah memang bisa dikatakan sederhana. Namun demikian, momen kebersamaan dengan seluruh anggota keluarga terbilang jarang dan menjadi hal yang cukup berkesan bagiku.
Contoh 2
Momen paling berkesan yang aku rasakan ketika liburan sekolah kemarin adalah pergi ke rumah hantu. Fasilitas ini bisa kubilang menarik karena menyuguhkan keseruan sekaligus ketakutan pada pengunjungnya.Aku sebenarnya tidak takut terhadap berbagai hal-hal mengagetkan yang dilakukan oleh para hantu palsu. Namun, pengunjung yang berteriak histeris karena hantu palsu malah membuatku takut.
Hal ini kurasakan ketika ada pocong yang tiba-tiba keluar dari sebuah peti. Sebenarnya, aku tidak memberikan respons terhadap aktivitas keluarnya pocong tersebut.
Akan tetapi, teriakan dari pengunjung yang kebetulan jalan beriringan membuatku kaget. Jadi, rumah hantu yang mengagetkan itu bukan terjadi karena hantu-hantunya.
Contoh 3
Hamparan pantai berpasir putih terlihat sepanjang mata memantau, begitu kira-kira liburan sekolahku kemarin. Ayah dan ibuku mengajak aku pergi ke suatu pantai di daerah Jawa Barat.Ketika sampai di sana, aku melihat banyak sekali anak-anak serta keluarganya yang sedang bermain pasir. Sebagai anak yang kreatif, aku juga turut membentuk beberapa hal dari pasir tersebut.
Sementara itu, ayah dan ibu pergi ke sebuah warung untuk menyewa karpet serta memesan hidangan. Aku yang kelelahan bermain pasir sesekali mengunjungi mereka, kemudian meminum air kelapa.
Setelah bosan bermain pasir, aku menetap di karpet untuk menikmati makanan khas yang berasal dari laut. Di antaranya ada udang, kepiting, ikan-ikanan, dan masih banyak lagi.
Contoh 4
Ada beberapa peristiwa menarik yang aku lakukan selama liburan sekolah kemarin, misalnya menonton bioskop. Aku pergi ke bioskop bersama ayah, ibu, dan kedua kakakku.Judul film yang kami tonton bersama adalah "Jumbo". Film animasi produk Indonesia ini mengisahkan tentang anak bernama Jumbo yang memiliki badan besar, kerap merasa rendah diri, serta dirundung oleh kawannya.
Anak itu beserta sahabatnya dikisahkan bertemu hantu, kemudian diminta untuk membantu sosok tersebut. Mereka pada akhirnya menjalankan misi spiritual di dunia gaib.
Film animasi itu ternyata cukup seru karena dipenuhi dengan komedi-komedi tertentu. Bahkan, ayah, ibu, beserta kedua kakakku kerap aku lihat tertawa saat menontonnya.
Contoh Mengarang Cerita Liburan Sekolah untuk Anak SD 5 Paragraf
Mengarang cerita liburan sekolah untuk anak SD 5 paragraf dapat menjadi opsi bagi mereka yang gemar menulis. Penambahan paragraf dimaksudkan untuk menerangkan lebih lanjut kejadian-kejadian saat liburan sekolah.
Berikut ini contoh mengarang cerita liburan sekolah untuk anak SD 5 paragraf.
Contoh 1
Momen diperbolehkan tidak hadir sekolah merupakan hal yang kutunggu-tunggu, serupa dengan liburan sekolah kemarin. Bagaimana tidak? Liburan sekolah bisa memberikan aku waktu yang luang untuk membaca buku sastra.Entah kenapa, aku merasa bahwa bacaan yang terdapat dalam karya sastra sangat kaya akan pengetahuan. Bukan hanya mengarang, tapi penulis juga bisa menyajikan sejarah maupun makna lain di luar bacaan itu sendiri.
Salah satu buku favorit yang aku baca adalah Jack & Piggy Natal karya J.K. Rowling. Selain menulis kisah film "Harry Potter", ia ternyata pernah membuat karya lain yang terbilang cukup menarik.
Jack & Piggy Natal ini bercerita tentang tokoh Jack yang sedang mengalami kesulitan, kemudian dibantu oleh Piggy. Dari kisah itu, aku mendapatkan sedikit gambaran tentang arti persahabatan sejati.
Bukan hanya itu, aku juga sempat membaca berbagai buku-buku fiksi lain yang tidak kalah menarik. Sebut misalnya Mata dan Rahasia Pulau Gapi, Laskar Pelangi, dan lain-lain.
Contoh 2
Pada liburan sekolah kemarin, aku dan anggota keluarga pergi ke suatu daerah wisata sejarah, yaitu Kota Tua, Jakarta. Dari Bandung, kami baru bisa sampai ke sana kurang lebih sekitar 3 sampai 4 jam.Meskipun tidak ingat bagaimana waktu persisnya, tapi momen yang kami nikmati di lokasi sejarah itu masih terekam. Kami sempat mengunjungi Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah.
Pada bagian depan museum, aku melihat ada beberapa orang yang beraksi sebagai patung. Mereka berdandan dengan gaya berpakaian khas Belanda, bahkan ada pula yang menjadi tentara.
Adapun di bagian dalam museum aku menyaksikan berbagai benda yang memuat unsur sejarah. Contohnya seperti batu yang menggambarkan kapal VOC, replika-replika prasasti, dan lain-lain.
Setelah cukup puas melihat bukti-bukti sejarah, kami pergi ke restoran di sekitar lokasi. Ayah memilih tempat yang menurut ulasan internet instragamable, namun ketika di rumah mengeluh karena harga makanannya mahal.
Contoh 3
Kreativitas aku kembali diuji ketika liburan sekolah kemarin. Bagaimana tidak? Ayah dan rekan-rekan kerjanya dari perusahaan pengolah limbah ternyata sedang mengadakan event "Bergembira Mengolah Limbah".Secara tidak diketahui, ayah ternyata sudah mendaftarkan namaku sebagai salah satu peserta acara. Bukan hanya aku, tampak pula anak-anak seumuranku yang juga hadir kala itu.
Kami diperintahkan untuk mengolah limbah plastik dan sedotan untuk menjadi suatu karya seni. Aku menyusunnya menjadi boneka berbentuk kuda, dibantu dengan alat perekat berupa lem.
Selain aku, karya anak-anak yang lain ternyata juga cukup menarik. Terdapat anak yang mengolahnya jadi berbentuk bunga, mobil, gedung, menara, dan masih banyak lagi.
Dari semuanya, karya yang ditunjuk sebagai pemenang adalah topi. Alasannya karena topi bisa langsung digunakan atau fungsional, berbeda dari karya menarik lain yang sifatnya artistik.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Yuda Prinada