Menuju konten utama

4 Contoh Cerita Liburan Sekolah di Rumah Saja Namun Tetap Asyik

Contoh cerita liburan sekolah di rumah saja namun tetap asyik yang bisa digunakan sebagai referensi tugas hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru.

4 Contoh Cerita Liburan Sekolah di Rumah Saja Namun Tetap Asyik
Ilustrasi menulis. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kumpulan contoh cerita liburan sekolah di rumah saja namun tetap asyik yang bisa digunakan sebagai referensi tugas hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru. Artikel ini menyajikan sejumlah contoh cerita berbahasa Inggris dan Indonesia.

Peserta didik memperoleh liburan kenaikan kelas atau kelulusan mulai akhir Juni sampai pertengahan Juli mendatang. Adapun pemberian tugas untuk menulis cerita liburan biasanya diberikan pada hari pertama sekolah.

Beberapa orang mungkin menuliskan cerita pergi ke berbagai tempat. Selain itu, cerita liburan sekolah di rumah saja namun tetap asyik juga bisa Anda tuliskan.

Kendati hanya berada di kediaman, kita tetap dapat mengambil sudut pandang tertentu untuk membuat kisah menarik. Dengan begitu, hal-hal sederhana yang kita lakukan bersama keluarga selama liburan di rumah tetap dapat memberikan kesan.

Contoh Cerita Liburan Sekolah di Rumah Saja Bahasa Indonesia

Ilustrasi bercerita di depan kelas

Ilustrasi bercerita di depan kelas. (FOTO/Evanto)

Berikut ini contoh cerita liburan sekolah di rumah namun tetap asyik berbahasa Indonesia.

1. Liburan Sekolah Berkemah di Rumah

Bagiku, liburan sekolah di rumah kemarin adalah sesuatu yang sangat berarti. Kisah ini berawal dari aku yang merasa bosan berada di rumah, kemudian mengajak ayah dan ibu untuk melakukan perjalanan ke tempat baru.

“Mah, Pah, Aku mau pergi berkemah dong!” ujarku.

Perkataanku itu membuat wajah mereka berdua tersenyum. Kemudian, mereka juga mengungkapkan akan membawaku berkemah ke suatu tempat yang sangat menyenangkan. Mendengar kabar itu, aku pun gembira.

Hari-hari pun kujalani dengan riang bersama mereka, di rumah yang sudah menjadi kediamanku sejak diriku kecil. Kami menonton TV bersama, bercerita tentang teman kantor ayah yang lucu, mengungkapkan lelahnya ibu, dan masih banyak lagi.

Kebersamaan ini akhirnya diakhiri dengan janji perkemahan. Ayah dan ibuku sudah menyiapkan berbagai alat kemah, misalnya kompor baterai, tenda berukuran kecil, dan perkakas untuk hidangan lainnya.

Aku yang sangat terobsesi pun sudah tidak sabar lagi. Namun, mereka hanya mengajakku pergi ke bagian teras belakang rumah. Membangun tenda kecil yang tadi disiapkan, kemudian memasang kompor di hadapannya.

Malam itu hanya diterangi oleh beberapa lampu senter, sementara lampu teras yang biasanya menyala sengaja dimatikan.

“Supaya seperti di alam liar”, kata ayahku sambil tertawa terbahak-bahak.

Kendati perkemahan ini tidak sejalan dengan apa yang ada di pikiranku, aku tetap mengikutinya saja. Ternyata berkemah di rumah juga bisa menjadi salah satu opsi hiburan, bahkan lebih menjamin keselamatan diri.

Kami bertiga pun menghabiskan waktu bersama di tempat yang tidak asing, namun terasa baru. Ayah memulai kisah ini dengan berbagai cerita horor, sementara ibu sibuk memasak sup hangat dengan kompor portablenya.

Semua ketakutan yang muncul, dibilas oleh makanan yang sangat lezat. Kendati tidak kemana-mana, aku tetap merasa senang karena kegiatan ini.

2. Beragam Karyaku Lahir saat Liburan Sekolah

Namaku adalah Jhonatan Christie Budiman. Semenjak kecil, aku sangat suka menggambar sesuatu. Tepatnya berbagai objek yang ada di sekitar, seperti rumah, baju, televisi, tangga, dan desain ruangan dalam suatu bangunan.

Mendapatkan momen libur merupakan hal yang selalu aku tunggu-tunggu. Berbeda dari liburan reguler Sabtu-Minggu yang kuhabiskan untuk mengerjakan PR, liburan panjang semester kedua ini memberiku waktu kosong.

Dengan adanya jadwal tersebut, aku memutuskan untuk menyalurkan hobiku. Pada dua hari pertama liburan misalnya, aku berhasil menggambarkan bagaimana bentuk kamar mandi rumahku. Mendesain ulang dengan tampilan dan warna baru sehingga bisa terlihat lebih elegan.

Hasil gambar tersebut aku berikan kepada ayah, kemudian ia terlihat sangat senang. Bahkan, dia menjanjikan untuk membuat kamar mandi seperti apa yang sudah aku lukiskan.

Bukan hanya itu, sejumlah karyaku yang lain juga berhasil kubuat dalam kurun waktu liburan sekolah. Selama kurang lebih dua minggu, terdapat gambar realistis yang menampilkan semua ruangan di rumahku.

Kemudian, terdapat pula gambar kucing yang sedang tertidur di tangga. Terakhir, ada juga penampilan ibu yang sedang memasak hidangan di dapur.

Semua karya itu tidak mungkin bisa kuselesaikan jika tidak ada liburan. Oleh karena itu, aku akan tetap melanjutkan hobiku seandainya punya waktu luang. Aku sangat senang bisa menciptakan berbagai karya tersebut.

Contoh Cerita Liburan Sekolah di Rumah Bahasa Inggris

Berikut ini contoh cerita liburan di rumah namun tetap asyik berbahasa Inggris.

1. Camping at Home

For me, yesterday's home school holiday was something very meaningful. This story started with me feeling bored at home, then I invited my father and mother to go on a trip to a new place.

"Mom, Dad, I want to go camping!" I said.

My words made both of their faces smile. Then, they also revealed that they would take me camping to a very pleasant place. Hearing the news, I was happy.

I spend my days happily with them, in the house that has been my residence since I was little. We watched TV together, talked about my father's funny office friends, expressed how tired my mother was, and much more.

This togetherness finally ended with the promise of camping. My father and mother had prepared various camping equipment, for example a battery stove, a small tent, and utensils for other dishes.

I'm so obsessed that I can't wait any longer. However, they only invited me to go to the back terrace of the house. Build the small tent that was prepared earlier, then install the stove in front of it.

That night was only lit by a few flashlights, while the terrace lights which were usually on were deliberately turned off.

"So it's like being in the wild," said my father, laughing out loud.

Even though this camp was not in line with what I had in mind, I still went along with it. It turns out that camping at home can also be an entertainment option, even ensuring personal safety.

The three of us spent time together in a place that was familiar, but felt new. Father started this story with various horror stories, while mother was busy cooking warm soup on her portable stove.

All the fears that had arisen, were washed away by the delicious food. Even though I didn't go anywhere, I still felt happy because of this activity.

2. My Various Arts Appear During School Holidays

My name is Jonathan Budiman. Since childhood, I really like drawing things. Precisely various objects around, such as houses, clothes, televisions, stairs, and room designs in a building.

Having a holiday moment is something I always look forward to. Different from the regular Saturday-Sunday holidays which I spend doing my homework, this second semester long holiday gives me free time.

With this schedule, I decided to channel my hobby. On the first two days of vacation, for example, I managed to describe what the bathroom in my house would look like. Redesign with a new look and color so it looks more elegant.

I gave the resulting picture to my father, and he looked very happy. In fact, he promised to make a bathroom like what I had described.

Not only that, I also managed to make a number of my other arts during the school holidays. For about two weeks, there were realistic pictures showing all the rooms in my house.

Then, there is also a picture of a cat sleeping on the stairs. Finally, there is also the appearance of the mother cooking a meal in the kitchen.

I couldn't have finished all of this work if I didn't have a holiday. Therefore, I will continue my hobby if I have free time. I am very happy to be able to create these various arts.

Baca juga artikel terkait LIBURAN SEKOLAH 2024 atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Edusains
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani