Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Contoh Majas Paralelisme, Repetisi, Antitesis, Paradoks, Klimaks

Contoh penggunaan majas Paralelisme, Repetisi, Antitesis, Paradoks, dan Klimaks dalam komunikasi sehari-hari.

Contoh Majas Paralelisme, Repetisi, Antitesis, Paradoks, Klimaks
Ilustrasi Bahasa Indonesia. foto/IStockphoto

tirto.id - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan majas sebagai cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain.

Penggunaan majas sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, orang kadang tanpa sadar telah memakai berbagai jenis majas dalam komunikasi sehari-hari dengan orang lain di sekitarnya.

Tidak perlu harus bersekolah tinggi dahulu untuk bisa menggunakan majas. Ulin Nuha Masruchin dalam "Buku Pintar Majas, Pantun, dan Puisi" menyatakan bahwa banyak orang telah tanpa sadar memakai majas dalam berbahasa dengan sesamanya, sehingga interaksi menjadi lebih hidup dan ekspresif.

Secara umum, majas dikelompokkan ke empat bagian yaitu pertentangan, perbandingan, penegasan, dan sindiran.

Dalam tulisan ini dibahas sebagian dari bentuk majas yaitu majas paralelisme, antitesis, paradoks, klimaks, dan repetisi.

Contoh majas dan penggunaannya

1. Majas antitesis

Majas antitesis merupakan bentuk majas yang dipergunakan dalam mengungkapkan sesuatu namun diwujudkan dengan pemakaian kata yang berlawanan.

Contoh penggunaannya:

- Temannya sangat gembira dengan kematian kucing milik Andini.

2. Majas paradoks

Majas paradoks merupakan gaya bahasa yang memiliki pertentangan dari pernyataan dengan kenyataan yang ada.

Majas ini menekankan pada penuturan yang menampilkan unsur pertentangannya secara sengaja. Kendati saling bertentangan, tapi kedua hal tersebut sesungguhnya memiliki arti yang benar.

Contoh penggunaan majas paradoks sebagai berikut:

- Banyak orang yang sendiri kesepian dalam hiruk-pikuknya Kota Semarang.

- Dia orang kaya yang sangat miskin adab terhadap kehidupan sekitarnya.

3. Majas klimaks

Majas klimaks merupakan gaya bahasa yang memanfaatkan susunan ungkapan dan semakin lama memiliki penekanan atau meningkat kepentingannya dari gagasan atau ungkapan sebelumnya.

Majas klimaks disebut pula gradasi karena menunjukkan ekspresi yang pernyataan dengan rinsia yang secara periodik makin meningkat. Peningkatan tampak pada kuantitas, kualitas, intensitas, dan nilainya.

Contoh penggunaannya sebagai berikut:

- Saat sengsara datang, orang dapat memetik makna kesabaran, dari kesabaran diperoleh pengalaman, lalu berbekal pengalaman akan muncul harapan baru.

4. Majas repetisi

Majas repetisi adalah majas perulangan kata, frase, atau klausa yang serupa di dalam sebuah kalimat. Contoh penggunaannya seperti berikut:

Sekiranya aku edelweis maka cintaku adakan abadi

Sekiranya aku merpati maka janjiku tidak akan pernah kuingkari

Sekiranya aku embun maka diriku akan memberikan kesejukan di hati

Sekira aku lautan maka aku akan sabar untuk menjadi muara dari keluh kesahmu

5. Majas paralelisme

Majas paralelisme merupakan gaya bahasa untuk menyejajarkan penggunaan kata-kata atau frase-frase yang punya fungsi sama dan punya bentuk gramatikal yang sama pula.

Di dalamnya memuat pemakaian kata, frasa, atau klausa secara sejajar.

Contoh majas paralelisme seperti berikut:

- Perbuatan merundung bukan hanya harus dikutuk, tetapi juga harus diberantas.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno