tirto.id - Dalam bahasa Indonesia, secara umum sebuah kalimat dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu kalimat langsung dan kalimat tidak langsung.
Menurut buku Bahasa Indonesia dari Yohanni Johns, kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang mengungkapkan apa yang dikatakan atau diujarkan seseorang secara langsung dan cermat. Sementara kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan apa yang diujarkan seseorang.
Sedangkan, menurut Kridalaksana dalam buku Kamus Linguistik, kalimat langsung merupakan kalimat yang “menirukan” tuturan dari penutur, sementara kalimat tidak langsung adalah kalimat yang “melaporkan” tuturan dari penutur.
Kalimat langsung dan tidak langsung dapat memiliki bagian kutipan yang menunjukkan ujaran dari seseorang.
Pada kalimat langsung, kutipannya dapat berupa kalimat tanya, kalimat, berita, atau kalimat perintah. Sementara pada kalimat tidak langsung, kutipan hanya dapat berupa kalimat berita.
Ciri-Ciri Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Berikut ini adalah ciri-ciri yang membedakan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung dalam bahasa Indonesia:
1. Ciri-ciri kalimat langsung:
- Menggunakan tanda petik (“...”) dalam bahasa tulis.
- Bagian kutipan bisa berupa kalimat berita, kalimat perintah, dan kalimat tanya.
- Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip tetap/tidak berubah.
- Intonasi bagian yang dikutip lebih tinggi daripada bagian lainnya.
2. Ciri-ciri kalimat tidak langsung:
- Tidak menggunakan tanda petik dalam bahasa tulis.
- Bagian kutipan hanya berupa kalimat berita
- Menggunakan kata tugas.
- Kata ganti orang pada kalimat yang dikutip mengalami perubahan.
- Intonasi mendatar dan menurun pada bagian akhir kalimat.
Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Berikut ini adalah contoh penulisan kalimat langsung dan tidak langsung dalam bahasa Indonesia:
1. Contoh Kalimat Langsung
Menurut Isodarus dalam Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan: Widyaparwa, kalimat langsung dalam wacana berita terdiri dari kutipan tuturan atau tiruan tuturan, tindak tutur, narasumber, dan situasi tindak tutur.
Kutipan ini umumnya diapit oleh tanda kutip ganda. Berikut adalah contohnya:
- “Sudah 383 kabupaten/kota yang terdampak di 34 provinsi. Artinya, sudah hampir sebagian besar kabupaten/kota terdampak,” ujar Yurianto.
Dalam kalimat di atas, kalimat yang ditirukan di antara tanda kutip ganda adalah kalimat berita. Kemudian diikuti oleh tindak tutur yang ditampilkan oleh kata “ujar” serta narasumber yaitu “Yurianto”.
2. Contoh Kalimat Tidak Langsung
Berdasarkan urutan unsur permbentuknya, kalimat tidak langsung dalam wacana berita dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
- Kalimat tidak langsung yang berunsur narasumber, tindak tutur, kata penghubung bahwa, dan kutipan tuturan
- Kalimat tidak langsung yang berunsur narasumber, tindak tutur, tanda koma, tindak tutur, dan kutipan tuturan.
- Kalimat tidak langsung yang berunsur narasumber, tindak tutur, dan kutipan tuturan.
- Kalimat tidak langsung yang berunsur kata menurut narasumber, tanda koma, dan kutipan tuturan.
Berikut adalah masing-masing contohnya.
- Kepala Biro Hukum Kemenkes, Sundoyo, menerangkan bahwa periode pemberian insentif bisa ditambah.
- Presiden Joko Widodo pun kembali menegaskan, meskipun covid-19 tidak tahan lama di udara lembab dan panas sesuai penelitian terbaru, warga diminta tetap disiplin jalankan protokol kesehatan.
- uru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Ahmad Yurianto mengungkapkan ada penambahan pasien covid-19 yang sembuh sebanyak 69 orang sehingga total menjadi 1.591.
- Menurut Caroline, keberhasilan dari kesembuhan pasien covid-19 bukan cumada kecanggihan ventilator atau obat-obatan, melainkan keandalan perawat dan dokter yang merawat.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Maria Ulfa