Menuju konten utama

Apa Itu Gurindam: Contoh dan Ciri-Cirinya dalam Bahasa Indonesia

Apa itu gurindam? Apa contoh dan bagaimana ciri-ciri gurindam? Berikut penjelasannya.

Apa Itu Gurindam: Contoh dan Ciri-Cirinya dalam Bahasa Indonesia
Ilustrasi Gurindam. wikimedia commons/domain publik

tirto.id - Apa itu gurindam? Apa contoh dan bagaimana ciri-ciri gurindam?

Gurindam merupakan jenis puisi Melayu lama yang serupa dengan pantun kilat. Asalnya dari India yang di sana dikenal dengan nama kirindam. Kirindam memiliki makna mula-mula atau perumpamaan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan gurindam sebagai sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat. Gurindam umumnya berisi pesan mengenai urusan agama dan moral. Di zamannya, gurindam menjadi alat untuk menyampaikan pesan agar orang-orang yang mendengar mau diajak hidup jujur dan lurus.

Gurindam ditulis berpasangan atau dua larik dalam setiap pesannya.Dua larik ini memiliki rima atau bunyi akhir yang sama (a-a). Inilah yang membuat gurindam cukup indah saat dibaca.

Ciri-ciri gurindam

Gurindam memiliki kekhasan dari bentuk dan cara penulisannya dibanding jenis puisi lain. Mengutip laman Ditsmp Kemdikbud, berikut berbagai ciri gurindam yang dapat dikenali:

  • Gurindam terdiri atas dua baris dalam sebait
  • Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
  • Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
  • Tiap bait dalam sebuah gurindam merupakan satu kesatuan yang utuh.
  • Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
  • Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama
  • Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup, atau kata-kata mutiara.

Contoh gurindam

Karya gurindam paling sohor hingga saat ini berjudul Gurindam Dua Belas. Mengutip laman SIMPKB, penulisnya adalah Raja Ali Haji dari Riau yang dikenal sebagai penulis terkenal di abad 19. Gurindam Dua Belas ditulisnya pada usia 38 tahun.

Gurindam Dua Belas terdiri dari 12 pasal mengenai nasihat dan petunjuk hidup yang diridhai Allah. Di sana juga disebutkan tentang ajaran dasar tasawuf yang meliputi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat.

Gurindam ini kali pertama diterbitkan melalui Tijdschrft van het Bataviaasch Genootschap No.II, di Batavia tahun 1854. Saat itu penulisannya menggunakan huruf Arab yang diterjemahkan ke bahasa Belanda oleh Elisa Netscher.

Berikut contoh gurindam yang diambil dari Gurindam Dua Belas di pasal 1:

Ini gurindam pasal yang pertama:

Barang siapa tiada memegang agama,

sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.

Barang siapa mengenal yang empat,

maka ia itulah orang ma’rifat

Barang siapa mengenal Allah,

suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.

Barang siapa mengenal diri,

maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari.

Barang siapa mengenal dunia,

tahulah ia barang yang terpedaya.

Barang siapa mengenal akhirat,

tahulah ia dunia mudarat.

Baca juga artikel terkait CIRI-CIRI GURINDAM atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani

Artikel Terkait