Menuju konten utama

Contoh In Situ dan Ex Situ dalam Pelestarian Flora dan Fauna

Contoh in situ dan ex situ dalam pelestarian flora dan fauna bisa dapat berupa pembuatan cagar alam dan taman safari. Simak penjelasannya berikut ini.

Contoh In Situ dan Ex Situ dalam Pelestarian Flora dan Fauna
Anggota tim gabungan memeriksa lahan bekas pembakaran yang sebagian ditanami kelapa sawit di konsesi PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT), kawasan penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), Tebo, Jambi, Jumat (19/5/2023). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.

tirto.id - Indonesia kaya akan flora dan fauna. Sekitar 8.000 spesies tumbuhan dan 2.215 spesies hewan hidup di tanah air.

Wilayah Nusantara dihuni sekitar 25 ribu tumbuhan berbunga, 400 jenis kayu komersial Asia Tenggara, dan berbagai jenis palem terbesar dunia tumbuh di Indonesia. Sementara itu, dalam kategori fauna, terdapat kurang lebih 1519 jenis burung, 270 jenis amfibi, dan 600 jenis reptil.

Berbagai jenis flora dan fauna di Indonesia memiliki banyak manfaat, terutama sebagai penyeimbang ekosistem alam. Maka dari itu, diperlukan upaya pelestarian flora dan fauna di antaranya melalui konservasi.

Pengertian konservasi, menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1990, adalah pengelolaan sumber daya alam hayati meliputi flora dan fauna, yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaan dengan tetap memelihara dan meningkatkan keanekaragaman dan nilainya.

Budi Handoko dalam buku Geografi (2021) menyebutkan tiga tujuan konservasi alam, meliputi:

  • Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan.
  • Mencegah kepunahan spesies yang disebabkan oleh kerusakan habitat dan pemanfaatan yang tidak terkendali.
  • Menyediakan sumber plasma nutfah atau keanekaragaman genetika.
Ada banyak cara melakukan konservasi, mulai dari perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, hingga pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Dalam pelaksanaannya, metode konservasi terbagi atas dua jenis. Tujuannya agar implementasi konservasi bisa lebih efektif dan efisien. Dua Jenis metode konservasi yang dimaksud yaitu in situ dan ex situ.

Contoh In Situ dalam Pelestarian Flora-Fauna

In situ adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan di habitat aslinya. Metode konservasi ini bertujuan melindungi populasi flora dan fauna serta komunitas alami di habitat aslinya. Bentuk pelestarian keanekaragaman hayati melalui metode in situ meliputi:

1. Cagar Alam

Cagar alam adalah bentuk pelestarian keanekaragaman hayati yang memiliki kondisi alam bersifat khas serta keunikan flora dan fauna di dalamnya. Contoh in situ berupa pembuatan cagar alam di Indonesia adalah Cagar Alam Maninjau, Kebun Raya Cibodas, dan Pulau Sempu.

2. Taman Nasional

Taman Nasional merupakan bentuk pelestarian flora-fauna dengan tempat luas, di laut maupun di darat, yang dilindungi pemerintah. Taman nasional dilindungi karena diperlukan untuk penelitian, pendidikan, pelestarian, dan pariwisata.

Contoh in situ berupa taman nasional di Indonesia di antaranya seperti Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Kerinci, hingga Taman Nasional Tengger.

3. Hutan Lindung

Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, pengendalian erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

Contoh in situ berupa hutan lindung di Indonesia adalah Alas Kethu, Hutan Sungai Wain, Hutan Lindung Wehea, Hutan Baning, dan Taman Raya Bung Hatta.

4. Suara Margasatwa

Suaka Margasatwa adalah bentuk pelestarian flora dan fauna yang berfokus pada satwa liar.

Contoh in situ berupa suaka margasatwa di Indonesia adalah Suaka Margasatwa Lore Lindu, Suaka Margasatwa Way Kambas, dan Suaka Margasatwa Buton Utara.

Contoh Ex Situ dalam Pelestarian Flora-Fauna

Metode ex situ berkebalikan dengan metode in situ. Ex situ adalah cara melestarikan keanekaragaman hayati dengan menempatkannya di luar habitat aslinya. Metode ini dilakukan salah satunya karena terjadi kerusakan di habitat asli flora dan fauna.

Tantangan utama metode ex situ adalah membuat habitat pelestarian menyerupai atau mirip habitat asli flora dan fauna. Berikut ini bentuk-bentuk dan contoh ex situ:

1. Taman Hutan Raya

Taman hutan raya merupakan kawasan pelestarian hutan yang ditujukan mengoleksi flora dan fauna, baik yang asli Indonesia atau bukan. Taman hutan ini juga dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan pendidikan.

Contoh ex situ berupa taman hutan raya di Indonesia di antaranya yakni Taman Hutan Raya Cut Nyak Dien, Taman Hutan Raya Bukit Barisan, Taman Hutan Raya Mohammad Hatta, dan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim.

2. Taman Safari

Taman safari merupakan lingkungan buatan menyerupai habitat asli flora atau fauna untuk menjaga keanekaragamannya. Taman safari juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata dan sarana edukasi.

Contoh ex situ berupa taman safari di Indonesia yakni Taman Safari Bogor Jawa Barat, Taman Safari Prigen Jawa Timur, dan Bali Safari Park.

3. Kebun Binatang

Kebun binatang merupakan daerah konservasi lingkungan buatan seperti habitat asli tempat flora dan fauna. Namun, spesies flora di kebun binatang, dipisah-pisah dengan kandang.

Contoh kebun binatang di Indonesia yakni Bali Zoo Park, Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta, dan Batu Secret Zoo.

Baca juga artikel terkait GEOGRAFI atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin