Menuju konten utama

Ciri-Ciri Rumah Adat Maluku Baileo, Keunikan, dan Fungsinya

Salah satu keunikan dari rumah adat baileo adalah bentuknya yang terbuka, tanpa dinding, sekat, ataupun jendela.

Ciri-Ciri Rumah Adat Maluku Baileo, Keunikan, dan Fungsinya
Rumah Adat Baileu Simalua Pelamahu. wikimedia commons/domain Publik

tirto.id - Rumah adat baileo merupakan rumah adat masyarakat Maluku dan Maluku Utara. Selain digunakan sebagai rumah bagi petinggi desa, baileo juga dimanfaatkan sebagai balai tempat berkumpul masyarakat sekitar.

Bentuk baileo terbilang unik dan tentunya berbeda dengan rumah adat dari provinsi lainnya. Keunikan rumah adat baileo dipengaruhi oleh sistem kepercayaan masyarakat setempat.

Sebelum mengenal rumah baileo lebih jauh, sebaiknya mengenal apa itu rumah adat terlebih dahulu. Menurut e-modul "Bersama Meskipun Beragam" rumah adat adalah rumah asli masyarakat suatu daerah yang menunjukkan ciri khas kehidupan masyarakat tersebut.

Rumah adat juga merupakan salah satu hasil dari penggunaan peralatan dan teknologi masyarakat. Hal inilah yang memengaruhi perbedaan bentuk serta fungsi dari setiap rumah adat yang ada di Indonesia.

Ciri khas suatu rumah adat juga dimiliki oleh rumah baileo. Ciri khas inilah yang kemudian menjadi keunikan dari rumah adat tersebut.

Ciri-ciri dan Bentuk Rumah Adat Baileo

Bentuk rumah adat baileo mudah dikenali dari struktur badan serta atapnya. Rumah adat masyarakat Maluku ini berupa rumah panggung yang dibangun dengan kayu dan bambu.

Tiang-tiang penyangga badan rumah umumnya berjumlah delapan atau sembilan, baik yang ada di depan maupun belakang. Atap rumah besar dan terbuat dari rumbia.

Karena berupa rumah panggung, baileo dilengkapi dengan tangga atau pijakan yang bisa dipanjat untuk masuk ke dalam rumah. Jumlah tangga di baileo setidaknya ada tiga, yang terdapat di depan, kiri dan belakang rumah.

Infografik SC Rumah Adat Baileo

Infografik SC Rumah Adat Baileo. tirto.id/Quita

Area rumah cenderung tidak tersekat atau memiliki banyak kamar. Tidak seperti kebanyakan rumah adat yang cenderung tertutup, rumah adat baileo lebih banyak ditemukan dalam bentuk terbuka. Menurut Fangnania Trifena Rumthe dalam "Rumah Bundar" hal ini karena baileo dibangun tanpa dinding.

Di bagian depan rumah baileo diletakkan sebuah batu bernama pamali. Batu tersebut digunakan untuk meletakkan sesaji.

Di sisi kiri dan kanan rumah dihiasi ukiran-ukiran unik untuk mempercantik penampilan rumah. Umumnya ukiran-ukiran yang dibuat pada baileo berupa hewan-hewan seperti ayam atau anjing, serta benda-benda langit seperti bintag, bulan, dan matahari.

Keunikan Rumah Adat Baileo

Dulunya, rumah adat baileo dikenal sebagai bangunan sakral dan membutuhkan ritual untuk membangunnya. Bahkan ritual pembangunan rumah adat baileo dulu menggunakan tengkorak manusia.

Pada kebudayaan suku Huaulu di Utara Pulau Seram, tengkorak-tengkorak manusia untuk membangun rumah baileo didapat dari musuh-musuh masyarakat setempat.

“Benar, dulu suku kami menggunakan kepala manusia sebagai salah satu syarat ritualnya. Tapi sekarang itu sudah tidak kami gunakan, sebagai gantinya kami menggunakan tempurung kelapa,” kata tokoh adat suku Huaulu Wilhemus Kogoya, seperti yang dikutip dari Indonesia.go.id.

Salah satu keunikan dari rumah adat baileo adalah bentuknya yang terbuka, tanpa dinding, sekat, ataupun jendela. Ini karena rumah baileo dirancang untuk menjadi tempat berkumpulnya masyarakat setempat.

Menurut Rumthe, hal ini merujuk pada kearifan yang dijunjung oleh masyarakat Maluku dan Maluku Utara, yaitu setiap pesoalan maupun permasalahan adat dapat diselesaikan bersama dengan terbuka terhadap semua masukan serta perubahan yang mungkin terjadi.

Selain itu, berdasarkan buku "Rumah Adat Nusantara" tidak dibuatnya dinding berkaitan dengan kepercayaan tradisional, yaitu agar roh nenek moyang bisa keluar dan masuk baileo.

Keunikan ini membuat rumah baileo justru memiliki sirkulasi udara yang baik dan membuat penghuninya merasa sejuk ketika berada di dalamnya. Sayangnya, kondisi rumah tanpa sekat ini menyebabkan rumah baileo rawan dimasuki hewan liar. Sehingga, rumah dibangun tinggi untuk menghindari hewan-hewan masuk.

Fungsi Rumah Adat Baileo

Rumah adat baileo lebih banyak difungsikan oleh masyarakat setempat sebagai balai atau tempat berkumpul dan bermusyawarah. Beberapa masyarakat bahkan menjadikan baileo sebagai balai desa dan tempat ibadah.

Dulunya, baileo khusus dijadikan tempat berkumpul masyarakat untuk membahas strategi perang. Namun, saat ini baileo khusus digunakan untuk membahas masalah-masalah sosial.

Berikut beberapa fungsi rumah adat baileo seperti yang dikutip dari laman resmi Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Dijten Kebudayaan RI dan Indonesia.go.id:

  • Tempat bermusyawarah mencari solusi atau pemecahan masalah masyarakat setempat;
  • Mengadakan pertemuan dan upacara adat;
  • Tempat disimpannya barang-barang pusaka masyarakat setempat;
  • Rumah bagi raja atau kepala desa;
  • Tempat beribadah.

Baca juga artikel terkait RUMAH ADAT atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy