tirto.id - Tencent Video yang memiliki hak distribusi eksklusif HBO untuk Game of Thrones, menunda penayangan episode terakhir season 8 karena "masalah transfer media".
Penundaan ini membuat para penggemar GoT gempar pada Senin (20/5/2019) atau saat episode terakhir seharusnya ditayangkan. Tencent menunda penayangan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Pengumuman disiarkan Tencent Video satu jam sebelum GoT dijadwalkan tayang pukul 09.00 a.m, Senin.
"Para pengguna yang terhormat, kami menyesal memberitahu Anda bahwa episode keenam dari musim kedelapan Game of Thrones tidak dapat tayang pada waktu yang ditentukan karena masalah transfer media," kata salah satu akun resmi Tencent Video di layanan microblogging Cina Weibo.
"Kami akan menginformasikan kembali kapan waktu siaran," kata Tencent, seperti dikutip South China Morning Post.
Pengumuman itu langsung memicu kemarahan para penggemar GoT di Cina. Banyak pelanggan Tencent yang meminta pengembalian biaya bulanan yang dibayarkan.
Pelanggan membayar 15 yuan (2,17 dolar AS) setiap bulan atau 198 yuan (28,66 dolar AS) per tahun untuk mengakses acara eksklusif seperti Game of Thrones di Tencent Video.
"Siapa yang bisa memberitahu saya apa itu 'masalah transfer media'?," ujar seorang pelanggan yang mengeluh di Weibo. "Tencent Video ingin kita memperbarui langganan setelah ini?"
HBO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "tidak ada masalah dengan pengiriman konten," demikian sebagaimana dikutip CNN. "Anda harus mendapat klarifikasi lebih lanjut dari Tencent," tambah HBO.
Beberapa orang menduga penundaan ini berkaitan dengan perang dagang antara AS-Cina. Banyak orang bertanya-tanya hubungan antara perang dagang dan episode terakhir Game Of Thrones.
"Apa selanjutnya? Memutus koneksi internet antara Cina dan AS?" ujar salah satu pengguna di Weibo.
Perang dagang antara Cina dan AS meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif barang-barang Cina senilai $200 miliar awal bulan ini. Cina telah membalas dengan rencana tarif yang lebih tinggi atas produk-produk AS senilai sekitar $60 miliar.
Media pemerintah melaporkan, stasiun TV dan platform streaming di Cina tiba-tiba membatalkan pemutaran perdana "Over the Sea I Come to You" yang mengisahkan seorang ayah yang mengirim satu-satunya anaknya untuk belajar di AS. Produksi Cina lainnya yang berkaitan dengan AS dikatakan menghadapi penundaan serupa.
Fortune mewartakan, CCTV, saluran film yang dikelola pemerintah Cina belakangan menayangkan lebih sedikit film barat dan lebih banyak menayangkan film yang berpusat pada cerita soal kekalahan penjajah Amerika Serikat.
Terlepas dari alasannya, keterlambatan penayangan episode akhir Game of Thrones membuat jutaan penggemar di Cina kecewa, dengan banyak kritik untuk Tencent di media sosial Cina.
Yang belum diketahui adalah apakah hal ini mengakibatkan eskalasi pembajakan untuk episode tersebut meningkat. Episode pertama musim 8 yang rilis April dibajak 54 juta kali, dengan Cina menjadi pembajak terbesar kedua.
Pembajakan sudah berkembang biak secara online di Cina. Perusahaan-perusahaan internet utama Cina semakin ditekan untuk membersihkan konten di ruang maya negara itu.
Di bawah Presiden Cina Xi Jinping, Partai Komunis yang berkuasa telah memperketat internet dan menyensor pornografi, perjudian, berita palsu dan perbedaan pendapat politik, yang secara kolektif digambarkan sebagai "informasi negatif".
Tindakan itu terjadi di tengah pesatnya pertumbuhan pasar video streaming Cina, didorong oleh populasi yang lebih memahami dunia maya, pertumbuhan eksplosif dalam layanan berbayar, dan meningkatnya persaingan industri, demikian seperti diwartakan SCMP.
Editor: Agung DH