Menuju konten utama

Cina Tegaskan Perang Terhadap Teroris

Cina menyatakan sikapnya untuk memerangi dan menentang segala bentuk aksi terorisme, saat menanggapi serangan bom di Brussel, Belgia.

Cina Tegaskan Perang Terhadap Teroris
Kerusakan terlihat di dalam terminal keberangkatan pasca ledakan 22 maret 2016 di bandara Zaventem, Brussels, Belgia. Antara Foto/Het Nieuwsblad via Reuters

tirto.id - Cina menyatakan sikapnya untuk memerangi dan menentang segala bentuk aksi terorisme, saat menanggapi serangan bom di Brussel, Belgia. Penegasan itu disampaikan Perdana Menteri Cina Li Keqiang dalam sambutannya saat membuka Boao Forum for Asia (BFA) di Provinsi Hainan, Cina pada Kamis (24/3/2016).

"Kami juga menyatakan duka cita mendalam kepada para korban," kata Li Keqiang menambahkan.

Sebelumnya, teror bom terjadi di sejumlah tempat di Brussels, Belgia pada Selasa (22/3/2016) lalu. Masing-masing dua ledakan terjadi di Bandara Brussels, dan satu ledakan di Stasiun Metro Maalbeek. 34 orang dinyatakan tewas dalam peristiwa tersebut.

Akibat peristiwa tersebut, Perdana Menteri Belgia Charles Michel terpaksa membatalkan kehadirannya dalam BFA 2016, di Cina.

Dalam pidato pembukaan BFA tersebut Perdana Menteri Li Keqiang mengajak semua negara di Asia untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan serta menjadikan Asia sebagai kunci pengendali perekonomian dunia.

"Salah satu alasan penting mengapa Asia mencapai pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat, dalam beberapa dekade terakhir karena kawasan ini mampu memelihara perdamaian dan stabilitas kawasan," katanya.

Li Keqiang menegaskan dialog dan kerja sama adalah kunci utama untuk menyelesaikan berbagai persoalan di kawasan. Kerja sama dan koordinasi yang baik diantara negara-negara Asia juga menjadi kunci untuk mencari jalan keluar dari situasi ekonomi global yang tengah mengalami kesulitan.

BFA 2016 berlangsung 22 hingga 25 Maret bertemakan "Asia's New Future: New Dynamics and New Vision. Dihadiri sekitar 2.000 peserta dari sekitar 60 negara guna membahas berbagai topik antara lain terkait kondisi makro-ekonomi, politik, kewirausahaan, inovasi, dan kebudayaan.

Indonesia sendiri diwakili oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di dalam acara tersebut. (ANT)

Baca juga artikel terkait BFA atau tulisan lainnya