tirto.id - Kementerian Luar Negeri Cina mengungkapkan, pihaknya kini tengah menyelidiki enam warga Jepang yang dicurigai melakukan "kegiatan ilegal". Dari laporan media Jepang diketahui bahwa keenam warga tersebut dicurigai sebagai mata-mata.
Juru bicara Kementerian, Hua Chunying mengatakan pada sebuah pengarahan media rutin bahwa pejabat konsuler Jepang telah memperoleh informasi tentang penyelidikan itu.
"Menurut apa yang saya pahami, Departemen Cina yang terkait, sesuai dengan hukum, menyelidiki enam warga negara Jepang yang dicurigai melakukan kegiatan ilegal di Cina," kata Hua. Dia menolak berkomentar lebih lanjut.
Mengutip seorang sumber dari pemerintah Jepang yang tidak disebutkan namanya, kantor berita Kyodo Jepang mengatakan enam orang itu kemungkinan ditahan karena dicurigai sebagai mata-mata.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menkonfirmasi bahwa enam orang telah ditahan namun menolak berkomentar terkait tuduhan spionase.
“Kami diberitahu oleh Cina bahwa tiga orang warga Jepang masing-masing, enam secara total, telah ditahan pada Maret oleh pemerintah Cina di Provinsi Shandong dan Provinsi Hainan,” kata Suga dalam briefing di Jepang
Kedua provinsi tersebut diketahui memiliki basis militer Cina yang besar.
“Kami memberikan mereka dukungan yang tepat melalui saluran diplomatik kami di luar negeri terkiat upaya melindungi warga Jepang,” kata Suga sebagaimana dikutip dari Antara.
Hubungan antara Cina dan Jepang telah tegang selama puluhan tahun akibat warisan agresi masa perang Jepang.
Sengketa teritorial maritim terhadap pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur dalam beberapa tahun terakhir menambah kecurigaan antara kedua belah pihak.
Pada tahun 2010, empat warga Jepang ditahan di Cina karena dicurigai memasuki zona militer dan berfoto tanpa izin.
Sedikitnya dua warga Jepang ditangkap karena dicurigai melakukan aktivitas mata-mata pada tahun 2015. Tahun lalu, Cina mengatakan sedang menyelidiki seorang warga negara Jepang yang dicurigai membahayakan keamanan nasional.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari