tirto.id - Chrome, peramban andalan dari Google, merupakan browser terpopuler di dunia. Stat Counter, situs web analisis lalu lintas web mencatat, pangsa pasar Chrome untuk Oktober 2019 sebesar 68,91 persen, unggul dari Firefox di posisi kedua dengan 9,25 persen.
Chrome juga unggul dari Safari, browser andalan Apple yang berada di posisi ke-3 dengan pangsa pasar sebesar 8,68 persen. Edge dan Internet Explore, browser dari Microsoft melengkapi 5 besar yang berturut-turut masing-masing memiliki pangsa pasar mencapai 4,51 persen dan 4,45 persen.
Chrome merupakan browser web sumber terbuka (open source) yang dikembangkan oleh Google dengan menggunakan mesin rendering WebKit. Proyek sumber terbukanya sendiri bernama Chromium.
Hadir di lintas platform, Chrome pertama kali diperkenalkan pada bulan September 2008. Peramban ini tersedia untuk perangkat desktop maupun laptop termasuk mobile. Chrome juga hadir di lintas sistem operasi (OS) mulai Windows, macOS, Linux termasuk OS mobile seperti Android maupun iOS.
Chrome menawarkan opsi kepada penggunanya terkait perlindungan data. Sebagaimana ditulis laman Make Tech Easier, pengguna Chrome dapat memilih opsi personalisasi setelan di peramban ini.
Sebab, Chrome dapat menggunakan layanan web untuk secara otomatis menawarkan pelengkapan istilah penelusuran, atau alamat situs web yang diketik di bilah alamat. Sebagian besar setelan ini diaktifkan secara default, tetapi pengguna dapat memilih mana yang ingin diaktifkan atau dinonaktifkan.
Ada beberapa langkah sederhana untuk mengoptimalkan browser Chrome dalam keamanan terkait memilih setelan privasi. Dikutip dari laman Google Support, selengkapnya sebagai berikut:
- Buka peramban Chrome
- Di bagian kanan atas, klik Lainnya (titik vertikal 3 baris) lalu klik Setelan
- Di bagian bawah, klik Lanjutan
- Di bagian "Privasi dan keamanan", pilih setelan apa yang akan dinonaktifkan
- Untuk mengontrol cara Chrome menangani konten dan izin untuk sebuah situs, klik Setelan situs
- Untuk menghapus informasi dari aktivitas penjelajahan, seperti riwayat, cookie, atau sandi yang disimpan, klik Hapus data penjelajahan
Adapun penjelasan dari setiap opsi privasi yang tertuang di menu tersebut adalah sebagai berikut:
- Izinkan login dengan Chrome: Saat login ke akun Google melalui layanan seperti Gmail, pengguna akan otomatis login ke Chrome. Dengan menonaktifkan setelan ini, pengguna dapat login ke situs Google seperti Gmail tanpa harus login ke Chrome secara otomatis
- Pramuat halaman agar penjelajahan dan penelusuran lebih cepat:Browser menggunakan alamat IP untuk memuat halaman. Saat pengunjung mengunjungi halaman, Chrome dapat mencari alamat IP semua link halaman dan memuat link yang mungkin pengunjung buka berikutnya. Jika setelan ini diaktifkan, situs dan konten tersemat apa pun yang dipramuat dapat menetapkan dan membaca cookie-nya masing-masing seolah-olah pengunjung telah mengunjunginya, meskipun sebenarnya belum
- Kirimkan permintaan "Jangan Lacak" dengan trafik penjelajahan: Pengguna dapat menyertakan permintaan "Jangan Lacak" dengan trafik penjelajahan. Namun, ada banyak situs yang masih mengumpulkan dan menggunakan data browsing pengguna untuk meningkatkan keamanan, menyediakan konten, layanan, iklan, dan rekomendasi di situs mereka, serta membuat statistik pelaporan
- Izinkan situs untuk memeriksa apakah pengguna telah menyimpan metode pembayaran: Jika telah menyimpan metode pembayaran ke Chrome, pengguna dapat mengizinkan Chrome untuk memberikan info yang disimpan tersebut guna mempermudah pengisian formulir
Langkah-langkah di atas bisa diadopsi di setiap perangkat yang terinstal Chrome kendati tahapannya mungkin sedikit berbeda. Adapun tutorial di atas untuk setelan Chrome di perangkat komputer.
Mengapa setelan privasi di Google Chrome penting untuk diketahui?
Untuk opsi “Izinkan login dengan Chrome” misalnya, yang memungkinkan “pengguna dapat login ke situs Google seperti Gmail tanpa harus login ke Chrome secara otomatis”, memiliki risiko.
Bila perangkat pengguna diakses atau berada di tangan orang lain atau bahkan dicuri, jika opsi tersebut diaktifkan, maka orang itu dapat login secara otomatis.
Risiko serupa berlaku pula bila mengaktifkan menyimpan metode pembayaran, kendati tujuan Chrome menawarkan fitur-fitur tersebut untuk memudahkan aktivitas pengguna di peramban ini.
Editor: Agung DH