tirto.id - Solar eclipse atau gerhana matahari total akan melewati bagian Amerika Selatan pada Selasa (2/7/2019) waktu setempat. Gerhana matahari total ini memang hanya dapat dilihat secara kasat mata di Argentina dan Chile.
Untuk masyarakat Indonesia yang ingin turut menonton peristiwa alam ini, NASA menyediakan live streaming di laman resminya.
Beberapa situs web, termasuk NASA, akan menyiarkan langsung gerhana sehingga orang dapat menonton dari seluruh dunia. Berikut link live streaming-nya:
menulis, gerhana matahari total akan dimulai pada pukul 10.24 waktu setempat (1824 GMT) di Pasifik Selatan.Gerhana diperkirakan akan terjadi di Chile pada pukul 15.22 di La Serena atau pada Rabu (3/7/2019) pukul 2.22 WIB. Sementara puncak gerhana total akan dimulai pada pukul 16.38 waktu setempat atau Rabu pukul 3.38 WIB dan akan bertahan sekitar 2,5 menit.
Sebagaimana diwartakan Aljazeera, salah satu lokasi pemantauan gerhana matahari total adalah di Junin, Argentina. Gerhana matahari total diperkirakan terjadi sekitar pukul 17.42 waktu setempat atau Rabu pukul 3.42 WIB.
Gerhana matahari total di Argentina akan berakhir pada 17.44 wkatu setempat atau Rabu pukul 3.44 WIB.
The Washington Post mewartakan, di Chile dan Argentina, bayangan bulan akan menyapu dengan kecepatan melebihi 6.000 mph-jauh lebih cepat daripada "Great American Eclipse" pada 2017.
Fenomena alam gerhana matahari total ini menyebabkan bumi benar-benar gelap gulita sesaat karena cahaya matahari tertutup seluruhnya oleh bayangan bulan. Fenomena ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat bumi baik masyarakat maupun ilmuwan.
Gerhana matahari terjadi ketika bulan sejajar dengan matahari dan bumi serta menghalangi matahari. Selama gerhana total, mahkota matahari, atau korona, terlihat dengan mata telanjang.
Mahkota adalah atmosfer luar matahari, yang membentang jutaan mil ke ruang angkasa. Ada empat jenis gerhana matahari: partial, annular, total, dan hybrid.
Menurut NASA, gerhana total terjadi di suatu tempat di bumi setiap setengah tahun. Gerhana sebagian diperkirakan setidaknya dua kali setahun.
Berbeda dengan gerhana 2017, bayangan umbral bulan kali ini hanya akan terlihat dari Chile, Argentina, dan pulau Pasifik Selatan yang tidak berpenghuni.
Editor: Dipna Videlia Putsanra