Menuju konten utama

7 Strategi Menabung dan Investasi Dolar yang Aman untuk Pemula

Investasi dolar menjadi alternatif untuk menjaga nilai kekayaan di saat rupiah melemah. Pelajari cara investasi dollar, keuntungan, dan risikonya di sini.

7 Strategi Menabung dan Investasi Dolar yang Aman untuk Pemula
Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS di Valuta Inti Prima (VIP), Jakarta, Jumat (29/9/2017). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

tirto.id - Cara investasi dolar perlu diketahui oleh banyak orang, terutama ketika kondisi ekonomi sedang tidak stabil. Dengan memahami cara yang tepat dalam berinvestasi dolar, seseorang bisa melindungi nilai kekayaannya dari fluktuasi nilai tukar rupiah atau inflasi.

Menabung uang dolar termasuk salah satu instrumen investasi yang kini semakin diminati oleh masyarakat. Salah satu faktor utamanya adalah karena dolar dianggap lebih stabil dibandingkan mata uang lokal, terutama dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Selain itu, dolar Amerika Serikat (USD) merupakan mata uang global yang digunakan dalam banyak transaksi internasional. Hal ini membuat dolar AS memiliki permintaan tinggi dan relatif stabil atau tahan terhadap gejolak ekonomi.

Kelebihan dan Kekurangan Menabung Uang dolar

Ilustrasi Dolar

Ilustrasi Dolar. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Berinvestasi dolar menjadi salah satu pilihan menarik. Apalagi saat ini kemudahan akses rekening valas dan platform digital membuat investasi dolar semakin praktis dan bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk pemula. Meski ada banyak keuntungan, menabung mata uang asing tetap memiliki kekurangan tersendiri.

Keuntungan Menabung Dolar

1. Melindungi dari Inflasi

Nilai dolar cenderung lebih kuat dan stabil dibandingkan mata uang lokal seperti rupiah. Hal ini bisa melindungi daya beli uang kita saat nilai tukar rupiah melemah atau terjadi inflasi tinggi di Indonesia.

2. Potensi Keuntungan dari Selisih Kurs

Kita bisa mendapatkan keuntungan dari selisih kurs antara dolar dan rupiah. Misalnya, kurs dolar naik atau lebih tinggi dari saat pembelian, maka kita bisa mendapatkan keuntungan saat menukar kembali dolar ke rupiah.

3. Transaksi Pasar Internasional

Sebagai mata uang global yang diterima di banyak negara, kita bisa memiliki akses ke pasar internasional. Oleh karena itu, investasi ini juga cocok bagi mereka yang berkecimpung di dunia bisnis dan perdagangan global.

4. Likuiditas Tinggi

dolar adalah mata uang yang diterima secara luas di pasar internasional, termasuk di Indonesia. Selain bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan di luar negeri, dolar juga mudah ditukar kembali ke rupiah.

Kekurangan Menabung Dolar

1. Bunga Rendah

Rekening tabungan dolar biasanya menawarkan bunga yang lebih kecil dibanding tabungan rupiah atau instrumen investasi lainnya. Jadi, meskipun tergolong aman dan nilainya stabil, investasi dolar mungkin tidak cocok bagi mereka yang mengejar bunga tinggi.

2. Ada Biaya Tambahan

Ada biaya administrasi khusus untuk rekening valas, termasuk biaya konversi mata uang saat membeli maupun menjual dolar. Biaya tambahan ini tentunya akan mengurangi jumlah keuntungan yang didapatkan selama menabung dalam bentuk dolar.

3. Tidak Memberikan Pendapatan Pasif

Berbeda dengan bentuk investasi lain seperti saham atau properti, menabung dolar tidak memberikan pendapatan pasif karena hanya mengandalkan selisih kurs, bukan dividen atau sewa yang bisa didapatkan secara berkala.

Berapa 1 Dolar ke Rupiah Sekarang?

Ilustrasi Kurs Dolar-Rupiah

Ilustrasi Kurs Dolar-Rupiah. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

Sebelum memutuskan investasi dolar, kita perlu memeriksa kurs dolar hari ini. Mata uang rupiah diketahui terus melemah di pasar non-deliverable forward (NDF), bahkan sampai menyentuh angka Rp17.261 per dolar AS pada Senin (7/4/2025).

Sementara pada Selasa (8/4/2025), laman resmi Bank Indonesia melaporkan bahwa kurs jual rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (8/4/2025) adalah sebesar Rp16.648,83, sedangkan kurs belinya senilai Rp16.483,17.

Tentu ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Salah satunya faktor utamanya adalah kebijakan tarif impor yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump pada awal April 2025.

Kebijakan ini juga diberlakukan untuk produk-produk Indonesia yang bea masuknya cukup tinggi mencapai 32%. Tarif impor ini tentu berdampak signifikan bagi perekonomian Indonesia, mulai dari dari menurunnya volume ekspor, peningkatan biaya produksi, dan tentunya merosotnya nilai rupiah.

Bagaimana Cara Menabung dan Investasi dengan Dolar?

Ilustrasi Investasi

Ilustrasi Investasi. foto/istockphoto

Cara nabung dolar sebenarnya tidak terlalu rumit dan bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk mereka yang tergolong pemula dalam hal investasi. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tips dan cara investasi dolar yang bisa diikuti:

1. Pelajari Valuta Asing

Sebelum mulai berinvestasi dalam bentuk dolar, penting bagi kita untuk memahami dasar-dasar valuta asing (valas). Ini mencakup pengetahuan tentang nilai tukar mata uang, faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai dolar, serta risiko yang mungkin terjadi.

Dengan memahami bagaimana pasar valas bekerja, investor bisa mengambil keputusan yang lebih bijak dan meminimalisasi kerugian akibat perubahan kurs yang tidak menguntungkan.

2. Pilih Jual Beli dolar Resmi

Untuk menghindari risiko penipuan atau pelanggaran hukum, lakukan transaksi jual beli dolar hanya di tempat resmi, misalnya bank atau money changer yang memiliki izin resmi dari pihak berwenang seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Transaksi resmi biasanya menawarkan transparansi harga, bukti transaksi, serta keamanan dana yang lebih terjamin. Hindari membeli dolar dari pihak yang tidak dikenal meskipun harganya terlihat lebih murah karena sudah pasti akan berisiko lebih tinggi.

3. Pilih Cara Aman Menyimpan Dolar

Ada beberapa alternatif dalam menyimpan atau investasi dolar. Kita bisa menyimpan uang fisik di tempat penyimpanan yang aman seperti brankas, tapi cara ini membutuhkan kehati-hatian ekstra untuk menghindari kehilangan akibat pencurian atau bencana.

Alternatif lainnya adalah dengan membuka rekening tabungan valas di bank. Cara ini dianggap lebih praktis dan aman karena dana lebih terjamin serta dapat dipantau secara online.

4. Rutin Menabung Dolar

Investasi yang baik dilakukan secara konsisten, termasuk dalam bentuk dolar. Dengan rutin membeli dan menabung dolar, misalnya setiap bulan, kita bisa memanfaatkan sistem dolar cost averaging yang membantu mengurangi dampak fluktuasi nilai tukar.

5. Pantau Kurs secara Berkala

Memantau kurs atau nilai tukar dolar secara rutin juga sangat penting untuk dilakukan dan termasuk strategi investasi valas. Nilai tukar bisa berubah setiap saat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global, kebijakan bank sentral, hingga situasi politik.

Dengan terus memperhatikan pergerakan kurs, kita bisa mengetahui tren naik dan turunnya nilai dolar sehingga lebih siap menentukan langkah yang tepat, seperti kapan saat terbaik untuk membeli atau menjualnya

6. Jual Beli dolar di Waktu yang Tepat

Waktu adalah salah satu faktor kunci dalam investasi dolar. Membeli saat nilai tukar rendah dan menjualnya saat kurs tinggi bisa menghasilkan keuntungan signifikan. Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran dan analisis yang matang terhadap kondisi pasar.

Namun, perlu dipahami juga bahwa tidak ada rumus pasti yang bisa menjamin naik dan turunnya kurs. Dengan memahami pola musiman, situasi ekonomi dunia, serta mengikuti berita keuangan, semuanya dapat membantu kita dalam memilih timing yang lebih menguntungkan.

7. Diversifikasi

Mengandalkan satu bentuk investasi saja cukup berisiko, begitu juga dengan dolar. Untuk menjaga stabilitas keuangan, ada baiknya kita diversifikasikan aset ke beberapa bentuk investasi lain seperti emas, properti, saham, atau deposito.

Diversifikasi akan membantu mengurangi dampak kerugian jika nilai tukar dolar tiba-tiba menurun drastis. Dengan strategi yang seimbang, keuangan jadi lebih aman dan stabil dalam jangka panjang.

Cara Membuat Rekening Mata Uang Asing

Ilustrasi Buka Rekening

Ilustrasi Buka Rekening Online. foto/itockphoto

Setelah mengetahui keuntungan dan cara investasi dolar, kita bisa mulai mempelajari bagaimana caranya membuat rekening mata uang asing. Lalu, investasi dolar dimana? Saat ini sejumlah bank di Indonesia telah menawarkan kemudahan dalam investasi mata uang asing, termasuk dolar AS.

1. BCA

Nabung dolar dapat dilakukan dengan mudah melalui BCA dolar, sebuah produk tabungan yang bisa dipilih nasabah BCA yang ingin berinvestasi dalam mata uang asing USD.

BCA menawarkan investasi dolar dengan nominal penempatan awal mulai dari USD100. Kita bisa membuka rekening BCA dolar dengan dua cara, yaitu datang langsung ke cabang BCA terdekat atau secara online.

A. Datang ke Cabang BCA

  1. Siapkan dokumen seperti kartu identitas (KTP untuk WNI/Paspor untuk WNA), Kartu Izin Tinggal (khusus untuk WNA), dan NPWP (jika belum punya NPWP, diganti dengan Surat Pernyataan tidak memiliki NPWP).
  2. Datang ke cabang BCA terdekat dengan membawa dokumen yang sudah disiapkan.
  3. Ambil nomor antrian ke customer service
  4. Sampaikan ke petugas/CS bahwa kita ingin membuka rekening valas
  5. Petugas akan memproses pembukaan rekening
  6. Setelah rekening aktif dan siap digunakan, kita bisa mulai melakukan transaksi keuangan
B. Secara online di MyBCA

  1. Buka aplikasi MyBCA
  2. Pilih “Poket”, lalu klik “Aktifkan Sekarang”
  3. Klik “Aktivasi Poket Valas”
  4. Pilih sumber dana untuk setoran awal ke salah satu mata uang untuk aktivasi Poket Valas
  5. Pilih “Mata Uang Tujuan” untuk setoran awal
  6. Pilih mata uang USD dan nominalnya
  7. Baca dan setujui ketentuan Poket Valas dari BCA
  8. Konfirmasi aktivasi Poket Valas
  9. Aktivasi Poket Valas telah berhasil dan siap digunakan

2. Bank Mandiri

Bank Mandiri juga menyediakan Tabungan Valas yang bisa digunakan untuk investasi dolar. Kita bisa langsung mendatangi kantor cabang Mandiri terdekat, tapi bisa juga membuka Tabungan Valas secara online.

Berikut cara buka rekening dolar online melalui Livin’ by Mandiri:

  1. Buka aplikasi Livin’ by Mandiri
  2. Di halaman beranda, pilih menu “Portofolio”
  3. Pilih banner “Buka Tabungan Baru”
  4. Pilih pada bagian “Tabungan Valas” dan klik tombol “Buka Sekarang”
  5. Kita akan masuk ke halaman produk tabungan valas, silakan pilih “Lanjutkan”
  6. Masuk ke halaman “Syarat dan Ketentuan”, pilih opsi “Saya Setuju”
  7. Silakan pilih mata uang asing yang tersedia (pilih USD untuk dolar AS), lalu klik “Pilih”
  8. Lakukan konfirmasi pembukaan rekening valas
  9. Lakukan verifikasi wajah dengan klik “Ambil Selfie”
  10. Posisikan wajah dalam bingkai, lalu kedipkan mata hingga muncul pemberitahuan bahwa verifikasi telah berhasil.
  11. Tentukan jumlah setoran awal
  12. Lakukan konfirmasi setoran awal
  13. Masukkan pin Livin’ by Mandiri
  14. Pembukaan rekening valas telah berhasil

3. BRI

BRi menawarkan produk rekening valas dengan syarat yang cukup mudah. Setoran awal untuk dolar AS adalah sebesar USD50, sementara kita cukup menyiapkan dokumen berupa kartu identitas (KTP) dan NPWP, lalu mengisi formulir pembukaan rekening di bank.

Pembukaan rekening valas di BRI juga bisa dilakukan secara online melalui aplikasi BRImo, berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka aplikasi BRImo
  2. Klik “Rekening Lain”
  3. Klik “Buka Rekening Baru”
  4. Pilih Tabungan BRI BRItAma Valas
  5. Pelajari keunggulan maupun persyaratannya
  6. Pilih cabang BRI terdekat untuk penerbitan kartu ATM
  7. Pilih currency yang diinginkan
  8. Masukan jumlah setoran awal (sesuai ketentuan BRI)
  9. Pilih “Tujuan Pembukuan”, klik “Tabungan”
  10. Klik tombol "Pilih Tabungan"
  11. Ceklis semua syarat dan ketentuan
  12. Klik "Konfirmasi"
  13. Masukkan pin BRImo, kemudian tunggu sampai proses pembukaan rekening valas selesai
  14. Pembukaan rekening valas telah selesai

Risiko Menabung Mata Uang Dolar

Ilustrasi Risiko Investasi Dolar

Ilustrasi Risiko Investasi Dolar. (FOTO/iStockphoto)

Investasi dolar memang memberikan keuntungan tersendiri. Namun, seperti halnya investasi pada umumnya, menabung uang dolar tetap memiliki risiko negatif yang bisa saja membuat kita mengalami kerugian.

Berikut beberapa risiko investasi dolar yang patut diwaspadai:

1. Fluktuasi Nilai Tukar

Nilai tukar dolar terhadap rupiah memang cenderung stabil, tapi tetap bisa naik turun tergantung kondisi ekonomi global maupun lokal. Jika kita membeli saat kurs tinggi dan menjualnya saat kurs turun, tentunya kita bisa bisa mengalami kerugian.

2. Risiko Kebijakan Pemerintah

Kebijakan moneter dari bank sentral, baik di Indonesia maupun Amerika Serikat, atau terjadinya krisis ekonomi global bisa memengaruhi nilai tukar secara signifikan. Perubahan ini terkadang tidak bisa diprediksi dan bukan tidak mungkin akan menimbulkan kerugian.

3. Inflasi di AS

Meski dolar cenderung stabil, inflasi di Amerika Serikat juga bisa menurunkan nilai riil dari mata uang tersebut dalam jangka panjang. Oleh karena itu, bagi mereka yang sedang berinvestasi dolar, disarankan untuk terus up-to-date dengan berita ekonomi global sehingga bisa melakukan langkah antisipasi.

4. Risiko Penyimpanan (Uang Fisik)

Jika menyimpan dolar dalam bentuk tunai atau uang fisik, ada risiko kehilangan akibat pencurian, kebakaran, atau kerusakan fisik uang. Jika memiliki menabung dengan metode ini, pastikan penyimpanan harus benar-benar aman.

Secara keseluruhan, investasi dolar memang menjanjikan keuntungan di tengah kondisi ekonomi dalam negeri yang tidak menentu. Namun, seperti bentuk investasi lainnya, langkah ini tetap memerlukan pemahaman, strategi yang tepat, serta kesiapan menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar.

Dengan perencanaan yang matang, disiplin dalam menabung, serta pemantauan pasar yang rutin, investasi dolar bisa menjadi salah satu cara efektif untuk menjaga kestabilan dan pertumbuhan nilai kekayaan jangka panjang.

Baca juga artikel terkait KEUANGAN atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Byte
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani