Menuju konten utama

Apa Dampak Jika Rupiah Terus Anjlok? Ini Penjelasannya

Rupiah terus melemah, nilai tukarnya bahkan sempat menyentuh angka Rp17 ribu per USD. Ancaman inflasi hingga kaburnya investor asing bisa terjadi.

Apa Dampak Jika Rupiah Terus Anjlok? Ini Penjelasannya
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (21/6/2024). ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Rupiah anjlok hingga menyentuh angka Rp17 ribu terhadap dolar Amerika Serikat pada Senin (7/4/2025). Ini adalah catatan nilai rupiah terendah dalam sejarah Indonesia. Apa dampak rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada perekonomian Indonesia?

Berdasarkan laman resmi Bank Indonesia, https://www.bi.go.id/, nilai tukar Rupiah atas USD per hari ini, Selasa, 8 April 2025 kurs jualnya adalah Rp16.648,83, dan kurs belinya senilai Rp16.483,17.

Apa Dampak Rupiah Anjlok hingga Rp17 Ribu?

Melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ini membawa bayangan tentang kelamnya krisis moneter yang pernah dialami Indonesia pada tahun 1997 kembali. Saat itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun drastis ke angka Rp16.000 per USD. Setelah Rupiah turun drastis, Indonesia kemudian mengalami inflasi yang sangat tinggi, lonjakan harga barang, dan ketidakstabilan ekonomi yang besar.

Berikut beberapa dampak yang mungkin terjadi anjloknya Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat:

1. Harga Impor Barang dan Jasa Meningkat

Harga barang impor, seperti bahan bakar minyak (BBM), barang elektronik, bahan baku industri, dan lain-lain meningkat ketika nilai tukar Rupiah melemah.

2. Ancaman Inflasi Cukup Tinggi

Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat meningkatkan inflasi di dalam negeri. Perhitungan sederhana inflasi adalah, jika inflasi mencapai 5% dalam setahun, barang dan jasa yang sebelumnya bisa dibeli dengan Rp100.000, harganya naik menjadi Rp105.000.

3. Kenaikan Harga Barang Pokok

Meskipun Indonesia dapat menghasilkan beras, gula, tepung, dan bahan pokok lain sendiri, namun Pemerintah masih perlu mendatangkan bahan-bahan tersebut dari luar negeri untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Rupiah yang lemah dapat membuat harga barang pokok naik tajam.

4. Daya Beli Masyarakat Terhadap Barang Impor Turun

Jika barang-barang impor menetapkan harga tinggi sebagai imbas lemahnya nilai tukar rupiah, maka masyarakat Indonesia harus merogoh kocek lebih dalam jika ingin memilikinya.

5. Beban Utang Luar Negeri Membengkak

Utang luar negeri yang dihitung dalam dolar AS tentu akan semakin membengkak jika nilai rupiah terus turun.

6. Ancaman Investor Kabur

Jika tidak mendapatkan perhatian segera dari pemerintah, para investor asing akan memilih menarik uang dari Indonesia.

7. Biaya Liburan ke Luar Negeri Lebih Mahal

Nilai tukar rupiah juga memengaruhi sektor pariwisata. Wisatawan Indonesia yang ingin melancong ke luar negeri, harus membayar lebih mahal untuk biaya tiket dan perjalanan. Akibatnya, bisa saja mereka jadi tidak ingin bepergian yang menyebabkan penurunan pembelian tiket pesawat dan biro perjalanan.

Namun untuk sektor ini akan menguntungkan pengusaha wisata dalam negeri jika rupiah melemah, maka wisatawan luar akan tertarik untuk plesiran di berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga artikel terkait KURS RUPIAH atau tulisan lainnya dari Prihatini Wahyuningtyas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Prihatini Wahyuningtyas
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra