tirto.id - Rupiah anjlok hingga menyentuh angka Rp17 ribu terhadap dolar Amerika Serikat pada Senin (7/4/2025). Ini adalah catatan nilai rupiah terendah dalam sejarah Indonesia. Apa dampak rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada perekonomian Indonesia?
Berdasarkan laman resmi Bank Indonesia, https://www.bi.go.id/, nilai tukar Rupiah atas USD per hari ini, Selasa, 8 April 2025 kurs jualnya adalah Rp16.648,83, dan kurs belinya senilai Rp16.483,17.
Apa Dampak Rupiah Anjlok hingga Rp17 Ribu?
Melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ini membawa bayangan tentang kelamnya krisis moneter yang pernah dialami Indonesia pada tahun 1997 kembali. Saat itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun drastis ke angka Rp16.000 per USD. Setelah Rupiah turun drastis, Indonesia kemudian mengalami inflasi yang sangat tinggi, lonjakan harga barang, dan ketidakstabilan ekonomi yang besar.
Berikut beberapa dampak yang mungkin terjadi anjloknya Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat:
1. Harga Impor Barang dan Jasa Meningkat
Harga barang impor, seperti bahan bakar minyak (BBM), barang elektronik, bahan baku industri, dan lain-lain meningkat ketika nilai tukar Rupiah melemah.2. Ancaman Inflasi Cukup Tinggi
Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat meningkatkan inflasi di dalam negeri. Perhitungan sederhana inflasi adalah, jika inflasi mencapai 5% dalam setahun, barang dan jasa yang sebelumnya bisa dibeli dengan Rp100.000, harganya naik menjadi Rp105.000.3. Kenaikan Harga Barang Pokok
Meskipun Indonesia dapat menghasilkan beras, gula, tepung, dan bahan pokok lain sendiri, namun Pemerintah masih perlu mendatangkan bahan-bahan tersebut dari luar negeri untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Rupiah yang lemah dapat membuat harga barang pokok naik tajam.4. Daya Beli Masyarakat Terhadap Barang Impor Turun
Jika barang-barang impor menetapkan harga tinggi sebagai imbas lemahnya nilai tukar rupiah, maka masyarakat Indonesia harus merogoh kocek lebih dalam jika ingin memilikinya.5. Beban Utang Luar Negeri Membengkak
Utang luar negeri yang dihitung dalam dolar AS tentu akan semakin membengkak jika nilai rupiah terus turun.6. Ancaman Investor Kabur
Jika tidak mendapatkan perhatian segera dari pemerintah, para investor asing akan memilih menarik uang dari Indonesia.7. Biaya Liburan ke Luar Negeri Lebih Mahal
Nilai tukar rupiah juga memengaruhi sektor pariwisata. Wisatawan Indonesia yang ingin melancong ke luar negeri, harus membayar lebih mahal untuk biaya tiket dan perjalanan. Akibatnya, bisa saja mereka jadi tidak ingin bepergian yang menyebabkan penurunan pembelian tiket pesawat dan biro perjalanan.Namun untuk sektor ini akan menguntungkan pengusaha wisata dalam negeri jika rupiah melemah, maka wisatawan luar akan tertarik untuk plesiran di berbagai daerah di Indonesia.
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra