tirto.id - Melatih anak berpuasa pada bulan Ramadan dapat dilakukan oleh orangtua sejak usia dini.
Orangtua tentu saja memiliki peran penting dalam hal ini dan perlu memberi perhatian khusus pada anak tentang apa saja yang harus diberikan agar puasa tetap berjalan aman bagi kondisi fisik dan psikis anak.
Idealnya, saat anak sudah berusia 7 tahun, maka para orang tua dapat mulai mengajak anak belajar berpuasa di bulan Ramadan
Namun, karena masih dalam tahap belajar, anak dapat diajak berpuasa selama beberapa jam saja dalam sehari.
Dengan cara bertahap ini, belajar puasa diharapkan tidak memberatkan anak.
Dikutip dari Youtube Muhammadiyah Channel, memberikan pelajaran dan melatih anak berpuasa sangat baik dilakukan sedini mungkin, tetapi kebutuhan tumbuh kembang anak juga tetap harus diperhatikan selama puasa Ramadan.
Cara Melatih Anak Puasa Ramadhan
Ahli Gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul Ida Rubaida membagikan cara melatih anak puasa Ramadan sejak dini dan tips untuk memenuhi kebutuhan gizinya yang bisa praktikkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Melatih anak berpuasa secara bertahap
Bila usia anak masih sangat kecil, maka mulailah dulu secara bertahap. Misalnya puasa dari subuh sampai zuhur.
Bila sampai zuhur sudah kuat, maka lanjutkan di beberapa hari berikutnya dari subuh sampai waktu ashar, hingga akhirnya nanti anak akan kuat puasa sehari, dari subuh sampai waktu maghrib.
Puasa bertahap ini perlu dilakukan, karena memang anak harus beradaptasi agar kuat menjalankan ibadah puasa.
2. Selalu sediakan makanan padat gizi
Menyediakan makanan padat gizi berlaku saat makan sahur dan waktu berbuka. Padat gizi artinya makanan harus yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
3. Jangan pernah lupa untuk melaksanakan sahur
Sedini mungkin anak harus dibangunkan sahur, paling tidak 30 menit atau 45 menit sebelum jam imsak, sehingga anak memiliki cukup waktu untuk makan sahur. Sahur juga perlu dilakukan secara bertahap.
"Mulai dari bangun, wudhu agar anak tidak ngantuk, bisa juga diberikan air hangat terlebih dahulu yang dicampur madu atau teh hangat, lalu baru diberikan makanan besar, dan saat mendekati imsak anak diberikan minuman lagi. Jika perlu diberikan sereal atau susu satu gelas," kata Ida.
Tujuannya, lanjut Ida, agar kebutuhan harian anak selama ia menjalani puasa Ramadan tetap tercukupi.
4. Siapkan menu sehat kesukaan anak
Hal ini sangat penting, karena anak akan bersemangat ketika dia mengonsumsi makanan kesukaannya.
Orangtua bisa memberikannya dengan merencanakan daftar menu sahur terlebih dahulu atau tanyakan kepada anak, apa yang ingin dimakan saat sahur.
Cara ini dilakukan agar gairah anak saat makan sahur menjadi lebih meningkat.
5. Perhatikan kondisi anak selama menjalankan ibadah puasa
Orangtua wajib memperhatikan kondisi anak selama ia berpuasa, seperti ada tanda-tanda kekurangan cairan atau nutrisi tertentu selama berpuasa.
Jika anak mengalami dehidrasi, misalnya mulut kering, matanya mulai cekung, kulitnya kering, atau terkadang keringat dingin, maka alangkah baiknya jika anak tidak melanjutkan puasa sampai waktu berbuka.
Editor: Agung DH