Menuju konten utama

Cara Melatih Anak Berdiri dan Berjalan: Beri Motivasi & Tantangan

Ada baiknya bagi orang tua untuk tetap memberikan stimulasi kepada anak dalam setiap perkembangannya termasuk berdiri dan berjalan

Cara Melatih Anak Berdiri dan Berjalan: Beri Motivasi & Tantangan
Ilustrasi anak berjalan. foto/istockphoto

tirto.id - Salah satu proges perkembangan yang ada pada anak dapat dilihat dari kemampuan berdiri dan berjalan. Kedua hal itu adalah bagian dari tahapan perkembangan seorang anak.

Jika si kecil tidak memperlihatkan gangguan untuk dapat berdiri dan berjalan, maka orang tua tidak perlu memberikan latihan secara khusus.

Dikutip laman pada laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, kemampuan anak untuk dapat berdiri dan berjalan dipengaruhi oleh tiga faktor.

Pertama, dari dalam diri anak. Ia harus memiliki keinginan dan motivasi untuk bergerak adalah . Selain itu, persepsinya terhadap gerakan dan ruang juga menjadi hal penting untuk memicunya berdiri dan berjalan.

Orang tua juga harus melihat kondisi fisik anak apakah terdapat masalah serius pada fungsi sendi atau tulang.

Kedua, faktor dari lingkungan. Lingkungan di sekitar anak haruslah memberikan peluang anak untuk berdiri dan berjalan. Pola asuh yang baik adalah kunci untuk meningkatkan perkembangan anak pada proses berjalannya.

Salah satu caranya adalah orang tua dapat meletakkan mainan pada tempat yang sedikit lebih tinggi sehingga anak akan berusaha meraihnya.

Tetapi yang perlu diingat, pastikan keadaan sekitar aman sehingga anak tidak terjatuh, terbentur, atau terpeleset, yang akan membuat anak menjadi trauma.

Faktor terakhir adalah pola aktivitas anak. Terlalu banyak menggendong anak akan menghambat naluri perkembangannya. Dilansir dari Baby Center, si kecil seharusnya dapat berdiri pada usia 9 bulan dan berjalan pada usia 12 bulan. Pancing anak untuk terus aktif bergerak meningkatkan aktivitasnya.

Jika tidak ada masalah pada ketiga hal tersebut, tentunya tidak akan ada masalah pada kemampuan berdiri dan berjalannya. Namun, jika anak tetap mengalami perlambatan segera konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya. Para orang tua juga harus selalu ingat bahwa anak memiliki waktunya masing-masing dalam setiap progres perkembangannya.

Upaya Stimulasi Anak

Ada baiknya bagi orang tua untuk tetap memberikan stimulasi kepada anak dalam setiap perkembangannya termasuk berdiri dan berjalan. Lantas, bagaimana caranya?

Healthline menuliskan beberapa cara yang dapat dilakukan para orang tua dalam upaya menstimulasi anak berdiri dan berjalan, berikut adalah di antaranya:

1. Sampaikan pujian. Puji setiap pencapaian si kecil dalam berdiri dan berjalan. Bantu lah saat dibutuhkan dengan senyum sehingga anak akan selalu senang dalam setiap proses perkembangannya.

2. Hibur dan tunjukkan bahwa jatuh adalah hal yang biasa. Bantu si kecil ketika ia jatuh saat berusaha berdiri dan berjalan. Jatuh tidak dapat dihindari pada masa latihan. Jangan lupa untuk menciptakan lingkungan yang aman agar si kecil nyaman.

3. Ciptakan tantangan. Jika anak sudah dapat berjalan dengan baik di permukaan datar, ajak mereka untuk berjalan naik atau turun tanjakan, atau pada permukaan yang tidak rata. Hal ini dapat membangun keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot pada anak.

4. Ulurkan tangan. Ulurkan tangan kepada anak sehingga ia akan berjalan ke arah Anda. Selain itu, orang tua dapat juga meminta si kecil untuk mengikuti berjalan menuju ruangan lain.

Dalam upaya mendorong anak untuk berdiri dan berjalan, para orang tua sering kali membelikan anak baby walker. American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan anak menggunakan alat tersebut. Anak-anak yang menggunakan baby walker sangat rentan terhadap cedera pada kepala dan lehernya.

Selain itu, jangan memaksakan pencapaian pada anak. Biarkan mereka untuk berkembang sesuai dengan waktu mereka masing-masing.

Memaksa anak untuk mencapai tujuan perkembangan sebelum mereka siap dapat mengakibatkan pengalaman negatif, cedera, dan trauma, yang dapat menunda progres perkembangan anak lebih lama.

Baca juga artikel terkait PARENTING atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yulaika Ramadhani