Menuju konten utama

Cara-Cara Mempersiapkan Diri Jadi Seorang Ayah: Tidak Lelah Mencoba

Cara mempersiapkan diri menjadi seorang ayah: jangan pernah lelah untuk mencoba.

Cara-Cara Mempersiapkan Diri Jadi Seorang Ayah: Tidak Lelah Mencoba
Ilustrasi Ayah Menggendong bayi. foto/istockphoto

tirto.id - Bagi orang tua baru, kelahiran seorang bayi tentu saja akan membuat ayah dan ibunya merasa kewalahan pada awalnya. Ayah sama baiknya dengan ibu dalam mengenali dan menanggapi kebutuhan bayi mereka.

Seperti dikutip dari Healthline, menjadi seorang ayah adalah momen yang menentukan hidup. Merupakan hal yang normal untuk memiliki campuran perasaan, seperti gembira, kaget, dan terharu.

Meskipun sulit untuk merasa siap sepenuhnya menjadi seorang ayah. Namun, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri menjadi ayah.

Faktanya, ketika merawat anak, Anda melakukannya dengan cara yang hanya dapat dilakukan oleh ayah dan mungkin menjadi orang tua dengan cara yang berbeda dari pasangan.

Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri menjadi seorang ayah seperti dilansir Raising Children:

1. Coba semuanya

Memakaikan baju, bermain, memandikan, dan mengganti popok, ini semua adalah cara yang bagus untuk menjalin ikatan dengan bayi. Keterampilan mengasuh anak sebagian merupakan masalah praktik.

Seorang ayah akan menjadi lebih baik dan lebih percaya diri dengan lebih banyak pengalaman langsung yang didapatkan.

2. Terus mencoba

Tahan keinginan untuk mengembalikan bayi Anda ke ibunya saat ada hal-hal yang menuntut. Dengan sering berlatih melakukan semuanya, akan membangun kepercayaan diri dan keterampilan Anda.

3. Habiskan waktu berdua dengan bayi

Ini adalah bagian yang sangat penting untuk mengembangkan ikatan yang kuat dan langgeng. Ini juga bagus untuk pasangan Anda, yang akan mendapatkan banyak waktu istirahat.

4. Tunjukkan kasih sayang

Saat menunjukkan kasih sayang pada bayi dan merespons isyarat bayi Anda, hormon alami yang disebut oksitosin dilepaskan di otak bayi. Hormon ini akan membuat bayi merasa nyaman. Itu juga membangun koneksi antara sel-sel saraf, merangsang perkembangan otak.

Seorang ayah juga bisa meniru ekspresi wajah bayinya, mengerutkan kening, menjulurkan lidah, bersuara, dan tersenyum. Semua ini membantu ikatan dan keterikatan antara Anda dan bayi.

5. Bicaralah dengan bayi

Saat merawat bayi, cobalah berbicara dengan bayi tentang apa yang dilakukan. Misalnya, 'Ayo berpakaian sekarang - pakai atasanmu'. Bernyanyilah dengan suara yang hangat, cara ini akan membantu bayi merasa puas dan terlindungi.

Berbicara seperti makanan otak untuk bayi. Ini membantu mereka membangun keterampilan bahasa dan komunikasi sejak mereka lahir. Bayi tidak harus memahami kata-kata untuk mendapatkan keuntungan dari berbicara.

6. Luangkan waktu untuk bermain

Bermain dengan bayi bukan tentang permainan, tetapi ini tentang interaksi antara ayah dan bayinya. Beberapa hal yang bisa dilakukan seperti bernyanyi, bermain ciluk ba, membacakan buku, dan kegiatan lainnya.

Dengarkan saat teman pria berbagi cerita tentang momen spesial dengan anak-anak mereka. Mereka berbicara tentang bagaimana mereka menggunakan waktu mandi, waktu bermain, dan waktu bercerita untuk menjalin ikatan dengan anak-anak mereka.

Momen spesial antara ayah dan anak bisa terjadi setiap hari. Momen-momen ini dapat memudahkan Anda dalam mengatasi tantangan yang terkadang datang dengan mengasuh anak.

7. Menjaga hubungan

Kebanyakan pasangan melihat perubahan hubungan setelah bayi mereka lahir. Awalnya, ini sangat menyenangkan, dan pasangan sering kali merasa lebih dekat.

Tetapi setelah sekitar satu bulan, pasangan sering kali mulai merasa lebih lelah, stres, dan kewalahan oleh tuntutan perawatan anak dan pekerjaan rumah tangga.

Terkadang, mereka menemukan bahwa mereka memiliki gagasan yang berbeda tentang kehidupan keluarga atau pengasuhan.

Berbicara dengan pasangan adalah cara terbaik untuk menghadapi perubahan ini dan menjaga hubungan. Di antaranya berbicara satu sama lain, mendengarkan satu sama lain, merasa stres, mengurangi stres dengan relaksasi otot, bernapas untuk relaksasi.

8. Memahami hubungan seksual yang berubah

Kehadiran bayi dapat mengubah hubungan seksual dengan pasangan. Baik Anda dan pasangan mungkin ingin merasa dekat lagi.

Tetapi berhubungan seks terkadang sulit karena kelelahan, perubahan fisik setelah melahirkan, perubahan cara pasangan merasakan seksual, atau depresi pascanatal (PND).

Sebagian besar pasangan berhasil memulihkan hubungan seksual mereka. Namun bagi yang masih bermasalah, bersabar dan selalu komunikasikan dengan pasangan tentang masalah yang ada.

Baca juga artikel terkait PERAN AYAH atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH