tirto.id - Cap Go Meh adalah bagian dari perayaan Imlek yang menjadi rangkaian penutup dari acara Tahun Baru Cina.
Cap Go Meh atau Festival Lentera selalu jatuh pada hari ke-15 sesudah Imlek. Oleh karena itu, perayaan Cap Go Meh 2023 di Indonesia akan jatuh pada, Minggu 5 Februari 2023.
Sebagai bagian dari perayaan Tahun Baru, Cap Go Meh pun diselenggarakan dengan meriah, dan dihiasi oleh berbagai tradisi, termasuk berbagai menu makanan khas yang penuh makna.
Salah satu menu makanan khas yang wajib ada saat Festival Lentera ini adalah mie panjang umur atau Siu Mie.
Lalu apakah makna filosofis dari mie panjang umur ini?
Filosofi Mie Panjang Umur
Menurut Indonesia Travel, masyarakat Tionghoa merayakan Cap Go Meh dengan menyantap berbagai menu khas yang kaya makna, karena ingin mengungkapkan rasa syukur dan berdoa agar segala urusan dan keinginan di masa mendatang dapat berjalan dengan lancar.
Siu Mie atau mie panjang umur dipilih sebagai menu wajib karena bentuknya yang panjang, seakan-akan tidak putus, menyimbolkan harapan dan doa agar semua orang yang menyantap mie itu mendapatkan umur panjang, rezeki dan kebahagiaan yang berlimpah dan tidak pernah putus.
Selain rasanya gurih, dan lezat, mie panjang umur yang dikonsumsi saat perayaan Cap Go Meh harus dimakan dengan cara yang khas.
Menurut laman Hypermart, mie panjang umur harus dimakan secara utuh tanpa digigit. Jika digigit dan terputus, maka maknanya bisa tidak baik. Mie panjang umur baru boleh digigit dan dikunyah setelah semua bagiannya sudah masuk di dalam mulut.
Mengapa harus dimakan demikian? Hal ini lantaran mie disimbolkan sebagai umur dan kesehatan, sehingga dengan tidak memutus mie saat memakannya, maka umur, termasuk rezeki yang bersangkutan akan semakin panjang dan berlimpah.
Resep Mie Panjang Umur
Untuk membuat mie panjang umur ini caranya cukup mudah dan bahan-bahannya juga tidak sulit untuk didapat. Berikut adalah resep mie panjang umur, seperti dilansir dari laman Lottemart,
Bahan-bahan
- 500 gram mie telor kering, rebus matang
- 200 gram ayam dada fillet, potong kecil-kecil
- 150 gram udang tanpa kepala, bersihkan
- 1/4 buah kol putih, iris-iris
- caisim atau sawi hijau, potong-potong
- 2 batang daun bawang, iris-iris
- 10 buah bakso sapi, potong jadi 4 bagian (atau sesuai selera)
- 6 siung bawang merah, cincang halus
- 4 siung bawang putih, dicincang halus
- garam, gula, lada, kaldu bubuk
- minyak wijen
- 1 sendok makan kecap ikan
- 2 sendok makan saus tiram
- kecap manis
- kecap asin
- minyak goreng
Cara membuat
- Campurkan sekitar 2 sendok makan minyak wijen pada mie telor yang sudah direbus, sisihkan.
- Panaskan minyak goreng, tumis bawang hingga harum.
- Masukkan ayam dan bakso sapi ke tumisan, lalu tambahkan udang, masak hingga semua isiannya matang.
- Masukkan potongan caisim dan kol putih. Tumis sebentar hingga agak layu, kemudian tuang mie telor.
- Beri bumbu mie telor dengan saus tiram, kecap manis, kecap ikan, kecap asin, aduk rata.
- Tambahkan garam, gula, lada, serta kaldu bubuk sesuai selera. Beri sedikit minyak wijen (1-2 sendok makan), aduk rata.
- Masak sambil terus diaduk agar tercampur rata dengan bumbu dan isiannya, matikan api jika sudah matang dan rasanya pas di lidah.
- Taburi dengan irisan daun bawang.
- Sajikan siu mie atau mie panjang umur sebagai hidangan khas Cap Go Meh yang lezat dan nikmat.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari