tirto.id - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PPP Syaifullah Tamliha menilai siapa pun memiliki potensi menjabat sebagai Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun pada November 2021.
Sejauh ini mencuat tiga nama calon yakni, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL Laksmana Yudo Margono, dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo. Dari ketiga kepala staf tersebut, dua yang digadang-gadang bersaing, yakni Andika dan Yudo.
Namun sampai saat ini Presiden Joko Widodo belum mengirimkan surat presiden (supres) nama kandidat yang diajukan ke DPR.
"Bisa juga misalnya Presiden Jokowi mengambil jalan tengah, Andika jadi panglima TNI dan wakilnya Yudo, nanti begitu Andika habis, nanti Yudo lagi yang diusulkan," ujarnya kepada wartawan, Jumat (17/9/2021).
Menurut Syaifullah, hal tersebut mengingat Andika Perkasa lahir pada Desember, sehingga jika ia terpilih menjadi Panglima TNI, ia hanya menjabat sampai November 2022. Begitu juga Yudo Margono yang hanya punya kesempatan menjabat hingga 2023.
Andika mendapatkan dukungan dari parlemen serta menantu AM Hendropriyono yang merupakan mantan Kepala BIN, mantan Ketua Umum PKPI --partai pendukung Jokowi--, serta dekat dengan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, tempat Jokowi berkairier politik.
Sementara Yudo menjadi kandidat kuat karena "syarat bergiliran" yang diamanatkan dalam UU TNI sebab panglima saat ini berasal dari matra udara dan sebelumnya adalah angkatan darat.
Meski demikian, pergantian panglima tidak bisa secara otomatis, perlu persetujuan dan keputusan DPR.
"Saya pikir tidak akan terlalu sulit bagi presiden Jokowi untuk mengusulkan nama itu ke DPR," tukasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Abdul Aziz