Menuju konten utama

BSI Sebut Layanan BYOND Kembali Normal usai Upgrade Sistem IT

BSI meminta maaf kepada para nasabah yang terganggu akibat upaya peningkatan sistem IT mereka.

BSI Sebut Layanan BYOND Kembali Normal usai Upgrade Sistem IT
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama Dirut Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi (kedua kiri), Komisaris Utama BSI Muliaman D. Hadad (kedua kanan) dan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae (kanan) saat meluncurkan aplikasi BYOND by BSI di Parkir Timur GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (9/11/2024).ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

tirto.id - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memastikan layanan e-channel kembali normal dan dapat diakses dengan lancar, termasuk aplikasi BYOND by BSI, setelah proses upgrade sistem information technology (IT) rampung. Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menyatakan saat ini sistem tersebut telah memasuki fase stabilisasi.

Wisnu menerangkan, upgrade sistem IT merupakan bagian dari proses pemeliharaan berkelanjutan. Ia mengingatkan, saat ini nasabah BSI terus tumbuh dan telah melebihi angka 21 juta. Setelah proses upgrade selesai, sistem IT memasuki fase stabilisasi sehingga layanan perbankan melalui e-channel normal kembali dengan akses seperti sedia kala.

“Dalam proses tersebut kami memahami bahwa nasabah mengalami kendala dalam mengakses layanan BSI. Kendati demikian kami melalui tim IT BSI secara intens melakukan normalisasi layanan agar masyarakat dapat mengakses layanan terbaik dengan lancar,” tutur Wisnu dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Rabu (12/2/2025).

Oleh karena itu, BSI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah selama proses upgrade sistem tersebut. Perseroan sangat mengapresiasi kesabaran serta pengertian masyarakat atas kendala yang timbul saat proses upgrade sistem dilakukan.

“BSI selalu menjaga komitmennya untuk memberikan layanan keuangan dan perbankan syariah terbaik untuk bangsa Indonesia dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi selama proses tersebut,” ujarnya.

Di sisi lain, Wisnu pun menegaskan BSI menjamin kepada nasabah dan stakeholders bahwa data dan dana nasabah perseroan yang mencapai 21 juta lebih berada dalam kondisi baik dan aman. Perseroan terus melakukan mitigasi atas segala kemungkinan yang terjadi agar data dan dana nasabah selalu aman.

Sementara itu, BSI mencatat shifting transaksi e-channel mencapai 98,03 persen per akhir Desember 2024. Sisanya masih menggunakan layanan transaksi teller di cabang. Adapun jumlah transaksi melalui e-channel mencapai 851 juta transaksi dengan volume sebesar Rp956 triliun pada akhir 2024 lalu.

BSI berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan keamanan siber perbankan, serta senantiasa mengimbau nasabah agar tetap waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

“Seiring pesatnya perkembangan teknologi serta kebutuhan nasabah untuk produk keuangan digital, BSI menyadari adanya peningkatan risiko keamanan siber. Oleh sebab itu, BSI menerapkan dan senantiasa meningkatkan cyber security yang sejalan dengan ketentuan regulator,” pungkas Wisnu.

Baca juga artikel terkait BSI ERROR atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Bisnis
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher