tirto.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) bakal mematok target penyaluran kredit konsumer lebih tinggi pada tahun 2020.
Direktur Konsumer BRI, Handayani, mengatakan target tersebut diharapkan bisa tercapai dengan perkiraan suku bunga yang lebih rendah pada tahun depan.
"Kalau [target kredit] konsumer tahun ini masih di angka 10 atau 11 [persen], tahun depan ditargetkan [tumbuh] 12 persen sampai 13 [persen], masih ditopang oleh KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)," kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Pada kuartal II tahun ini, kata Handayani, kredit konsumer mencatatkan pertumbuhan 8,8 persen secara year on year (yoy), dengan portofolio terbesar dari Kredit Tanpa Agunan (KTA) BRI.
"Hanya memang pertumbuhan terbesarnya ada pada kredit kendaraan bermotor dan KPR," kata dia.
Sesuai penjelasan Handayani, pertumbuhan penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BRI sebesar 35 persen (yoy), meski industri otomotif pada kuartal II 2019 mengalami perlambatan.
Hal ini, kata Handayani, lantaran perseroannya memprioritaskan penyaluran pinjaman kepada debitur yang baru memiliki kendaraan pertama.
"Kami juga menyasar kredit untuk mobil yang CC [kapasitas mesinnya] menengah antara 1000-2.500. Jadi pangsanya masih positif," ujar dia.
Di samping itu, BRI juga masih menyasar debitur yang berada di luar pulau Jawa seiring dengan makin banyaknya pembangunan infrakstruktur jalan di berbagai daerah.
"Strateginya kerja sama dengan dealer partner, kendaraan yang CC-nya bukan eksklusif, dan kita banyak tumbuh di luar jawa, jadi ceruk pasarnya bagus," tuturnya.
Selain penyaluran KKB, realisasi kredit konsumer di BRI pada kuartal II 2019 ditopang oleh kredit pemilikan rumah (KPR) serta kredit tanpa agunan BRI Triguna. Penyaluran kredit KPR BRI pada kuartal II 2019 juga masih tumbuh dobel digit.
"KPR kita masih tumbuh 23 persen year on year, karena kita menyasar hunian kelas menengah dan diperuntukkan untuk KPR yang first home owner, yang baru memiliki rumah," ujar Handayani.
Adapun Kredit Tanpa Agunan (KTA) BRI, diprioritaskan penyalurannya untuk nasabah payroll atau yang menyalurkan gaji dan tunjangannya setiap bulan.
"[Namun], dibandingkan dua tadi [KPR dan KKB], KTA pertumbuhannya lebih rendah," kata Handayani.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom