tirto.id - Realisasi penyaluran kredit PT Bank Mandiri Tbk ke sektor infrastruktur mencapai Rp 203,4 triliun pada semester I/2019. Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menjelaskan, perseroan telah menyalurkan pembiayaan ke 7 sektor infrastruktur utama.
"Per Juni 2019 lalu tumbuh 22,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Hery di Gedung BEI, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).
Beberapa infrastuktur yang mendapatkan pembuatan di antaranya adalah sektor transportasi sebesar Rp39,6 triliun, tenaga listrik Rp43,9 triliun, lalu migas dan energi baru terbarukan dengan nilai masing-masing Rp37,2 triliun dan Rp17,2 triliun.
"Kami juga sudah menyalurkan kredit untuk jalan tol Rp 17,1 triliun, telematika Rp 22,6 triliun, perumahan rakyat dan fasilitas kota Rp 10,9 triliun dan infrastruktur lainnya Rp 14,7 triliun," kata dia.
Secara umum, pertumbuhan rata-rata kredit perseroan tumbuh 12,1 persen dengan ditopang oleh dua segmen utama yakni corporate dan retail yang berfokus pada kredit mikro dan konsumer.
Per Juni 2019, pembiayaan segmen corporate secara bank only tumbuh rata-rata 21,2 persen (yoy) dengan ending balance konsolidasi mencapai Rp338,4 triliun. Sementara segmen micro banking tumbuh rata-rata 23,6 persen (yoy) dengan ending balance konsolidasi mencapai Rp110,4 triliun, dan kredit consumer tumbuh rata-rata 9,0 persen dengan ending balance konsolidasi mencapai Rp87,3 trilun.
"Untuk mengoptimalkan fungsi intermediasi perbankan kami juga menjaga komposisi kredit produktif dalam porsi yang signifikan yakni 77,4 persen dari total portofolio kredit bank mandiri dengan penyaluran kredit investasi mencapai Rp242,3 triliun dan kredit modal kerja mencapai Rp319,3 trilun," jelasnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto