Menuju konten utama

BPJS TK akan Pangkas Portofolio Investasi Berupa Saham & Reksadana

BPJS TK akan memangkas porsi saham dan reksadana dalam portofolio investasinya untuk meminimalisir risiko fluktuasi.

BPJS TK akan Pangkas Portofolio Investasi Berupa Saham & Reksadana
Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan. Foto/ANTARA

tirto.id - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) akan memangkas porsi saham dan reksadana dalam portofolio investasinya. Tujuannya, BPJS TK ingin meminimalisir risiko fluktuasi pasar yang kini menyebabkan unrealized loss pada dana kelolaannya.

“Dari sisi aset, melakukan perubahan dari saham dan reksadana ke obligasi dan investasi langsung sehingga kami akan rekomposisi aset yang ada,” ucap Direktur Utama BPJS TK Anggoro Eko Cahyo dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (30/3/2021).

“Sehingga nantinya bobot instrumen saham dan reksadana di portfolio JHT akan semakin mengecil,” tambahnya.

Data BPJS TK menunjukkan sekitar 23,8 persen dana kelolaan program Jaminan Hari Tua (JHT) ditempatkan dalam saham. Besarnya porsi ini menyebabkan rasio kecukupan dana (RKD) pada dana kelolaan JHT kerap berfluktuasi naik-turun dari nilai sebenarnya.

Sejak Juli 2017 sampai Februari 2021 ini RKD hanya 1 kali pernah menyentuh di atas 100 persen yaitu pada Desember 2017 dengan nilai 101 persen. Waktu itu IHSG berada di posisi 6.355.

Selebihnya selalu di bawah 100 persen. Per Desember 2018 nilainya 96,6 persen dengan IHSG 6.194, lalu per Desember 2019 96,9 persen dengan IHSG 6.299.

Dampak COVID-19 pada pasar saham pun ikut terasa. Per Juli 2020, RKD menyentuh 93,4 persen dengan IHSG 5.150 dan naik lagi menjadi 95,9 persen per Desember 2020 dengan IHSG 5.979. Per Februari 2021 turun lagi ke 95,2 persen dengan IHSG 6.200.

Anggoro akan mengevaluasi emiten-emiten penyebab unrealized loss yang masuk dalam portofolio BPJS TK. Berdasar evaluasi itu, Anggoro akan menentukan emiten mana yang akan dilepas dan yang tetap dipertahankan.

Selain saham dan reksadana, Anggoro juga berencana memangkas portofolio dalam bentuk deposito. Pasalnya suku bunga acuan yang ditetapkan Bank Indonesia sedang rendah-rendahnya yaitu di kisaran 3,5 persen alias terendah sepanjang sejarah. Ia khawatir bila dana itu tidak dipindahkan maka akan menekan perkiraan imbal hasil portofolio dana kelolaannya.

“Kami akan rekomposisi sehingga imbal hasilnya optimal,” ucap Anggoro.

BPJS TK juga telah menyiapkan strategi bagi dana kelolaan baru bernama Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Nantinya dana ini akan ditempatkan di instrumen jangka pendek sehingga akan berbeda dengan JHT yang saat ini akan diarahkan pada deposito dan obligasi pemerintah.

Baca juga artikel terkait BPJS KETENAGAKERJAAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz